Berita Medan
SUCOFINDO dan Dinas LHK Sumut Adakan Talkshow Inventarisasi Gas Rumah Kaca
Hal ini sesuai dengan peranan PT SUCOFINDO sebagai Lembaga Validasi dan Verifikasi, yang mampu melakukan Validasi dan Verifikasi
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- PT SUCOFINDO mendorong pelaku usaha di Sumatera Utara dalam merealisasikan pengurangan emisi gas rumah kaca melalui kegiatan kolaborasi talkshow inventarisasi Gas Rumah Kaca dengan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara.
Hal ini sesuai dengan peranan PT SUCOFINDO sebagai Lembaga Validasi dan Verifikasi, yang mampu melakukan Validasi dan Verifikasi untuk skema Gas Rumah Kaca dan Nilai Ekonomi Karbon.
Hari Wibowo, Direktur Inventarisasi Gas Rumah Kaca dan Monitoring, Pelaporan dan Verifikasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), yang turut hadir sebagai pembicara dalam talkshow tersebut, mengatakan bahwa mitigasi perubahan iklim dibutuhkan kolaborasi strategis antar semua pihak.
"Realisasi pengurangan emisi butuh kolaborasi semua pihak, baik dari yang memiliki regulasi sampai pelaksananya, agar dapat terimplementasi kegiatan yang mendukung realisasi dari pengurangan emisi, serta bersama mencapai target," kata Hari Wibowo pada sesi talkshow Inventirisasi Gas Rumah Kaca.
Pada kesempatan yang sama, Budi Utomo, Direktur Layanan Industri PT SUCOFINDO menyampaikan, kegiatan ini sejalan dengan komitmen SUCOFINDO dalam peranan sebagai LVV, dengan mengimplementasikan sistem manajemen berdasarkan SNI ISO 14064 mengenai Verifikasi Jejak Karbon.
"Kegiatan ini sebagai wadah sharing informasi berkaitan dengan penerapan sistem manajemen menuju green industry. Diharapkan para pelaku usaha dapat membangkitkan semangat inovasi mencipta proses bisnis yang ramah lingkungan, sehingga mampu mencapai target Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia. Dengan keterlibatan aktif dalam aksi hijau, para pelaku usaha juga dapat memanfaatkan peluang untuk terlibat dalam perdagangan karbon," ujar Budi Utomo.
Melalui talkshow ini, Budi Utomo berharap dapat meningkatkan awareness tentang pentingnya peran pelaku usaha dalam implementasi mitigasi dan pentingnya adaptif terhadap perubahan iklim untuk mencapai target Nationally Determined Contribution (NDC).
Untuk mendukung implementasi pelaku usaha atas mitigasi perubahan iklim, PT SUCOFINDO mampu melakukan validasi dan verifikasi untuk skema Gas Rumah Kaca (GRK) dan Nilai Ekonomi Karbon (NEK) melalui peranan sebagai LVV.
“Kami mampu membantu perusahaan dalam konsultansi, validasi dan verifikasi inventarisasi GRK dan NEK, yang juga sebagai salah satu alat penting dalam upaya mitigasi perubahan iklim,” kata Budi Utomo.
Selanjutnya, Lilik Muchariadi, Kepala PT SUCOFINDO Cabang Medan mengatakan untuk mendukung pengurangan emisi di wilayah Provinsi Sumatera Utara, PT SUCOFINDO Cabang Medan turut berpartisipasi dalam Proklim (Program Kampung Iklim), program Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumatra Utara.
Program ini bertujuan untuk mendorong peningkatan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca.
"Harapan kami, SUCOFINDO Cabang Medan, dapat terus berkolaborasi dengan pemerintah, khususnya Dinas Lingkungan Hidup, dalam aksi hijau terkait program mitigasi perubahan iklim," ujar Lilik.
Untuk mendukung mitigasi perubahan iklim, PT SUCOFINDO juga memiliki layanan otomasi pemantauan dan pengelolaan lingkungan, Pemetaan lahan dan tematik lainnya, Audit Lingkungan serta ESG (Environment, Social, and Governance) improvement and consultation.
Selain itu, terdapat layanan untuk mendukung sustainable and green mining, green smelter, sustainable procurement, green office, green building, green port, konsultansi Energi Baru Terbarukan (EBT), Green Project Management, Industri Hijau, Sertifikasi GGL (Green Gold Label) dan CCS (carbon Capture Storage)/CCUS (Carbon Capture, Utilization, and Storage).
Tentang SUCOFINDO
| 103 Kasus Kriminal, HMI Medan Nilai Jadi Cermin Masalah Moral dan Sosial di Akar Rumput |
|
|---|
| Nyaris Jadi Korban Begal, Pengusaha Batu Nisan Dibacok, Tangan Hampir Putus |
|
|---|
| Intervensi Inflasi Cabai Merah Kisruh, Pedagang Petisah Tolak Harga Rp35 Ribu: Ini Mematikan Usaha |
|
|---|
| Peduli Kesehatan Mata, Santika Premiere Dyandra dan FKD Kompas Gramedia Adakan Health Talk |
|
|---|
| Pemuda di Belawan Tega Aniaya Adik Kandungnya Gara-gara Charger HP |
|
|---|
