Mahasiswa Geruduk Polda Sumut

3 Tuntutan Mahasiswa di Sumut Terkait Tewasnya Wartawan di Karo saat Geruduk Polda Sumut

Kordinator aksi, Febrino Sipayung, menyebut ada tiga tuntutan mereka dalam unjuk rasa tentang kematian Sempurna Pasaribu serta tiga anggota keluarga.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Puluhan mahasiswa tergabung dalam aliansi mahasiswa pemuda Sumatera Utara menggeruduk Polda Sumut, Kamis (4/7/2024) siang. Mereka meminta Polda Sumut usut tuntas kematian Rico Sempurna Pasaribu beserta tiga anggota keluarganya yang tewas terbakar pada 27 Juni lalu. 

Lokasi perjudian tersebut berada di Jalan Kapten Bom Ginting, Kelurahan Padang Mas, Kecamatan Kabanjahe, Karo.

Pada 26 Juni, sehari sebelum tewas terbakar, melalui akun facebooknya dia juga membuat status adanya dugaan oknum TNI membuka lapak judi untuk keperluan Batalyon.

"Dalam pemberitaan yang dimuat korban, dijelaskan ada keterlibatan oknum aparat berinisial HB," kata Array dalam rilis yang tertulis, Selasa (2/7/2024).

Katanya, sebelum kebakaran terjadi, ada rentetan kasus antara Sempurna Pasaribu dengan oknum aparat diduga dari TNI berinisial HB tersebut.

Masalah tersebut bermula ketika anggota ormas, yang biasa duduk di warung tempat perjudian memohon pada korban,l agar namanya ikut mendapatkan jatah atau uang perjudian.

Karena selama ini, korban diduga juga sering mendapatkan jatah uang mingguan judi dari oknum aparat tersebut.

"Atas hal itu, korban kemudian menyampaikan permintaan anggota ormas ini pada oknum pengelola judi," sebutnya.

Array menjelaskan, saat itu oknum itu mengacuhkan pesan yang disampaikan oleh Sempurna Pasaribu.

Lalu, Sempurna kembali menyampaikan hal serupa kepada oknum tadi, agar anggota ormas yang merupakan pemuda setempat itu diberikan sedikit uang bulanan.

"Atas permintaan tersebut, oknum pengelola judi itu lantas memberikan uang Rp 100 ribu pada anggota ormas tersebut," bebernya.

Ketika itu, lanjut Array, anggota ormas ini merasa tersinggung, karena alasan bahwa oknum pengelola judi telah mengacuhkan dan meremehkan dirinya.

"Anggota ormas ini lantas memprovokasi Sempurna Pasaribu, hingga korban kemudian memberitakan lokasi perjudian yang ada dekat asrama aparat," ucapnya.

Tidak tanggung-tanggung, Sempurna menulis nama lengkap oknum itu dalam pemberitaan, dan membuat status di media sosial Facebook miliknya.

Dari informasi yang didapat, bahwa setelah berita tayang, ada oknum aparat yang menghubungi atasan korban, meminta agar berita yang tayang segera ditakedown.

"Hanya saja, pihak perusahaan tidak mendelete berita itu," ungkapnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved