Berita Viral

Fakta Baru Tewasnya Dokter Aulia, Dipaksa Transfer Sampai 40 Juta: Gaji OB hingga Kebutuhan Senior

Kini Kemenkes temukan dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum senior.

Istimewa
Pemberitaan mengenai kematian dokter muda PPDS Undip Semarang, dr. Aulia Risma Lestari, terus berkembang di media sosial. Kini malah turut menyeret nama dr. Prathita Amanda Aryani (PAA). (Istimewa) 

Pesan suara atau voice note dokter Risma kepada ayahandanya Moh Fakhruri terungkap ke publik.

Voice note yang berisi percakapan dokter Risma dengan ayahnya itu dilakukan saat menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Undip.

voice note tersebut menggambarkan dugaan perundungan yang terjadi di PPDS Anestesi Undip 

Voice note yang berisi rekaman suara curhatan mendiang dr Risma Aulia Lestari itu muncul di saat ayahandanya meninggal dunia tepat di hari Selasa (27/8/2024).

Almarhumah Aulia Risma Lestari menderita kesakitan yang sangat akut akibat punggungnya mengalami kecetit.

Kecetit adalah kondisi punggung kecetit, atau dalam istilah medis merupakan kondisi yang disebut HNP atau hernia nucleus pulposus, kondisi ketika ada salah satu struktur tulang belakang yang keluar dari posisi aslinya, dan menekan saraf tulang belakang sehingga menimbulkan nyeri.

Dalam rekaman suara atau voice note itu terungkap, almarhumah bahkan untuk sekedar beranjak dari tempat tidurnya di kosan untuk membeli air minum saja tidak mampu dia lakukan. 

Aulia musti meminta tolong kepada salah seorang pesuruh atau Costumer Service (CS).

Rekaman suara itu bahkan telah diserahkan pihak kuasa hukum keluarga kepasa pihak investigasi Kemenkes demi penyelidikan lebih lanjut.

Berikut rekaman lengkap voice note (vn) antara dr Aulia dengan ayahnya:

“Ngga pak, aku tu pak, tiap pulang badanku tu pak, sakit semua. Kakiku tu kapalan. Iya mandi itu aku juga jarang, aku pulang itu mending milih makan banyak pak. Dari pada mandi.

Terus, apa namanya, e, mau  (suara amarhumah terbatuk-batuk) biasanya aku baruk kan biasanya ngga bisa minum obat. Kalau diterusin batuknya ilang sendiri. Ini udah mendingan. Batuknya tinggal dikit.

Tiap bangun tidur aku itu pak, badannya sakit semua, punggungnya sakit pak. Banhun harus pelan-pelan. Kalau ngga pelan-pelan ngga bisa bangun. 

Aku aja tadi mau minum susah. Di bangsal tadi kan minumnya habis kan. Terus aku minta tolong CS (Costumer Service) terus aku kasih 50 ribu (rupiah). 

Aku minta nitip minum, buat dia beliin minum, kan aku ngga bole ke mini market, ga bole ke kantin sama sekali tho.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved