Berita Viral

PENGAKUAN Maya TKW di Taiwan Lindungi Majikan saat Gempa, Refleks Dengar Alarm Lalu Peluk Majikan

Inilah pengakuan Maya, TKW di Taiwan lindungi majikan saat gempa. Ia mengaku rekfleks setelah dengar alarm dan langsung peluk majikannya.

Editor: Liska Rahayu
Twitter
PENGAKUAN Maya TKW di Taiwan Lindungi Majikan saat Gempa, Refleks Dengar Alarm Lalu Peluk Majikan 

TRIBUN-MEDAN.com - Inilah pengakuan Maya, TKW di Taiwan lindungi majikan saat gempa.

Ia mengaku rekfleks setelah dengar alarm dan langsung peluk majikannya.

Aksi heroik Maya (26), seorang caregiver asal Indonesia di Taiwan ini tengah viral di media sosial.

Maya diketahui merawat seorang nenek di New Taipei City.

Adapun aksi Maya melindungi majikannya saat gempa dasyat di Taiwan viral di media sosial.

Pada saat gempa terjadi ia tidak memikirkan keselamatannya sendiri.

Tetapi ia langsung bergerak untuk melindungi majikannya tersebut.

Maya pun menyebut momen tersebut begitu dramatas.

"Aku buru-buru memeluk nenek dan pergi," ujarnya.

Dilansir dari Daai Mobile melalui Kompas.com, tindakan Maya bukanlah hanya reaksi insting, melainkan kepedulian yang mendalam pada keselamatan orang yang diasuhnya.

Majikan Maya, Wang Jianrong pun merasa tersentuh hatinya karena ketulusan Maya.

PENGAKUAN Maya TKW di Taiwan Lindungi Majikan saat Gempa, Refleks Dengar Alarm Lalu Peluk Majikan
PENGAKUAN Maya TKW di Taiwan Lindungi Majikan saat Gempa, Refleks Dengar Alarm Lalu Peluk Majikan (Twitter)

"Begitu saya membuka pintu, saya tahu bahwa Maya sudah memeluk ibu saya. 

Bahkan, saya sangat tersentuh ketika melihat adegan ini, karena dia menganggap ibu saya sebagai keluarganya sendiri," ujarnya.

Ibu Wang, yang merasakan ketulusannya pun mengakui kebaikan pekerjanya tersebut.

"Ya, saya sangat tersentuh," ujarnya.

Tentu saja hal tersebut mencerminkan hubungan yang erat antara Maya dan keluarga yang diasuhnya, meskipun Maya hanya tinggal di Taiwan selama lima bulan.

Maya ungkap alasan

Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Taiwan bernama Maya (26) tengah jadi perbincangan di tengah gempa dahsyat yang terjadi.

Maya banyak menuai pujian karena aksi heroiknya melindungi nenek yang dirawatnya saat terjadi gempa 7,4 SR di Taiwan.

Aksi heroik Maya itu terekam CCTV di kamar tempat neneknya dirawat dan viral setelah diberitakan media berita setempat.

Dalam rekaman CCTV itu, awalnya Maya tidur di kasur bawah.

Sedangkan nenek majikan yang bernama Nenek Wang tidur di ranjang atas.

Maya seketika terbangun saat mendengar alarm.

Ia tampak memperhatikan sekitar dan tiba-tiba getaran kencang mengguncang rumah.

Maya refleks berlari memeluk Nenek Wang dan melindunginya.

Maya mendekap kepala sang nenek.

Getaran hebat terjadi hingga membuat perabotan sekitar berjatuhan.

Beruntung Maya dan nenek Wang tak mengalami luka.

Nenek Wang sendiri tidak bisa berjalan sendiri dan harus menggunakan alat bantu.

Saat diwawancarai oleh media setempat, Maya mengaku menyanyangi neneknya..

“Mereka berkata, mengapa kamu tidak meredam itu, lalu kenapa kamu tidak berlari? karena aku belum ingat, lalu gempa datang. Karena saya mencintai nenek saya," ucap Maya saat diwawancarai oleh wartawan.

Aksi Maya ini pun membuat majikannya sangat tersentuh.

“Aku benar-benar tersentuh melihat pemandangan ini. Karena dia menanggapi ibuku seperti keluargnya sendiri,” ucap putra dari Nenek Wang.

Maya sendiri datang dari Indonesia dan baru bekerja merawat Nenek Wang selama 5 bulan.

Sedangkan Nenek Wang mengalami pendarahan otak sehingga tidak bisa bergerak.

Sementara itu dari keterangan dari beberapa netizen, Maya beradal dari wilayah Bandar Agung, Lampung Timur.

Sebelumnya, Taiwan diguncang gempa besar dengan kekuatan 7,4 SR pada Kamis (3/4/2024) sekitar pukul 08.00 waktu setempat.

Gempa ini berpusat di 18 km selatan Kota Hualien dengan kedalaman 34,8 km.

Selain merusak bangunan , gempa ini juga memicu peringatan Tsunami di Jepang dan Filipina.

Dilansir dari AFP, hingga saat ini 7 orang dilaporkan tewas dan 700 orang mengalami luka-luka.

5 Fakta Gempa Dahsyat M 7,4 di Taiwan

Gempa bumi di lepas pantai Taiwan berkekuatan magnitudo 7,4 mengguncang ibu kota Taipei pada Rabu (3/4/2024) pagi.

Gempa tersebut memadamkan aliran listrik di beberapa bagian kota dan memicu peringatan tsunami untuk beberapa negara di sekitarnya.

Berikut ini sederet fakta gempa Taiwan selengkapnya.

Gempa terbesar dalam 25 tahun terakhir

Gempa Taiwan kali ini adalah yang terkuat di pulau itu dalam 25 tahun.

Guncangan besar yang terjadi saat jam sibuk pagi hari ini merusak sejumlah bangunan, jalan raya, dan menewaskan empat orang.

Pemadam kebakaran nasional Taiwan mengatakan, empat orang tewas di Hualien dan sedikitnya 57 korban terluka dalam gempa yang terjadi sebelum pukul 8 pagi waktu setempat.

Surat kabar lokal United Daily News melaporkan, tiga pendaki tewas akibat tanah longsor di Taman Nasional Taroko, dekat pusat gempa.

Kemudian, sebuah bangunan berlantai lima di Hualien rusak berat.

Lantai satunya ambles dan sisanya miring 45 derajat.

Di ibu kota Taipei, genteng berjatuhan dari gedung-gedung tua dan di beberapa kompleks perkantoran baru, sedangkan puing-puing berjatuhan dari beberapa bangunan.

Sekolah-sekolah mengevakuasi muridnya ke lapangan olahraga, memakaikan helm pengaman berwarna kuning ke mereka.

Beberapa murid melindungi dirinya dengan buku pelajaran untuk berlindung dari benda-benda jatuh saat gempa susulan terus terjadi.

Perjalanan kereta api dihentikan di seluruh pulau berpenduduk 23 juta orang itu, begitu pula kereta bawah tanah di Taipei.

Adapun lalu lintas di sepanjang pantai timur hampir terhenti.

Tanah longsor dan puing-puing yang berjatuhan menghantam terowongan serta jalan raya di wilayah pegunungan.

Akibatnya sejumlah kendaraan rusak, tetapi belum diketahui apakah ada korban luka-luka.

Peringatan tsunami di Jepang dan Filipina

Jepang diketahui telah mengeluarkan peringatan evakuasi untuk daerah pesisir prefektur selatan Okinawa.

Menurut Badan Meteorologi Jepang (JMA), gelombang tsunami setinggi 3 meter diperkirakan akan mencapai wilayah yang luas di pantai barat daya Jepang.

Jepang menyebut kekuatan gempa tersebut mencapai magnitudo 7,5.

"Tsunami setinggi 30 cm mencapai Pulau Yonaguni pada pukul 09.18 pagi waktu setempat," kata JMA.

Badan Seismologi Filipina juga mengeluarkan peringatan untuk penduduk di daerah pesisir di beberapa provinsi, mendesak mereka untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

Terasa di China

Seorang saksi mata berkata kepada Reuters, gempa tersebut terasa di Shanghai.

Media pemerintah China mengatakan bahwa gempa juga terasa di Fuzhou, Xiamen, Quanzhou dan Ningde di provinsi Fujian, China.

Sementara, Pemerintah kota Taipei belum menerima laporan kerusakan dan MRT kota tersebut segera beroperasi setelah gempar.

Operator kereta cepat Taiwan mengatakan tidak ada kerusakan atau cedera yang dilaporkan pada kereta-kereta mereka, tetapi mencatat bahwa kereta akan tertunda sementara mereka melakukan inspeksi.

Kantor berita Central News Agency (CNA) Taiwan melaporkan, gempa tersebut adalah yang terbesar yang melanda pulau tersebut sejak tahun 1999 ketika gempa berkekuatan magnitudo 7,6 menewaskan sekitar 2.400 orang dan menghancurkan atau merusak 50.000 bangunan dalam salah satu gempa terburuk yang pernah terjadi di Taiwan.

Lembaga penyiaran publik Jepang, NHK, mengatakan bahwa gempa tersebut tercatat memiliki intensitas "Upper 6" di Hualien, Taiwan, dalam skala intensitas 1-7 di Jepang.

"Dalam gempa dengan kekuatan magnitudo 6, sebagian besar dinding blok beton yang tidak diperkuat akan runtuh dan orang-orang tidak mungkin untuk tetap berdiri atau bergerak tanpa merangkak," ungkap JMA.

Warga sudah terbiasa

Meskipun gempa terjadi pada puncak jam sibuk pagi hari, kepanikan warga dengan cepat memudar karena sering diguncang gempa dan sudah siap menghadapinya dengan latihan di sekolah.

Pemberitahuan juga muncul di media-media publik dan telepon seluler.

Pihak berwenang awalnya memperkirakan gempa relatif ringan bermagnitudo 4 sehingga tidak mengirimkan peringatan.

Akan tetapi, gempanya ternyata cukup kuat sehingga membuat takut beberapa orang meski sudah terbiasa dengan guncangan.

“Gempa bumi adalah kejadian biasa dan saya sudah terbiasa, tetapi hari ini kali pertama saya takut sampai menangis karena gempa bumi,” kata warga Taipei bernama Hsien-hsuen Keng, dikutip dari Associated Press.

“Saya terbangun karena gempa.

Saya belum pernah merasakan guncangan sekuat ini sebelumnya,” lanjutnya, seraya menambahkan bahwa apartemennya di lantai lima berguncang sangat keras.”

Dampak di Indonesia

Sementara itu, menurut hasil pemodelan tsunami dan analisis yang dilakukan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa bumi Taiwan, yang menimbulkan tsunami kecil di laut Taiwan dan sekitarnya, tidak berdampak signifikan hingga di wilayah Indonesia.

Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak percaya dengan berita bohong (hoax) atau informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

(*/tribun-medan.com) 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter 

 

Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved