Berita Viral

SOSOK Kapolda NTT Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga Digoyang Gegara Anaknya Lulus Akpol 2024

Sosok Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga digoyang dari jabatannya sebagai Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) karena anaknya masuk Akpol 2024.

Editor: AbdiTumanggor
Tribun Sorong
Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga Digoyang dari Kursi Kapolda NTT 

Salah satu poin yang dijabarkan di surat telegram tersebut adalah Polri mendorong pabrik gula rafinasi untuk memproduksi gula konsumsi demi mengatasi kelangkaan gula.

Selain itu, Polri terus mengawal distribusi bahan pokok dari gudang sampai ke pasar dan ke tangan konsumen.

Daniel Tahi Monang Silitonga saat itu berupaya menstabilkan harga bawang putih dan gula dengan melakukan operasi pasar. Hal itu terkait adanya ‎kelangkaan ketersediaan bawang putih dan gula di sejumlah pasar.

"Terdapat kelangkaan bawang putih dan gula. Kami sudah rapat dengan Kemendag dan Kementan untuk mengambil langkah-langkah administratif ataupun operasional untuk penyesuaian ataupun penstabilan harga," kata Daniel kala itu.

Ia menyebut, langkah Pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yakni dengan membuka keran impor untuk bawang putih dan gula.

"Kementerian Pertanian sudah mengeluarkan RIPH (Rekomendasi Impor Produk Holtikultura), itu rekomendasi izin produk holtikultura yang ditindaklanjuti dengan keluarnya surat persetujuan impor dari Kemendag. Nah ini butuh waktu‎ satu sampai dua minggu untuk realisasi datang barangnya," katanya saat itu.

Apalagi saat itu, kata Daniel, dampak wabah virus COVID-19  terasa di sektor perekonomian. Harga sejumlah bahan pokok seperti bawang putih, bawang bombay, gula hingga minyak di pasar-pasar mengalami kenaikan. Bahkan di beberapa daerah, persediaan bawang putih, bawang bombay dan gula kian menipis.

Digoyang dari Kursi Kapolda NTT setelah Anaknya Lulus Akpol

Terkini, sebagai Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT), Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga terseret dalam sentimen negatif publik yang merespons hasil seleksi calon taruna Akademi Kepolisian asal daerah itu.

Padahal bukan hanya di Polda NTT saja riak-riak "negatif" soal penerimaan calon polri tersebut, tetapi juga di provinsi lain, tidak terkecuali di Polda Sumut yang sempat ramai teriakan saat pengumuman hasil seleksi penerimaan anggota Polri di Auditorium Universitas Sumatera Utara (USU) Sabtu (6/7/2024) lalu.

Namun, Polda NTT ini yang justru menjadi sorotan publik. Daniel TM Silitonga dianggap ikut bertanggung jawab dalam dugaan praktik nepotisme yang mengeliminasi putra-putri daerah setempat dan memberi ruang bagi peserta titipan dari luar daerah.

Namun, Daniel TM Silitonga dengan tegas membantah tudingan nepotisme tersebut.

Dikutip dari Kompas, Daniel TM Silitonga memberikan sejumlah klarifikasi terkait proses seleksi taruna Akademi Kepolisian (Akpol) yang mengisi 11 kuota yang ditentukan oleh Markas Besar (Mabes) Polri.

Ia pun merinci komposisi 11 orang dimaksud. ”Satu orang asli putra daerah NTT, lima orang putra daerah yang lahir dan besar di NTT, dan lima orang pendatang yang sudah menetap di NTT,” kata Daniel.

Daniel Silitonga menuturkan, seluruh hasil tes langsung ditayangkan dan ditandatangani peserta dan pengawas.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved