Breaking News

Berita Viral

Sesal Aris Anak Sulung Opa Hans dan Oma Rita, Jarang Hubungi Orangtua, Kini Minta Tak Diperpanjang

Sesal Aris Tokra Tomasoa anak sulung opa Hans dan oma Rita pasutri lansia yang tewas membusuk dalam tempat tidur dalam rumahnya di Bogor

KOLASE/TRIBUN MEDAN
Sesal Aris Anak Sulung Opa Hans dan Oma Rita, Jarang Hubungi Orangtua, Kini Minta Tak Diperpanjang 

TRIBUN-MEDAN.COM – Sesal Aris Tokra Tomasoa anak sulung opa Hans dan oma Rita pasutri lansia yang tewas membusuk dalam kamar di Bogor.

Adapun anak sulung Hans dan Rita yakni Aris Tokra Tomasoa akhirnya muncul mengakui penyesalannya.

Aris Tokra Tomasoa mengaku menyesal karena jarang komunikasi dengan orangtuanya yang sudah lansia.

Ia juga menyesal jarang menjenguk orangtuanya tersebut hingga berakhir tewas membusuk di tempat tidur.

Seperti diketahui, opa Hans dan oma Rita memiliki tiga anak kandung, namun diduga tak pernah datang menjenguknya.

Padahal ketiga anaknya diketahui tinggal tak jauh darinya.

Meski begitu, anak pertama opa Hans, Aris membantah menelantarkan orangtuanya.

Aris mengakui kesalahannya karena jarang berkomunikasi dengan orangtuanya hingga meninggal.

Namun ia membantah telah menelantarkan orangtuanya seperti yang selama ini disebut warga.

"Saya mengaku salah karena saya jarang komunikasi dengan orangtua, itu kesalahan saya," kata Aris lewat TikTok @storywartawanhiburan, Minggu (21/7/2024).

SOSOK Aris Anak Pertama Opa Hans dan Oma Rita, Bantah Telantarkan Ortu, Ngaku Sempat Tinggal Bareng
SOSOK Aris Anak Pertama Opa Hans dan Oma Rita, Bantah Telantarkan Ortu, Ngaku Sempat Tinggal Bareng (TikTok)


Lebih lanjut, Aris meminta utuk tidak menyalahkan kedua adik-adiknya.

Diakui Aris kedua adiknya kerap berkomunikasi dan menjenguk orangtuanya.

Adapun adik kedua Aris bernama Bradley dan bungsu bernama Ciro Juliano.

"Tapi jangan disalahkan ke adik-adik saya karena adik-adik saya yang paling rutin komunikasi, yang paling rutin komunikasi itu adik nomor dua, cuma yang sering kesana itu adik yang bungsu," jelasnya.

Aris pun mengakui bahwa dirinya lah yang paling jarang menjenguk dan berkomunikasi dengan orangtuanya.

"Disini yang paling jarang datang kesana itu saya, di tahun 2012 ibu saya stroke, selama saya rawat," jelasnya.

Bahkan terakhir ia menjenguk orangtuanya pada tahun 2022 lalu.

"Saya antar ibu saya ke rumah sakit rutin itu sekitar tahun 2022, cek up, kondisi biasa-biasa aja," katanya.

Meski begitu diakui Aris hubungan keluarganya baik-baik saja.

Baca juga: BAK Ingin Move On, Lettu Fardhana Cukur Rambut Usai Putus dari Ayu Ting Ting, Unggahan Galau Disorot

"Untuk saat ini hubungan keluarga biasa-biasa aja, yang jelas saya jarang komunikasi," terangnya.

"Silahkan serang saya jangan adik-adik imbuhnya.

Dengan pernyataan ini Aris berharap masalah ini tidak diperjang lagi.

Ia pun berterimakasih kepada pihak yang telah membantu mengurus kematian orangtuanya.

"Dengan klarifikasi ini saya mohon jangan di perpanjang lagi, saya sangat berterimakasih kepada warga gereja mereka yang betul-betul mengurus kematian yang dibantu dengan warga, saya apresiasi itu," jelasnya.

"Permohonan maaf saya juga saya mohon diterima kepada pihak-pihak yang terkait disana, saya emang kurang komunikasi dengan mereka," imbuhnya.

Baca juga: USAI Ikut Menangkan Prabowo-Gibran di Pilpres, Aktor Fauzi Badilla Ditunjuk Jadi Komisaris PT Pos

Aris Bekerja Sebagai Sopir

Aris Tokra Tomasoa, anak pertama pasutri lansia yang tewas di Bogor bantah terlantarkan orangtua.

Anak pertama opa Hans dan oma Rita ini bernama Aris Tokra Tomasoa, yang bekerja sebagai sopir.

Sementara anak kedua bernama Bradley dan bungsu bernama Ciro Juliano.

Kini kondisi perekonomian ketiga anak pasutri ini diakui tengah dalam keadaan tidak baik.

Hal ini diungkap langsung oleh anak pertama yang muncul bersama pengacaranya.

Andreas membantah bahwa anak-anak paustri lansia ini menelantarkan orangtuanya.

"Adapun narasi-narasi yang dimaksud tentang anak-anak mendiang yang telah menelantarkan mendiang, itu pada faktanya tidak benar," ujar Andreas lewat TikTok @storywartawanhiburan, Minggu (21/7/2024).

Selain itu, ia juga membantah bahwa anak-anak opa Hans tidak merespon dengan kabar meninggalnya orangtua.

"Narasi terkait dengan tidak adanya respons dari anak-anak mendiang atas berita meninggalnya mendiang di kediaman mendiang itu adalah tidak benar," tegasnya.

Tak hanya itu, Andres juga membantah bahwa anak-anak opa Hans tidak menjenguk orangtuanya sejak tahun 2017.

"Narasi terkait anak-anak mendiang tidak pernah menemui mendiang sejak tahun 2017 itu tidak benar," jelasnya.

Andreas mengatakaan bahkan kliennya itu sempat tinggal bersama mendiang orang tuanya.

Ia menjelaskan, Aris bersama anak-anaknya tinggal bersama dalam satu atap sejak rumahnya dibeli pada 2018 silam.

Namun beberapa tahun setelahnya, Aris memutuskan untuk keluar dari rumah tersebut karena mendapatkan pekerjaan.

"Berdasarkan fakta-fakta yang ada, klien kami tidak tinggal serumah dengan mendiang sejak rumah dibeli oleh mendiang pada tahun 2018," bebernya.

Kendati begitu, Andreas pun mengungkap kondisi perkenomian anak-anak Hans dan Rita yang tengah tidak stabil.

"Jujur saya sampaikan di sini bahwa pekerjaan dari Pak Aris adalah sopir, lalu anak kedua yaitu Pak Bradley juga sedang dalam kondisi perekonomian yang tidak stabil," ungkapnya.

"Dan juga di sini Ciro lah yang memang banyak sering (berkunjung) karena tinggal di jakarta dan anak terakhir," sambungnya.

Kata Andreas, pihak keluarga mendiang tetap memberikan atensi baik kepada orang tua dengan melibatkan orang lain.

"Yang menjadi atensi disini bahwa keluarga tetap memberikan atensi baik kepada kedua orangtua yaitu dengan tokoh teh Eka dan Pak Suanda yang sering dimintakan oleh keluarga atau anak-anak mendiang ini untuk mensupervisi keadaan sehari-hari di sana," jelasnya.

Lebih lanjut, Andreas menyebutkan sebelum pasutri meninggal dunia, anaknya sudah meminta pengurus gereja dan pengurus RT.

Namun setelah kejadian ini viral oknum tersebut justru menceritakan hal-hal yang tidak sesuai denghan faktanya.

"Pada tanggal 13 Juli 2024 klien kami telah menemui salah satu pengurus gereja dan juga pengurus RT yang memang awalnya baik-baik saja, tapi setelah viral oknum ini bekerja sama dengan salah satu media akhirnya menceritakan hal-hal yang tidak benar, bahkan fitnah," kata Andreas.

Bahkan kata pengacara Aris setelah orangtuanya meninggal kliennya dihalang-halangi untuk masuk ke rumah orangtuanya.

"Yang salutnya adalah kami dihalang-halangi untuk masuk kedalam rumah karena alasan tidak jelas, yang kami pertanyakaan apakah oknum tersebut adalah saudara dari mendiang," katanya.

Kendati begitu, ia menegaskan jika pihaknya kembali menemukan adanya unsur fitnah dan kebohongan, maka pihaknya akan segera menempuh jalur hukum

"Jika kami menemukan adanya unsur fitnah, kebohongan maka kami tidak akan segan-segan menempuh jalur hukum sesuai undang-undang berlaku," tegasnya.

"Kami sebagai kuasa hukum memohon dan menghimbau untuk pemilik akun segera mungkin mentakedown foto-foto dan video mendiang," imbuhnya.

Seperti diketahui, Pasutri memiliki tiga anak kandung, namun diduga tak pernah datang menjenguknya.

Padahal ketiga anaknya diketahui tinggal tak jauh dari orangtuanya.

(*/Tribun-Medan.com)

Baca juga: Murka Nenek Pemandi Jenazah Vina Tahu Hasil Sidik Polda Jabar,Sebut Polisi Bohong Soal Kondisi Badan

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved