Breaking News

Berita Viral

PENGAKUAN Polwan Briptu FN Usai Bakar Suami Berujung Tewas, Sempat Minta Maaf Saat Perjalanan ke RS

Polwan Briptu FN yang bakar suaminya, Briptu RDW hingga berujung meninggal dunia sempat minta maaf. 

Kolase Tribun Medan
Kasus Briptu FN, polwan bakar suaminya sendiri, Briptu RDW 

TRIBUN-MEDAN.com - Polwan Briptu FN yang bakar suaminya, Briptu RDW hingga berujung meninggal dunia sempat minta maaf. 

Briptu FN sempat mengantarkan Briptu RDW ke rumah sakit setelah mengalami luka bakar 96 persen. Briptu FN tewas setelah dibakar di Asrama Polisi Mojokerto pada Sabtu (8/6/2024). 

Briptu FN telah ditetapkan sebagai tersangka KDRT hingga mengakibatkan kehilangan nyawa. 

Kabid Humas Polda Jawa Timur (Jatim), Kombes Pol Dirmanto mengatakan bahwa Briptu FN sempat menolong suaminya dengan mengantarkan ke rumah sakit (RS) terdekat.

Sesampainya di rumah sakit, Briptu FN juga menyampaikan permintaan maafnya kepada Briptu RDW atas perilakunya tersebut.

"Kemudian (korban) dibawa oleh tersangka, Briptu FN ke RSUD (RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo di Kota Mojokerto)."

"Jadi Briptu FN mempunyai tanggung jawab yang besar ya untuk menolong korban, membawa ke RS dengan dibantu dengan beberapa tetangga."

"Sampai RS, Briptu FN juga minta maaf kepada sang suami, atas perilaku ini," ungkap Dirmanto, saat dihubungi , Senin (10/6/2024), dikutip dari SuryaMalang.com.

DETIK-DETIK Mengerikan Briptu FN Polwan Bakar Suami Hidup-hidup, Tangan Diborgol Lalu Disiram Bensin
DETIK-DETIK Mengerikan Briptu FN Polwan Bakar Suami Hidup-hidup, Tangan Diborgol Lalu Disiram Bensin (KOLASE/TRIBUN MEDAN)

Diketahui, Briptu FN membakar suaminya memakai cairan bensin di Asrama Polres Mojokerto Kota pada Sabtu (8/6/2024) pukul 10.30 WIB.

Motif Briptu FN membakar Briptu RDW hingga tewas setelah menjalani perawatan medis diduga karena tersulut emosi.

Sebab, suaminya yang berdinas sebagai Anggota Satsamapta Polres Jombang selalu menghabiskan uang gajinya untuk bermain judi online.

Padahal, uang tabungan dari gaji tersebut, menurut Briptu FN, seharusnya dapat digunakan untuk membiayai hidup keduanya, beserta ketiga anak mereka.

Atas motif tersebut, muncul rasa jengkel dalam diri Briptu FN, sehingga tanpa sadar melakukan aksi kekerasan terhadap Briptu RDW.

Briptu FN Alami Trauma Mendalam

Setelah membakar suaminya, Briptu FN disebut mengalami trauma mendalam.

Karena hal tersebut, Briptu FN diberikan pendampingan psikologis oleh Polda Jatim.

Pendampingan psikologis tersebut melibatkan Psikiater dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Jatim. 

"Dia masih trauma mendalam. Sekarang sedang ditangani dan sedang difasilitasi untuk trauma healing oleh Polda Jatim, kemudian juga kita melibatkan psikiater untuk menangani kasus ini," ujar Dirmanto.

Baca juga: SOSOK Irjen Mathius D Fakhiri, Kapolda Papua Maju Pilkada, Siap Lawan Seniornya Paulus Waterpauw

Baca juga: Tingkatkan Kualitas SDM Kwarcab Kota Medan Laksanakan Penyegaran Pelatih

Baca juga: Pendaftaran PPDB Tingkat SD/SMP Medan Dibuka selama Empat Hari, Berikut Jadwal dan Syaratnya

Polda Jatim juga memberikan pendampingan psikologis tersebut terhdap tiga anak Briptu FN, yakni kepada anak pertama berusia dua tahun, sedangkan anak kedua dan ketiga adalah kembar, berusia empat bulan. 

Saat penganiayaan terjadi, ketiga anak Briptu FN sedang diasuh oleh pengasuh anak (Baby Sitter) di luar rumah. 

Sehingga, bisa dipastikan bahwa ketiga anak Briptu FN tidak berada di dekat lokasi kejadian, apalagi sampai melihat peristiwa mengerikan tersebut.

"Pada saat kejadian, berdasarkan informasi yang kami terima dari penyidik, anaknya sedang diasuh oleh baby sitter atau pembantu rumah tangga di sana, tidak ada di rumah, jadi dibawa pergi sama pembantu," jelas Dirmanto.

Nasib Briptu FN

Mengenai proses penanganan hukum, Dirmanto menegaskan, Briptu FN bakal dikenakan konstruksi pasal berkaitan dengan KDRT. 

"Sementara ini, kami terapkan pasal KDRT," ungkap mantan Kapolsek Wonokromo itu, dikutip dari TribunJombang.com.

Baca juga: PILU Pasutri Lansia Sulbar Ditipu Travel Rp200 Juta, Gagal Naik Haji, Cuma Dibawa ke Jakarta 3 Hari

Baca juga: Pendaftaran PPDB Tingkat SD/SMP Medan Dibuka selama Empat Hari, Berikut Jadwal dan Syaratnya

Penanganan hukumnya, antara prosedur penanganan kode etik Polri dan tindak pidana umum. 

Ke depannya, Dirmanto mengatakan, proses penanganan tahapan hukum lanjut terhadap Briptu FN tersebut bakal disampaikan kembali dalam waktu dekat. 

Pasalnya, saat ini, penyidik yang menangani kasus tersebut tetap mempertimbangkan aspek kemanusiaan terhadap pihak yang terlibat. 

Mengingat tersangka Briptu FN merupakan anggota Polres Mojokerto Kota.

Apalagi, kondisi Briptu FN kini sedang dalam keadaan syok dan trauma, akibat perbuatannya yang berdampak fatal hingga menghilangkan nyawa sang suami. 

"Nanti kita tunggu saja, sekarang masih diperiksa terus, dan yang bersangkutan masih trauma," jelas Dirmanto.

Baca juga: PILU Pasutri Lansia Sulbar Ditipu Travel Rp200 Juta, Gagal Naik Haji, Cuma Dibawa ke Jakarta 3 Hari

Baca juga: Stadion Utama untuk Penutupan PON Sumut-Aceh di Desa Sena Deli Serdang Ditargetkan Selesai Juli 2024

(*/tribun-medan.com)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved