Viral Medsos

DETIK-DETIK Din Syamsuddin Ambruk setelah Orasi Aksi Unjuk Rasa Sidang Putusan MK

Din Syansuddin mendadak ambruk ketika akan memimpin salat Zuhur di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Senin.

|
Editor: AbdiTumanggor
Wartakotalive/Miftahul Munir
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syansuddin mendadak ambruk setelah orasi unjuk rasa dan hendak akan memimpin salat Zuhur di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2024). (Wartakotalive/Miftahul Munir) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Momen mengejutkan peserta aksi unjuk rasa ketika Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin pingsan setelah orasi hasil sidang putusan MK di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Din Syamsuddin ambruk saat akan memimpin salat zuhur berjamaah, Senin (24/2/2024).

Pantauan Tribunnews di lokasi sesaat sebelum salat zuhur berjamaah dimulai, Din Syamsuddin sudah bersiap menjadi imam.

Namun entah kenapa Din Syamsuddin tiba-tiba terhuyung.

Buru-buru massa aksi unjuk rasa yang menjadi jemaah salat zuhur tersebut langsung memapah Din Syamsuddin.

Din Syamsuddin yang mengenakan kemeja berwarna biru muda bercelana dan berkopiah hitam langsung jatuh terduduk.

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syansuddin mendadak ambruk ketika akan memimpin salat Zuhur di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2024). (Wartakotalive/Miftahul Munir)
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syansuddin mendadak ambruk ketika akan memimpin salat Zuhur di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2024). (Wartakotalive/Miftahul Munir) (Wartakotalive/Miftahul Munir)

Akhirnya, imam salat Zuhur digantikan oleh jemaah yang lain dan Din Syamsuddin tetap ikut beribadah.

Namun ia menunaikan ibadah salat zuhur dengan duduk karena tidak kuat untuk berdiri.

Sampai salat selesai, Din Syamsudddin dipastikan dalam kondisi baik-baik saja.

Sebelumnya Tokoh Gerakan Penegak Kedaulatan Rakyat (GPKR) tersebut menyampaikan orasi di hadapan ratusan peserta aksi unjuk rasa.

Orasi Din Syamsuddin itu diutarakan sesaat sebelum adanya putusan MK yang menolak seluruh permohonan kubu AMIN dan Ganjar-Mahfud.

"Saya dapat menyimpulkan bahwa Mahkamah Konstitusi(MK) menolak gugatan dari tim Paslon 01 maupun Paslon 03.

Ikuti saya, Innalillahi wainailaihi rojiun," kata Din saat menyampaikan orasi di hadapan ratusan peserta unjuk rasa dikutip dari Tribunnews.com.

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syansuddin mendadak ambruk ketika akan memimpin salat Zuhur di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2024). (Wartakotalive/Miftahul Munir)
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syansuddin mendadak ambruk ketika akan memimpin salat Zuhur di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2024). (Wartakotalive/Miftahul Munir)

Din Syamsuddin juga mengajak peserta aksi unjuk rasa di kawasan Monas, Jakarta Pusat, untuk menahan amarah.

"Apapun keputusan MK bukan kiamat. Tahan amarah.

Kepada umat Islam, jangan merasa sedih, jangan kehilangan kepercayaan diri, jangan berputus asa," kata dia.

Din mengatakan sempat menonton tayangan sidang perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 yang digelar Mahkamah Konstitusi (MK) melalui televisi pagi.

Setelahnya, dia bergegas menuju lokasi unjuk rasa dan menyampaikan orasi menjelang waktu shalat Dzuhur.

"Ada hikmahnya saya tidak datang pagi-pagi sehingga bisa menyaksikan (pembacaan putusan) melalui televisi," kata dia.

Usai menyampaikan orasi, Din Syamsuddin mengajak para peserta aksi untuk menunaikan shalat berjamaah, dilanjutkan doa bersama.

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syansuddin ambruk
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syansuddin saat berorasi di di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Senin (22/4/2024). (Wartakotalive/Miftahul Munir)

Adapun massa pengunjuk rasa terdiri dari:

- Perguruan Umat Islam Kediri Jaya,

- Aliansi Perubahan Indonesia Kabupaten Indramayu,

- Koalisi Rakyat Menggugat Demokrasi,

- Poros Buruh untuk Perubahan,

- Koalisi Nasional Penyelamat Demokrasi,

- Forbes 01,

- Front DPR,

- GPKR,

- Tri Pilar,

- Poros Buruh dan warga perorangan.

Din Syamsuddin saat menyampaikan orasi dalam aksi unjuk rasa
Din Syamsuddin saat menyampaikan orasi dalam aksi unjuk rasa sidang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024 di Bundaran Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2024). (Tribunnews.com/Fahmi Ramadhan)

Mereka berdatangan ke lokasi kawasan Patung Kuda, sejak pukul 08.45 WIB hingga siang.

Mereka pun berkumpul di beberapa titik sekitar Gedung Mahkamah Konstitusi.

Di antaranya di kawasan Monumen Nasional di Jalan Medan Merdeka Barat dan Bundaran Patung Arjuna Wijaya (Patung Kuda), Jakarta Pusat.

Massa menyuarakan seputar harapan antara lain agar MK dapat memutuskan secara adil dan tidak adanya intervensi pada keputusan hakim MK.

Adapun MK dalam pembacaan isi pertimbangan dalam sidang pembacaan putusan untuk perkara PHPU Pilpres 2024 salah satunya menilai dalil Anies-Muhaimin tentang tindakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mendukung putranya, Gibran Rakabuming Raka, menjadi calon wakil presiden adalah pelanggaran perundang-undangan, tidak cukup kuat bukti.

Selain itu, MK menyatakan tidak ada bukti yang meyakinkan majelis hakim konstitusi terkait dalil permohonan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang menyebut adanya dugaan intervensi presiden terhadap perubahan syarat pasangan calon (paslon).

Baca juga: ANIES Lakukan Hal Ini setelah MK Putuskan Pasangan Prabowo-Gibran Tetap Pemenang Pilpres 2024

Baca juga: Pernyataan Ganjar Pranowo Usai Sidang Putusan MK: Akhir dari Semua Perjalanan

Baca juga: KALAH di MK, Hasto Sebut MK Gagal Jadi Benteng Konstitusi: Indonesia Masuk Kegelapan Demokrasi

Baca juga: KALAH DI MK, Anies Pamit ke Surya Paloh dan Ucapkan Selamat kepada Prabowo dan Gibran

Baca juga: MAHFUD MD: Mas Ganjar dan Saya Menerima Putusan MK Ini, Selamat kepada Pak Prabowo dan Mas Gibran

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter 

Artikel ini diolah dari Tribunnews.com

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved