Viral Medsos

TERUNGKAP Ratusan Rudal dan Drone Iran Tak Mampu Menembus Israel, 99 Persen Berhasil Dijatuhkan

Segenap sistem pertahanan Iron Dome Israel bekerja keras menembaki drone dan roket-roket Iran yang menyerang negeri itu.

|
Editor: AbdiTumanggor
ho
TERUNGKAP Ratusan Rudal dan Drone Iran Tak Mampu Menembus Israel, 99 Persen Berhasil Dijatuhkan sebelum Masuk ke Israel (Tribun-medan.com/HO) 

Dia menambahkan, ada penilaian kalau bahaya nyata dari drone atau rudal yang diluncurkan Iran ini akan jatuh di Yordania.

"Angkatan Bersenjata Yordania menanganinya sesuai kebutuhan," katanya.

Al-Safadi juga menekankan, jika bahaya ini datang dari Israel, Yordania juga akan mengambil tindakan yang sama seperti yang dilakukan terhadap drone Iran.

"Dan ini adalah posisi yang kami tegaskan dengan jelas dan terus terang, dan kami tidak akan membiarkan siapa pun membahayakan keamanan Yordania dan rakyat Yordania," katanya.

Al-Safadi menilai ini adalah sikap yang prinsipil bagi Yordania. "Dan ini adalah langkah-langkah yang telah kita ambil di masa lalu, kita lakukan kemarin, dan akan kita ambil di masa depan, baik yang sumber ancamannya adalah Israel, Iran, atau siapapun," ujarnya.

Ayman Al-Safadi, juga mengatakan kalau pihaknya akan memanggil duta besar Iran, Senin hari ini.

Pemanggilan duta besar Iran itu untuk menyampaikan pesan tentang perlunya menghentikan pelecehan dan mempertanyakan posisi Yordania yang tetap mendukung Palestina, khususnya bagi warga sipil Gaza yang menderita.

Yordania diketahui memang sudah belasan kali mengucurkan bantuan lewat udara (airdops) untuk membantu mengatasi kelaparan di Gaza akibat blokade Israel.

Al-Safadi menambahkan melalui Al-Mamlaka kalau eskalasi yang terjadi kemarin telah diperingatkan sejak awal perang di Gaza.

Dia melanjutkan: "Segala sesuatu yang merupakan ancaman bagi Yordania dan keamanan warga Yordania, kami hadapi dengan seluruh kemampuan dan kemampuan kami."  

Sementara, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak telah mengonfirmasi bahwa pesawat jet Typhoon milik Angkatan Udara Kerajaan Inggris juga menembak jatuh sejumlah drone penyerang Iran.

Sunak mengatakan serangan Iran adalah "eskalasi yang berbahaya dan tidak perlu, dan saya sangat mengutuknya".

Prancis juga membantu berpatroli di wilayah udara tetapi tidak jelas apakah mereka telah menembak jatuh drone atau rudal, kata militer Israel.

Adapun Iran sudah menyatakan, negara tetangga yang membantu Israel, baik dalam hal pencegatan drone-drone mereka maupun menjadi lokasi peluncuran misil Israel, akan menjadi target berikutnya dari serangan Teheran.

Ratusan rudal Iran menghujani wilayah Israel
Jarak termpuh Iran ke Israel. Ratusan rudal Iran menghujani wilayah Israel. (tangkapan layar)

Drone Canggih, Tapi Berhasil Dijatuhkan Pertahanan Udara Israel

Iran meluncurkan serangan mematikan dengan menargetkan berbagai wilayah di Israel pada Sabtu (13/4/2024) malam.

Sebagai serangan balas dendam, Iran meluncurkan ratusan drone ke Israel. Hal tersebut juga telah dikonfirmasi oleh Israel.

Israel mengatakan Iran telah menembakkan tiga gelombang drone ke posisi Israel, serta sejumlah rudal jelajah. Rekaman yang diambil oleh warga di Irak menunjukkan bahwa drone Shahed-136 milik Iran yang terkenal termasuk di antara UAV yang diluncurkan di wilayah pendudukan, dikutip dari Teheran Times.

Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, menyatakan drone akan memakan waktu beberapa jam untuk mencapai tujuannya. Meski disebut canggih, tetapi Pertahanan Udara Israel berhasil menjatuhkannya. Lalu apa itu drone Shahed-136 milik Iran?

Dikutip dari laman Army Technologi, Drone Shahed-136 adalah sistem amunisi berkeliaran dengan serangan presisi yang dikembangkan oleh Iran Aircraft Manufacturing Industrial Company (HESA).

HESA merupakan anak perusahaan dari Iran Aviation Industries Organization (IAIO), sebuah perusahaan kedirgantaraan milik negara yang dikendalikan oleh Kementerian Pertahanan dan Angkatan Bersenjata Iran. Drone mematikan ini telah digunakan oleh militer Iran sejak tahun 2021.

Rusia juga mengimpor kendaraan udara tak berawak (UAV) Shahed-136 untuk digunakan dalam perang melawan Ukraina. Namun, oleh Rusia, nama drone tersebut diganti menjadi Geran-2 atau Geranium-2. UAV tersebut berbobot 200 kg dengan hulu ledak 50 kg, dikutip dari Janes.com.

Drone Shahed-136 berukuran panjang 3,5m dan lebar 2,5m dirancang dengan bentuk sayap delta, dengan kemudi penstabil di ujungnya.

Sementara badan pesawat terpusat dan menyatu dengan sayap.

Drone Shahed-136 Kamikaze diluncurkan menggunakan roket yang terletak di bawah badan pesawat, yang dipisahkan oleh sistem pod jettison segera setelah diluncurkan.

Kemudian mesin piston dua langkah empat silinder Mado MD550 konvensional yang terletak di bagian belakang badan pesawat menggerakkan baling-baling pendorong dua bilah untuk menggerakkan drone ke depan. Drone tersebut, mampu mencapai kecepatan maksimum 185km/jam dan diklaim memiliki jangkauan 2.500km.

Drone ini juga mengidentifikasi mesin UAV sebagai MD550 empat silinder. MD550 adalah salinan Limbach L550 yang disajikan sebagai produk perusahaan Iran Mado tetapi juga dibuat di Tiongkok.

Baca juga: IRAN SERANG ISRAEL, Amerika dan Yordania Bantu Cegat Rudal, Ini yang Dilakukan Presiden Joe Biden

Baca juga: Usai Kim Jong Un Bilang Siap Perang, Iran Berani Rudal Israel, Biden Ogah Dukung Serang Balik Iran

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter 

Artikel ini sebagian diolah dari Tribunnews.com 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved