Berita Viral
SOSOK 4 Pengusaha Batu Bara Terkaya Tak Lulus Sekolah, Satu Sedang Disorot Penegak Hukum India
Andi Syamsudin Arsyad, yang lebih dikenal sebagai Haji Isam, merupakan salah satu pengusaha sukses di Kalimantan.
Saat ini, PT Jhonlin Baratama berhasil mengeksploitasi hingga 400 ribu ton batu bara per bulan dengan omzet sekitar Rp 40 miliar per bulan, yang berarti kekayaan Haji Isam diperkirakan telah mencapai triliunan.
Selain bisnis batu bara, Haji Isam juga memperluas portofolionya. Ia memiliki bisnis penerbangan yang dikelola oleh Jhonlin Air Transport, yang mengoperasikan dua pesawat Fokker dan dua helikopter.
Di sektor perkapalan, Jhonlin Marine mengawasi armada 16 kapal tongkang pengangkut batu bara.
Di bidang agrobisnis, Jhonlin Agromandiri mengelola perkebunan kelapa sawit. Bahkan, Haji Isam memiliki pabrik biodiesel senilai Rp 2 triliun yang dioperasikan oleh Jhonlin Agro Raya Tbk.
Haji Isam juga memiliki keterkaitan bisnis dengan Ketua MPR, Bambang Soesatyo alias Bamsoet. Mereka telah bermitra sejak tahun 2003, terutama dalam bisnis yang berhubungan dengan Hutan Tanaman Industri (HTI) dan Hak Pengusahaan Hutan (HPH) di PT Kodeco Timber.
Bisnis Haji Isam terus berkembang dan merambah berbagai sektor, termasuk bisnis gula yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada akhir tahun 2020.
Investasi ini diintegrasikan dalam kebun tebu dan pabrik gula di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, yang dikelola oleh PT Prima Alam Gemilang, anak usaha Jhonlin Group milik Haji Isam.
Presiden Jokowi mengapresiasi keberanian dan investasi ini.
Prestasi Haji Isam bukan hanya dikenal dalam dunia bisnis, tetapi juga anaknya yang masih muda seringkali menjadi berita karena perannya sebagai komisaris, meskipun usianya di bawah 30 tahun.
Perusahaan Haji Isam sorotan di India.
Di sisi lain, baru-baru ini, nama PT Jhonlin muncul dalam laporan The Financial Times (FT) yang meninjau dokumen yang diperoleh Proyek Pelaporan Kejahatan dan Korupsi Terorganisir (OCCRP) terkait skandal konglomerat India atas manipulasi kualitas dan harga batu bara.
Dokumen baru yang diperoleh OCCRP menunjukkan pada bulan Desember 2013 kapal MV Kalliopi L meninggalkan Indonesia membawa batubara dengan harga tercatat US$ 28 per ton.
Ketika tiba di India pada tahun baru, Adani Singapura menjual batubara tersebut ke Tangedco seharga US$ 92 per ton.
Batubara tersebut dilaporkan The Financial Times berasal dari PT Jhonlin yang berlokasi di Kalimantan Selatan, tempat kapal dimuat.
Pengungkapan terbaru ini datang menyusul permintaan OCCRP atas undang-undang kebebasan informasi India.
| AKHIRNYA Jokowi Angkat Bicara Soal Polemik Biaya Proyek Kereta Cepat Whoosh: Bukan Cari Untung |
|
|---|
| KEPSEK Syamhudi Baru Bayar Rp 3 Miliar dari Biaya Ganti Rugi Rp 25 Miliar, Hartanya Terancam Disita |
|
|---|
| Menkeu Purbaya Blak-blakan Bicara Jual Beli Jabatan, Respons Wali Kota Ini tak Disangka |
|
|---|
| BALASAN Menkeu Purbaya ke Hasan Nasbi, Pamer Hasil Survei, Jawab Kritikan Gaya Komunikasinya Buruk |
|
|---|
| Gadis 17 Tahun Viral Terkapar di Trotoar di Depok, Kabur dari Rumah, Bilangnya ke Sekolah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/SOSOK-Haji-Isam-Crazy-Rich-Kalsel-Beli-Pesawat-Rp12-Triliun-Cuma-Pakai-Kaos-Oblong-ke-Inggris.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.