Berita Viral

DULU Dukung Prabowo di Pilpres 2019, Sekarang Soenarko Demo Tolak Keunggulan Prabowo di Pilpres 2024

Eks Danjen Kopassus Mayjen TNI Soenarko memimpin aksi demo tolak hasil Pilpres 2024. 

HO
Eks Danjen Kopassus Mayjen TNI Soenarko memimpin aksi demo tolak hasil Pilpres 2024.  

TRIBUN-MEDAN.com - Eks Danjen Kopassus Mayjen TNI Soenarko memimpin aksi demo tolak hasil Pilpres 2024. 

Soenarko menolak hasil real count KPU yang menyatakan Prabowo-Gibran unggul telak.

Padahal sosok Soenarko dikenal sebagai pendukung setia Prabowo Subianto di Pilpres 2019.  

Namun kini Soenarko bakal memimpin aksi demo di KPU hari ini, Senin (18/3/2024). 

Mereka menyebut  banyak kecurangan yang terjadi dalam  Pilpres 2024. 

Mayjen TNI (Purn) Soenarko, mantan Danjen Kopassus loyalis Prabowo Subianto kini dukung Anies Baswedan
Mayjen TNI (Purn) Soenarko, mantan Danjen Kopassus loyalis Prabowo Subianto kini dukung Anies Baswedan (TRIBUNNEWS)

Aksi ini dipimpin oleh para tokoh besar. 

Mereka menggelar demo di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI dan depan Gedung DPR/MPR.

Mereka menyerukan soal dugaan kecurangan Pemilu 2024. Dalam poster-poster yang beredar di media sosial sejumlah tokoh menjadi motor penggerak demo ini.

Polres Jakarta Pusat telah mengonfirmasi adanya aksi demonstrasi di depan DPR pada Selasa besok.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Pusat Ipda Ruslan Basuki.

"Hari Selasa ada demo di DPR," ujarnya.

Soenarko mengonfirmasi rencana demo di depan kantor KPU RI. "Insya Allah saya akan ikut turun dengan rakyat. Sesuai dengan kondisi yang ada. Rakyat dan termasuk saya di dalamnya merasa ditipu oleh pemerintah dalam pemilu ini," kata dia.

Dia mengatakan, salah satu kecurangan itu terjadi di KPU. Menurut dia, KPU dikendalikan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi. "KPU itu kembali ke Jokowi juga, kan. KPU itu operator," tutur dia.

Dia mencontohkan, terjadi perbedaan angka penghitungan suara sementara pada Sirekap.

Menurut dia, kecurangan Pemilu 2024 ini tampak jelas terlihat saat Sirekap menampilkan angka penghitungan suara.

Jumlah suara tiga pasangan ditampilkan dengan angka yang berbeda sangat signifikan. Kecurangan lain, dia mengatakan, diterangkan dalam film Dirty Vote.

"Ya, seperti itu kecurangan di buat dan tidak ada keterbukaan," tutur dia.

Baca juga: VIRAL Mobil Porsche Tabrak Livina Isi Satu Keluarga, Ternyata Sopir Masih Remaja, Korban Luka Berat

Baca juga: Edukasi Safety Riding Astra Honda Nomor Satu di Asia-Oceania

Lantas seperti apa sosok Soenarko?

Mayjen TNI (Purn) Soenarko adalah mantan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus. Soenarko dikenal sebagai loyalis Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 lalu.

Sayangnya, kala itu ia sempat tersandung kasus dugaan kepemilikan senjata api ilegal, hingga dituding sebagai pelaku makar.

Tidak cukup sampai disitu, Soenarko yang disebut-sebut turut berjuang untuk Prabowo Subianto kala itu dituding terlibat dalam kerusuhan pada 22 Mei 2019.

Lalu, ia pun sempat ditahan petugas Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI di Rutan POM Guntur, Jakarta Selatan.

Atas penahanan itu, Panglima TNI yang kala itu dijabat oleh Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan kemudian mengajukan permohonan penangguhan penahanan ke Mabes Polri.

Selanjutnya, Soenarko pun dibebaskan.

Setelah sekian lama tak ada kabarnya, kini Soenarko kembali tampil ke publik. Ia kemudian tercatat sebagai pendukung Anies Baswedan dalam Pemilu 2024.

Di partai politik, Soenarko sekarang menjabat sebagai Dewan Pakar Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

PKS sendiri merupakan partai pengusung Anies Baswedan.

Soenarko diketahui lahir di Medan, Sumatera Utara, pada 1 Desember 1953.

Ia merupakan purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Darat.

Mayjen TNI Purn ini sebelumnya menduduki jabatan Danjen Kopassus.

Sepanjang kariernya, Soenarko memiliki pengalaman dan sepak terjang gemilang di militer.

Sebelum menduduki posisi tertingginya, Soenarko sudah terkenal di Aceh.

Diberitakan sebelumnya, ia pernah menjabat asisten operasi Kasdam Iskandar Muda pada 2002, lalu menjadi Danrem-11/SNJ, Danrem-22, Pamen Renhabesad, Pati Ahli Kasad Bidsosbud, dan Kasdif-1 Kostrad.

Pada 12 September 2007, ia menjadi Komandan Jenderal Pasukan Khusus (Kopassus) ke 22.

Saat itu, Soenarko menggantikan Danjen Kopassus sebelumnya, yakni Mayjen TNI Rasyid Qurnuen Aquary.

Soenarko menjabat sampai 1 Juli 2008, lantas digantikan Mayjen TNI Pramono Edhie Wibowo.

Usai jadi Danjen Kopassus, Soenarko dianugerahi jabatan tinggi lainnya.

Mayjen Soenarko menggantikan Pangdam Iskandar Muda sebelumnya, yakni Mayjen TNI Supiadin AS.

Pada 2009, tugas Soenarko sebagai Pangdam Iskandar Muda pun berakhir

Lalu, Soenarko menjabat sebagai Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) pada 2009, menggantikan Mayjen TNI Nartono.

Selang setahun, pada 2010, Soenarko digantikan oleh Mayjen TNI Siswondo.

Terjun di Politik

Setelah karier militernya, Mayjen Soenarko pun terjun ke dunia politik.

Ia pernah menjadi anggota Partai Aceh (2012-2016).

Kemudian, bergabung bersama Partai Gerindra (2012-2016).

Lalu, Soenarko bergabung dengan Partai Nangroe Aceh, sejak 2017 sampai sekarang.

Riwayat Pendidikan

Berikut riwayat pendidikan Soenarko, dikutip dari Wikipedia.org:

Soenarko pernah mengenyam pendidikan di AKABRI (1978), kemudian Susarcabif (1978).

Ia juga pernah di Komando(1979), Diklapa-I (1985), dan Diklapa-II (1988).

Selanjutnya, di Seskoad (1995), Sesko TNI, lalu di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) tahun 2005.

Baca juga: Sosok Brigjen TNI Purnawirawan Jusua Ginting, yang Digadang Maju Lagi Sebagai Calon Bupati Karo

Baca juga: Kiat Berolahraga Sehat saat Berpuasa di Bulan Ramadan Cukup 30 Menit

(*/tribun-medan.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved