Berita Viral
POTRET Rumah Saleh Raja Narkoba Palangkaraya, Reyot dari Luar, Isinya Mewah Bak Hotel Bintang 5
Rumah 'gubuk mewah' milik Saleh terletak di tepi sungai Jalan Rindang Banua, Gang Akhlak, Kelurahan Pahandut, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya.
Setelah merasa situasinya aman, ia memutuskan untuk kembali ke gubuk reyotnya di Jalan Rindang Banua, Gang Ahklak, Kelurahan Pahandut, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
Setibanya di kampung halaman, ia kembali melakoni perannya sebagai bandar narkoba.
Saleh cukup lincah dalam melancarkan aksinya. la memiliki banyak orang suruhan untuk menjalankan bisnis haram tersebut di wilayah kekuasaannya.
Baca juga: Sinopsis Film Kupu-kupu Kertas, Kisah Cinta Anak Tokoh PKI dan NU yang Penuh Rintangan
Diketahui Saleh menerima barang dari seorang bandar besar berinisial Koh A yang mengaku berdomisili di Kota Semarang.
Koh A mengirim sabu melalui Banjarmasin menggunakan jalur darat yang kemudian diterima oleh kaki tangan Saleh berinisial AA yang kini masih DPO.
Kemudian barang dipecah menjadi beberapa bagian dan dijual melalui loket penjualan narkotika yang berlokasi di belakang rumah Saleh.
Setelah terkumpul, uang hasil penjualan yang ada di loket tersebut diserahkan kepada E, yang berhasil ditangkap petugas sehari sebelum Saleh diamankan.
Secara berkala, tepatnya setiap satu minggu sekali, uang tersebut disetor kepada anak buah Saleh lainnya berinisial US yang kini buron.
Peran US adalah sebagai penyetor uang hasil dagangan Saleh kepada bandar utamanya yakni, Koh A.
Ditahan di Nusakambangan
Kapolda Kalteng, Irjen Pol Djoko Poerwanto membenarkan terkait gubuk reyot dengan fasilitas mewah milik Saleh.
Ia menduga Saleh menggunakan hasil bisnis narkoba untuk membangunnya.
"Dia membangun tempat hiburan di pemukiman ini yang mungkin menderita karena terjerat narkoba," ujar Djoko, dikutip dari TribunKalteng.com, Rabu.
Sementara itu, Kepala BNN RI, Komjen Marthinus Hukom mengatakan, Saleh akan dijebloskan ke penjara Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Baca juga: Kapten Sepakbola Putra Sumut Buka Peluang Damai dengan Atlet Papua Barat setelah Pengeroyokan
Menurut Marthinus, pemilihan Nusakambangan agar Saleh tidak bisa menjalankan bisnis haramnya lagi.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.