Mahasiswa Geruduk Polda Sumut

3 Tuntutan Mahasiswa di Sumut Terkait Tewasnya Wartawan di Karo saat Geruduk Polda Sumut

Kordinator aksi, Febrino Sipayung, menyebut ada tiga tuntutan mereka dalam unjuk rasa tentang kematian Sempurna Pasaribu serta tiga anggota keluarga.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Puluhan mahasiswa tergabung dalam aliansi mahasiswa pemuda Sumatera Utara menggeruduk Polda Sumut, Kamis (4/7/2024) siang. Mereka meminta Polda Sumut usut tuntas kematian Rico Sempurna Pasaribu beserta tiga anggota keluarganya yang tewas terbakar pada 27 Juni lalu. 

Ia menuliskan adanya oknum TNI yang membuka lapak judi untuk keperluan Batalyon 125 Si'Misa.

"Kurang biaya operasional kah Batalyon 125 Sim'bisa sehingga anggotanya harus membuka lapak perjudian?"tanyanya.

"Aksi demo lintas agama hari ini akan ternodai dengan eksisnya lokasi perjudian asrama Batalyon.

Berikan komentar anda secara santun dan sopan untuk mewarnai lanjutan pemberitaan Oknum TNI kelola perjudian. Terimakasih,"sambungnya.

Terkait adanya dugaan keterlibatan TNI dalam kebakaran rumah korban dan penyebab, Kapendam I Bukit Barisan Kolonel Rico Siagian menyerahkan sepenuhnya penyelidikan kepada Polisi untuk mengusut penyebab pasti kebakaran maut tersebut.

"Kita serahkan sepenuhnya proses penyelidikan/pengusutan yang sedang dilakukan pihak kepolisian. Kita tunggu hasilnya dari mereka. Tidak benar (TNI buka lapak judi),"kata Kolonel Rico Siagian, Rabu (3/7/2024).

Sementara Polda Sumut menyatakan telah memeriksa 16 saksi terkait kebakaran yang menewaskan empat orang ini. Ke 16 orang yang dimintai keterangan diduga mengetahui sebelum kejadian maupun saat kejadian.

"Kita ingin menggali secara komprehensif sekalipun kita sudah mendapatkan keterangan dari 16 orang saksi,"kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Selasa (2/7/2024).

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) maupun menurunkan tim laboratorium forensik.

Bahkan, tidak menutup kemungkinan Polisi juga akan melakukan digital forensik terhadap telepon genggam korban.

Hal ini dilakukan untuk mengusut ada tidaknya keterkaitan kebakaran rumah korban dengan aktivitas korban yang berhubungan dengan pekerjaannya.

"Kita tidak ingin lihat ada kaitannya atau tidak. Yang jelas apa isi dari hp itu selama itu bisa diketahui bisa disedot dilakukan penyelidikan semua dilakukan."

 

KKJ Sumut Ungkap Korban Sempat Ketemu Diduga Oknum TNI Terkait Pemberitaan dan Setoran Judi

Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Sumatra Utara, yang terdiri dari lembaga profesi jurnalis AJI Medan, IJTI Sumut, PFI Medan dan FJPI telah melakukan verifikasi dan pendalaman terkait kasus tersebut.

Menurut Koordinator KKJ Sumatra Utara, Array A Argus, dari hasil investigasi ditemukan sejumlah fakta.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved