SOSOK Ahmad Luthfi Jenderal 16 Tahun Berkarir di Polda Jateng, Kini Cagub atau Irjen Kemendag?

Bisa diikatakan, Ahmad Luthfi merupakan sosok jenderal bintang dua polisi atau Irjen Pol yang terlama menjabat sebagai Kapolda dalam satu daerah.

Sosok yang disebut-sebut orang dekat Presiden Jokowi ini lulusan SD (1978), SMP (1981), SMA (1984), S1 (1990) dan S2 (1995).

Ia menempuh pendidikan kepolisian di Sepa Milsuk Polri (1989), Selapa Polri (2000), Sespim Polri (2005, dan Lemhannas PPRA (2017).

Calon Gubernur Jateng atau Irjen Kemendag?

Mabes Polri baru-baru ini membenarkan soal Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi  sedang berproses untuk menjadi pejabat di Inspektorat Jenderal (Irjen) di Kementerian Perdagangan (Kemendag).

"Ya (benar Irjen Ahmad Lutfhi berproses jadi Irjen Kemendag)," kata Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Irjen Dedi Prasetyo pada Sabtu (8/6/2024).

Namun, menurut Dedi, Ahmad Luthfi masih perlu menunggu hasil tes potensi akademik (TPA) dan keputusan presiden (keppres).

"Itu jabatan eselon 1 maka menunggu TPA dan keppres dulu," ujar dia.

Menteri Perdagangan yang sekaligus Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan juga mengungkapkan di sebelumnya, jika Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi sedang dalam proses untuk menjabat sebagai Irjen Kemendag.

"Sedang proses untuk Irjen Kemendag, sudah hampir selesai," kata dia.

Namun, hingga saat ini, surat Keppres Jokowi untuk menempatkan Ahmad Luthfi sebagai Irjen Kemendag belum terlaksana.

Jika Ahmad Luthfi menjabat sebagai Irjen Kemendag, maka dia akan promosi menjadi Jenderal bintang tiga atau Komjen Pol.

Sementara, jika Ahmad Luthfi menerima tawaran sebagai calon Gubernur Jawa Tengah, maka dia akan pensiun dengan berpangkat jenderal bintang dua.

Digadang-gadang Maju Cagub Jateng

Selain itu, Irjen Pol Ahmad Luthfi kian senter disebut sebagai kandidat kuat untuk Pilkada Jateng 2024. 

Sejumlah survei juga menyebut nama Luthfi masuk di tiga besar sebagai kandidat kuat di Pilkada Jateng. 

Hal itu membuat sejumlah partai politik meliriknya, mulai dari yang terang-terangan seperti Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN), maupun yang masih tersirat.

(*/Tribun-medan.com)