Pilkada 2024

Hasan Sagala, Wakil Edy Rahmayadi Tak Gentar Lawan Bobby Nasution: di Atas Penguasa Ada Maha Kuasa

Yang kita hadapi ini, punya semuanya. Punya penguasa, punya seluruhnya. Tapi yakinlah bapak ibu, di atas penguasa ada yang maha kuasa.

|
TRIBUN MEDAN/ANUGRAH
Edy Rahmayadi saat diwawancarai usai mendeklarasikan diri sebagai calon Gubernur Sumatera Utara bersama Hasan Basri Sagala, Kamis (29/8/2024). 

“Hasan Sagala telah mencalonkan diri sebagai calon wakil gubernur Sumatera Utara tanpa izin dari Menteri Agama selaku atasan langsung. Sehingga, secara aturan tidak ada pilihan selain memberikan sanksi tegas diberhentikan dari jabatannya,” kata Anna Hasbie dalam keterangan tertulisnya dikutip Selasa (27/8/2024). 

Hasan Basri Sagala dipecat
Hasan Basri Sagala dipecat dari Tenaga Ahli Kementerian Agama, Senin (26/8/2024).

Anna menyampaikan, surat keputusan pemberhentian Hasan Sagala sudah ditandatangani Menag Yaqut pada 26 Agustus 2024.

 Dalam diktum SK itu disebutkan, pemecatan Hasan dalam rangka tertib administrasi dan dinilai perlu untuk sanksi tegas  pemberhentian.

“Jadi mulai Senin (26/8/2023) Hasan Sagala sudah bukan lagi Tenaga Ahli Menteri Agama dan tidak diperkenankan menggunakan segala atribut yang berkenaan dengan Kementerian Agama,” ucap Anna. 

Hasan Basri Sagala kelahiran 10 Juni 1977 itu merupakan alumni Universitas Negeri Sumatera Utara (UINSU). Dia juga melanjutkan studinya di  Universitas Indonesia (UI). 

Selain itu, Hasan juga pernah menjadi Kepala Satuan Koordinasi Nasional (Kasatkornas) Barisan Ansor Serbaguna (Banser). 

Hasan menyebutkan, niatnya maju di Pilkada Sumut tak lepas dari pengalamannya berorganisasi sejak mahasiswa. 

Menurutnya, pemerintah memiliki kewenangan yang luas untuk masyarakatnya.

Karena itu sebut Hasan, perlu orang orang yang punya tujuan baik untuk menjabat sebagai kepala daerah. 

"Saya berlatar belakang aktivis organisasi dan saya paham bagaimana pentingnya pemerintah yang bertujuan memberikan kebaikan dan kesejahteraan masyarakat.  Bagaimana tujuan kebijakan politik bisa menuju dieksekusi kebijakan kebijakan untuk mensejahterakan rakyat akan lebih cepat eksekusinya," ujarnya. 

Sebagai orang Sumut, Hasan menyebut ingin berkontribusi bagi tanah kelahirannya.

Sebagai daerah sentral di Indonesia, Sumut adalah gambaran keberagaman yang mesti dikelola. 

Sebagai wakil Edy Rahmayadi yang merupakan mantan Gubernur Sumut, Hasan mengatakan ingin melengkapi pembangunan Sumut yang sudah berjalan saat ini.

Dia yakin, pembangunan Sumut di era Edy Rahmayadi perlu dilanjutkan untuk tujuan kesejahteraan masyarakat. 

"Sumut sangat luas dan kita sebut mediator Indonesia tentu semua org mempunyai keinginan salah satunya saya untuk bisa kita memberi sumbangsih yang baik bagi Sumut," kata Hasan.

"Tentu niat kita bersama pak Edy melanjutkan program pendidikan, kesehatan, infrastruktur yang sudah berjalan 5 tahun  belakangan untuk kebaikan dan kesejahteraaan masyarakat," tutupnya. 

(cr17/tribun-medan.com) 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved