Sidang Vonis Bupati Labuhanbatu Nonaktif

BREAKING NEWS: HARI INI Terdakwa Korupsi Erik Adtrada Ritonga dan Rudi Syahputra Akan Diadili

Terkait sidang vonis ini, Tribun Medan telah mengkonfirmasi Humas PN Medan, Soniady Drajat Sadarisman

|
Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH 
Bupati Labuhanbatu nonaktif, Erik Adtrada Ritonga, berjalan santai setelah dituntut 6 tahun penjara oleh JPU KPK atas kasus korupsi berupa penerimaan suap dari sejumlah kontraktor, Rabu (4/9/2024). 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Terdakwa kasus korupsi Bupati Labuhanbatu nonaktif Erik Adtrada Ritonga dan mantan anggota DPRD Labuhanbatu, Rudi Syahputra, akan menjalani sidang vonis di Pengadilan Negeri (PN) Medan.

Dilansir dari halaman website sipp.pn-medankota.go.id, sidang vonis terhadap kedua koruptor ini dijadwalkan, pada Rabu (25/9/2024) hari ini.

Terkait sidang vonis ini, Tribun Medan telah mengkonfirmasi Humas PN Medan, Soniady Drajat Sadarisman, namun hingga berita ini diterbitkan yang bersangkutan belum memberikan jawaban.

Sebelumnya, Bupati Labuhanbatu nonaktif Erik Adtrada Ritonga dan Mantan anggota DPRD Labuhanbatu, Rudi Syahputra, menjalani sidang tuntutan di Pengadilan Negeri Medan.

Sidang tuntutan yang diketuai oleh majelis hakim, As'ad Rahim itu berlangsung di ruang sidang Cakra II, pada Rabu (4/9/2024) sore.

Kedua terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan korupsi penerimaan suap dari sejumlah kontraktor sebesar Rp4.985.000.000.

Kontraktor yang memberikan suap itu, rencananya akan mengerjakan proyek di lingkungan Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu.

Menurut Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Tony Indra, kedua terdakwa ini telah terbukti secara sah melakukan tindak pidana korupsi.

Sebagaimana yang diatur dalam Pasal 12 huruf b Jo. Pasal 18 Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 yang telah diubah menjadi UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tipikor Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Jo. Pasal 65 ayat (1) KUHP.

"Ini kan fakta-fakta persidangan. Kami berkesimpulan untuk dua orang terdakwa ini terbukti secara sah melakukan tindak korupsi, sebagai penerima suap," kata Tony kepada Tribun-medan, Rabu (4/9/2024).

Ia mengatakan, kedua pelaku dituntut hukuman penjara dengan waktu yang berbeda-beda.

"Kalau terdakwa Erik selaku Bupati di lingkaran negara kami tuntut selama enam tahun. Kalau Rudi Syahputra dituntut lima tahun enam bulan penjara," sebutnya.

Tony juga menyampaikan, kedua terdakwa juga dibebankan untuk mengembalikan uang suap yang telah mereka pakai untuk kepentingan pribadi.

"Uang pengganti yang kami bebankan yang dinikmati oleh terdakwa. Untuk Erik kami bebankan uang pengganti senilai Rp 3,8 miliar dan Rudi Syaputra R 1,1 miliar," ucapnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa terhadap terdakwa Erik Adtrada Ritonga JPU juga menuntut agar majelis hakim memberikan hukuman tambahan.

Hukuman tersebut berupa pencabutan hak politik, dalam artian terdakwa Erik tidak boleh mencalonkan diri lagi sebagai pejabat daerah dan juga legislatif.

"Tuntutan kita itu, tapi itu nanti tergantung putusan hakim," katanya.

Usai persidangan, Erik yang saat itu mengenakan kemeja putih keluar dari ruang persidangan dengan raut wajah bahagia dan penuh senyum.

Saat ditanyai terkait tuntutan tersebut, Erik mengaku sudah terima dengan tuntutan JPU.

"Nggak ada (tanggapan), sudahlah sudah. Sudah terima," kata Erik sambil tersenyum dan berjalan santai.

Sementara itu, Rudi yang dikawal dengan petugas kepolisian berusia menutupi wajahnya di depan kamera wartawan yang menyorotinya.

Saat ditanyai terkait tuntutan tersebut, Rudi Syaputra enggan berkomentar banyak dan hanya mengacungkan jempol nya.

"Ada pembelaan nanti," kata Rudi sambil mengacungkan jempolnya.

(Cr11/tribun-medan.com) 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved