Berita Medan

Kiat Sukses Monika Sihombing, Berhasil Ubah Warung Kelontong jadi Agen Produk Digital

Berkat penjualan produk virtual, ia berhasil bangkit dari masa sulit setelah tempat tinggalnya terbakar.

Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
HO
Monika Sihombing, seorang Mitra dari Deli Serdang yang bercerita kiat sukses ubah warung kelontongnya jadi agen produk digital. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Monika Sihombing, seorang Mitra dari Deli Serdang, sebelumnya hanya seorang pedagang dengan tenda di Pasar Nawacita Sampali yang menjual sembako dan pulsa.

Namun, setelah bergabung dengan Mitra Bukalapak pada tahun 2018, Monika berhasil memiliki lapak tetap dan mengubah warung kelontongnya menjadi agen produk digital dan keuangan.

“Di sini saya menjadi satu-satunya pedagang yang menjual barang kebutuhan sehari-hari sekaligus melayani berbagai transaksi produk virtual.

Alhasil, baik pembeli maupun sesama penjual bila memerlukan pulsa, token listrik, atau transfer uang akan datang ke warung,” ujar Monika.

Monika Sihombing (kiri), seorang Mitra dari Deli Serdang
Monika Sihombing (kiri), seorang Mitra dari Deli Serdang yang bercerita kiat sukses ubah warung kelontongnya jadi agen produk digital.

Transformasi bisnis Monika tidak hanya menghasilkan peningkatan pendapatan hingga 2-3 kali lipat, tetapi juga berhasil meningkatkan kesejahteraan keluarganya. 

Berkat penjualan produk virtual, ia berhasil bangkit dari masa sulit setelah tempat tinggalnya terbakar.

Peran Monika sebagai agen inklusi finansial kemudian tidak hanya sebatas memenuhi kebutuhan pelanggan dengan produk virtual. 

Bersama Komunitas Juwara, Monika mentransfer kecakapan digital dan semangat transformasinya kepada banyak pedagang kecil melalui sesi edukasi yang diselenggarakan secara daring maupun luring.

Monika Sihombing, seorang Mitra dari Deli Serdang
Monika Sihombing, seorang Mitra dari Deli Serdang yang bercerita kiat sukses ubah warung kelontongnya jadi agen produk digital.

Mitra Bukalapak, platform online-to-offline (O2O) unggulan dari Bukalapak, konsisten memberdayakan pelaku usaha mikro di seluruh Indonesia dengan memperluas cakupan kegiatan Spesial Kumpul Juwara (SKJ) ke Medan.

Dihadiri oleh ratusan pemilik warung dan agen individu, SKJ kali ini difokuskan pada edukasi pemilik warung untuk mendorong inklusi keuangan melalui ekspansi produk virtual serta meningkatkan literasi keuangan mereka lewat sosialisasi pembayaran non-tunai di area-area terkecil termasuk warung dan agen pulsa.

"SKJ merupakan salah satu dari program edukasi dengan pendekatan Dari Mitra untuk Mitra yang diinisiasi oleh Komunitas Juwara, komunitas pemilik warung terbesar di Indonesia," ujar AVP Brand Marketing dan Partnership Mitra Bukalapak, Gitaditya Witono.

Komunitas ini telah merangkul ratusan ribu pemilik warung yang tersebar di lebih dari 50 kota/kabupaten di tanah air.

Sepanjang tahun lalu, SKJ berhasil merambah 12 kota/kabupaten dan berlanjut di Sidoarjo, Malang, Medan, serta Pekanbaru (23/05) pada tahun ini.

Keputusan Mitra Bukalapak untuk merambah daerah-daerah di Sumatera merupakan respons terhadap kebutuhan warung yang masih belum terdigitalisasi di sana. Banyak warung masih menggunakan pembayaran tunai sebagai metode utama. 

Menurut laporan East Ventures-Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2023, Sumatera Utara menempati peringkat 13 secara nasional dalam adopsi e-wallet, menunjukkan bahwa masih banyak potensi yang perlu dikembangkan di area tersebut untuk meningkatkan literasi pembayaran digital.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved