Viral Medsos
BARGAINING POLITIK PKB dan PDIP soal Hasil Pilpres untuk Mempertahankan Kursi Menteri?
Bargaining politik PKB dan PDI Perjuangan setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU RI) telah menetapkan pasangan Prabowo-Gibran pemenang Pilpres 2024
Menguatnya bargaining politik PKB ke MK ini setelah Presiden Jokowi memanggil dua menteri asal PKB, yaitu Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah serta Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (18/3/2024).
Pertemuan kedua menteri ini diyakini bagian dari upaya diplomasi politik Jokowi, di tengah keinginan PKB menggulirkan hak angket guna menyelidiki dugaan kecurangan pemilu di DPR.
Pertemuan ketiganya berlangsung selama satu setengah jam. Usai pertemuan, Abdul Halim menyatakan bahwa tidak ada pembahasan terkait rencana hak angket pemilu. "Enggak bahas itu (hak angket) sama sekali. Enggak ada pembahasan hak angket. Karena beliau (Presiden Jokowi) tahu, kami menghadap ini sebagai menteri," kata Abdul Halim.
Diketahui, Fraksi PKB telah mengambil inisiatif untuk menggugat pemilu ke MK dengan objeknya Gibran Rakabuming Raka dan menggulirkan hak angket guna menyelidiki dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Bahkan, Ketua DPP PKB Daniel Johan menyebut, sejauh ini sudah ada lima anggota Fraksi PKB yang telah menandatangani persetujuan untuk mendorong hak angket dibawa ke rapat paripurna DPR RI.
Terpisah, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syaiful Huda tidak melihat pemanggilan dua menteri PKB ke Istana bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai tanda menggoda PKB agar tidak menggulirkan hak angket dugaan kecurangan pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
"Kalau konteksnya menggoda, saya kira enggak ya, karena hak angket terus bergulir," kata Syaiful Huda, Selasa (19/3/2024).
Dia menjelaskan bahwa pertemuan dua menteri PKB dengan Presiden Jokowi adalah peristiwa yang terpisah dengan rencana PKB menggulirkan hak angket di DPR.
Menurut Huda, kedua kader PKB yang menjadi menteri itu bertemu Presiden untuk membahas dan melaporkan bahwa keduanya kemungkinan menjadi anggota DPR periode 2024-2029.
"Karena memang mereka anggota kabinet aktif hari ini dan setahu saya beliau melaporkan terkait satu hal saja bahwa ketika mau pileg, mereka minta izin untuk kompetisi di dapil (daerah pemilihan) masing-masing. Pak Halim di dapil Jabar 7, Mbak Ida di Jakarta DKI 1, itu saja sih. Terus beliau berdua melaporkan (ke Presiden) bahwa terpilih, gitu," ujarnya.
Dengan demikian, Huda mengatakan, baik Abdul Halim maupun Ida Fauziyah melapor kepada Presiden tentang kemungkinan dilantik sebagai anggota DPR RI sebelum kabinet pemerintahan selesai.
Presiden Jokowi kirim pesan ke Cak Imin
Presiden Joko Widodo (Jokowi) terungkap menitip salam ke Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Hal itu diungkap Kakak Cak Imin yang juga Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia, Abdul Halim Iskandar. Diketahui, Abdul Halim bertemu Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (18/3/2024).
Abdul Halim menghadap Jokowi bersama Menteri Ketenagakerjaan sekaligus Ketua DPP PKB Ida Fauziah. Ia mengatakan dirinya menghadap Jokowi dalam rangka melaporkan capaian RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional). Selain itu, Abdul Halim dan Ida juga membahas capaian PKB di nasional, pengabdian, dan formula Pemilu di masa depan.
"Saya melaporkan terkait perkembangan dan capaian-capaian di Kemendes termasuk capaian RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional)," ujar Abdul Halim di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (18/3/2024).
Ida Fauziyah, kata Abdul Halim, menyampaikan hal yang sama. Dua kader PKB ini mengaku meminta waktu untuk menghadap Jokowi secara bersamaan agar lebih efektif.
"Sekaligus melaporkan dan menyampaikan terima kasih kepada Pak Presiden yang telah memberikan izin kepada saya dan Bu Ida sebagai kader PKB untuk nyaleg kemarin, dan kita secara tertulis mohon izin kemarin kita sekarang melaporkan alhamdulillah Bu Ida mendapatkan prestasi yang luar biasa, terpilih sebagai anggota DPR RI dari dapil DKI," kata Abdul.
4. Sikap PDI Perjuangan "manfaatkan" PPP
Di sisi lain, PDI Perjuangan menerima hasil pemilihan legislatif (Pileg) tetapi masih belum menerima hasil pemenang Pilpres 2024.
PDIP juga siap membantu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang diumumkan KPU RI tidak lolos ke Senayan.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan partainya siap mendukung upaya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggugat hasil Pemilu 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK).
“Dari kami juga memberikan dukungan terhadap upaya PPP dalam melakukan gugatan ke MK,” kata Hasto dalam konferensi pers menyikapi hasil pemilu, Kamis (21/3/2024).
“Bahkan kami akan memberikan bantuan tidak hanya spirit, tetapi juga data-data yang diperlukan oleh PPP, karena C1 dari kami kan cukup lengkap.”
Ia mengatakan hal itu dilakukan agar keadilan ditegakkan, dan sejarah partai politik yang memiliki rekam jejak panjang itu tidak terhapus.
“Supaya keadilan ditegakkan. Jangan sampai karena operasi politik yang dilakukan, kemudian juga membuat partai yang merupakan tetangga kami, mempunya rekam jejak sejarah perjuangan yang panjang dihilangkan sejarahnya karena ambisi kekuasaan."
“Jadi jangan sampai sejarah partai Kabah ini dihilangkan karena mendukung Ganjar-Mahfud, ini sudah kebangetan,” tambah Hasto.
Sebelumnya, Politisi PDI Perjuangan (PDIP) Deddy Yevri Sitorus, mengindikasikan jika partainya menerima hasil Pileg 2024 tapi tidak dengan hasil Pilpres 2024.
Sebab, kata dia, tidak ada landasan moral untuk hasil Pilpres dipercaya.
Deddy mengatakan, jika Pileg tidak bisa dikaitkan dengan Pilpres dalam pelaksanaan pemilu. Apalagi, kata dia, operasi kecurangan di Pemilu 2024 hanya untuk memenangkan Pilpres.
"Kita melihat kecurangan yang masif mobilisasi yang masif itu untuk Pilpres itu real ya yang kita dapat. Jadi Pileg di mana ikut-ikutannya? Dalam rangka meloloskan dua parpol. Itulah yang menyebabkan kalau menurut kami crash yang namanya Sirekap," kata Deddy kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/3/2024).
"Jadi kalau orang mengkait-kaitkan apakah ada kaitannya dengan Pileg? Gak ada. Operasi kekuasaan kemarin untuk pemenangan Presiden,"tegasnya.
Ia pun menegaskan, jika indikasi tekanan lebih banyak di Pilpres ketimbang Pileg, sehingga tak ada landasan untuk menerima hasil Pilpres.
"Pileg itu ramai orangnya banyak pesertanya, tidak mungkin semua partai diancam semua caleg diancam, walaupun di kami banyak juga terjadi banyak juga yang dia presidennya nggak ngusung Pak Ganjar karena diancam misalnya, ada, tetapi kami tidak punya landasan moral untuk menerima hasil Pilpres yang ada sekarang. Itu tidak bisa,"ujarnya.
"Karena kami juga tidak melihat aparat yang turun di lapangan itu mengusung salah satu parpol. Kalau paslon Presiden yes itu ada di mana-mana ya," sambungnya.
Dalam konferensi pers yang sama dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyant , Anggota Mahkamah PPP Abdullah Mansur menegaskan, pihaknya belum menerima hasil Pemilu 2024 yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Kalau konteks pileg, walaupun katakanlah ini di luar forum, perlu disampaikan juga bahwa PPP sampai hari ini belum bisa dapat menerima hasil pengumuman tadi malam,” tegasnya.
“Dalam pandangan kami, itu baru pengumuman pihak KPU, kami sudah dan sedang menyiapkan untuk melakukan hak konstitusional kami ke Mahkamah Kontitusi.”
Abdullah kemudian menjelaskan alasan PPP melakukan upaya tersebut karena ada perbedaan data hasil perolehan suara antara KPU dan internal partai.
“Kenapa kami melakukan itu? Karena hasil yang diumumkan tadi malam PPP di angka 3,87 persen itu, mengagetkan bagi kami karena hasil data yang ada di internal kami itu melampaui empat persen, bahkan itu di 4,04 persen.”
“Sekali lagi perlu ditegaskan bahwa konteks pileg PPP belum bisa menerima hasil pengumuman KPU tadi malam, dan kami akan mengambil hak konstitusional untuk melakukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi,” tegasnya.
Dalam konteks pilpres, kata dia, PPP tetap solid bersama Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Artinya, sambungnya, PPP ikut langkah yang diambil TPN.
“Termasuk hak konstitusional yang akan ditempuh di Mahkamah Konstitusi,” ujarnya bersama Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto saat konferensi pers di Media Center Ganjar-Mahfud, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2024).
Prabowo Diingatkan Jokowi: Siap-siap, Ada yang Minta Ketemu
Terbaru, Presiden terpilih Prabowo Subianto mengaku diingatkan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengenai kesibukan setelah memenangi kontestasi pemilihan presiden atau Pilpres 2024. Menhan RI itu mengungkapkan, Presiden Jokowi mengatakan kepadanya bahwa setiap hari akan ada orang yang meminta waktu untuk bertemu.
Terlebih, lanjut Prabowo, masa pergantian presiden dari Jokowi ke dirinya cukup lama, yakni memakan waktu tujuh bulan lamanya.
Demikian disampaikan oleh Prabowo dalam acara buka puasa bersama di Kantor DPP PAN di Jakarta Selatan pada Kamis (21/3/2024). "Ya saya dikatakan Pak Jokowi, mengatakan 'Ya Mas Bowo ya, itulah nanti Mas Bowo siap-siap saja. Apalagi masa pengalihan ini kan cukup lama, 7 bulan. Tiap hari ada yang minta ketemu. Ujungnya...," kata Prabowo.
Dalam kesempatan itu, Prabowo menyebutkan bahwa PAN merupakan partai yang mudah diajak untuk berkawan. "Dan kalau diajak berkawan ya jadi kawan sejati. Karena, Gus Miftah, kawan tuh banyak jenisnya," ujar Prabowo disambut tawa hadirin.
Prabowo lantas mengungkit pepatah mengenai "Kawan sejati adalah kawan di saat susah". Menurut dia, ketika sedang senang, pasti dikelilingi oleh banyak teman. Hanya, pasti ada teman yang membawa daftar titipan.
"Kalau di saat baik, di saat senang, kawan banyak sekali. Kawan yang enggak nongol sekian tahun nongol semua. Nongol bawa daftar titipan lagi," kata Prabowo.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
BARGAINING POLITIK PKB dan PDIP
cara pkb dan pdip pertahankan kursi menteri
sikap pkb dan pdip soal hasil pilpres
| REKAM JEJAK Brigjen Yusri Yunus, Daftar Jabatan Penting di Polri Pernah Diemban Yusri Yunus |
|
|---|
| DUDUK PERKARA Oknum TNI Prada SA Ngamuk di Tempat Hiburan Malam, TNI AD Usut Asal Senjata Api |
|
|---|
| SOSOK Brigjen Yusri Yunus Petinggi Polri Meninggal Tadi Malam, Yusri Rekan Seangkatan Kapolri |
|
|---|
| Nasib Oknum Polisi M Yunus Tendang Pengendara, Kapolres Prabumulih Diminta Bertindak, Kronologinya |
|
|---|
| Paniknya Pejabat Ini Tiba-tiba Didatangi Petugas dan Ditangkap, Puluhan Juta Uang di Bawah Meja |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.