Viral Medsos

INI REAKSI Gerindra Ketika Partai Gelora Menolak PKS Bergabung Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai Gerindra memberikan tanggapan setelah Partai Gelora menolak apabila PKS bergabung dengan koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Editor: AbdiTumanggor
youtube
Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Rabu (24/4/2024). (Youtube) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Partai Gerindra memberikan tanggapan setelah Partai Gelora menolak apabila PKS bergabung dengan koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Melalui Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman, mengatakan akan ada titik temu.

"Kami yakin kalau kita bicara kepentingan bangsa dan negara maka akan ada titik temu," kata Habiburokhman, Selasa (30/4/2024).

Dia sendiri mengaku belum ada informasi dari Prabowo sebagai presiden terpilih soal kabinet pemerintahan ke depan. 

"Secara umum kami sadar betul rekan-rekan Partai Gelora sangat berkontribusi dalam pemenangan Prabowo-Gibran," kata dia.

Namun, Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu menilai segala kepentingan dalam politik dapat dibicarakan dalam musyarawah mufakat.

"Dan kita tahu kontestasi kemarin memang cukup dinamis, tapi kami lihat semua hal bisa dimusyawarahkan antarsesama anak bangsa," pungkasnya.

Partai Gelora Kurang Setuju

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gelora Mahfuz Sidik menolak PKS yang hendak bergabung ke pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Mahfuz bicara soal PKS yang selalu memainkan narasi ideologisnya melawan pemerintah, termasuk kepada paslon Prabowo-Gibran.

"Apa kata pendukung fanatiknya? Sepertinya ada pembelahan sikap antara elite PKS dan massa pendukungnya," kata Mahfuz dalam keterangannya, Senin (29/4/2024).

Mahfuz juga mengungkit serangan PKS kepada Prabowo-Gibran yang sangat ideologis dan menyerang sosok Presiden dan Wapres terpilih tersebut.

"Seingat saya selama proses kampanye, di kalangan PKS banyak muncul narasi sangat ideologis dalam menyerang sosok Prabowo-Gibran," kata Mahfuz.

Mahfuz lalu mengingatkan publik dengan narasi yang pernah muncul dari kalangan PKS.

Menurutnya, PKS selama ini kerap memunculkan narasi yang mengadu domba dan membelah masyarakat.

"Ketika pada 2019 Prabowo Subianto memutuskan rekonsiliasi dengan Jokowi, banyak cap sebagai pengkhianat kepada Prabowo Subianto. Umumnya datang dari basis pendukung PKS," tandasnya.

Baca juga: PKS Niat Gabung Koalisi Prabowo: Golkar Anggap Sensitif, Gelora Tegas Tolak, PSI Sebut Tak Sehat

Baca juga: Partai Gelora Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Dulu Paling Getol Serang Prabowo Kini Merapat

Baca juga: KETIKA Partai Gelora Tolak PKS Bergabung KIM hingga Prabowo tak Hadiri Acara Halalbihalal PKS

Prabowo tengah berupaya merangkul rival politiknya

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved