berita vira

MALANGNYA Nasib Bayi di Surabaya Dibuang di Asbes Rumah Warga, Dikerubuti Semut dan Ditemani Kucing

Malangnya nasib bayi di Surabaya yang ditemukan telentang dengan kondisi mengenaskan di atap rumah warga dan dikerubuti semut sambil ditemani kucing

KOLASE/TRIBUN MEDAN
ILUSTRASI. MALANGNYA Nasib Bayi di Surabaya DIbuang di Asbes Rumah Warga, Dikerubuti Semut dan Ditemani Kucing 

TRIBUN-MEDAN.COM – Malangnya nasib bayi di Surabaya yang ditemukan di atap rumah warga.

Bayi perempuan malang tersebut ditemukan dalam kondisi mengenaskan di atap rumah warga yang berada di , Jalan Pacar Keling Gang 6, Surabaya.

Saat ditemukan, bayi berparas cantik itu terlentang di asbes rumah warga beralaskan kain hitam.

Tubuh bayi juga ada bintik-bintik diduga karena digigit semut yang mulai menggerubutinya.

Selama berada di atap rumah warga, bayi ini ditemani seekor kucing peliharaan warga.

Bayi tersebut diduga dibuang, tali pusar masih menempel atau belum dipotong.

Berdasarkan catatan hasil penyelidikan kepolisan. 

Kondisi bayi memiliki fisiologi organ tubuh yang normal dan sehat. 

Baca juga: Kadiv Yankumham Kanwil Kemenkumham Sumut Tutup Kegiatan Sinkronisasi Data Notaris

Diperkirakan, saat ditemukan, bayi tersebut berusia empat jam setelah dilahirkan.

Bayi malang tersebut memiliki berat 3,315 gram dan panjang 50 cm. 

Menurut Ketua RT 06, Dadang Harjogunawan kondisi bayi tersebut terbilang normal, sehat dan berparas cantik. 

Bayi itu teronggok di atap asbes yang membatasi atap rumah warganya; SR (57), dengan warga lain di RT 05, di sisi selatan permukiman. 

"Tubuhnya normal semua organ. Memar gak ada. Luka gak ada," ujarnya dilansir Tribun-medan.com dari TribunJatim.com, Senin (4/11/2024). 

Bahkan, tidak ada sisa darah pada tubuh si jabang bayi. Cuma, terdapat beberapa bintik-bintik kecil karena gigitan semut yang mulai menggerayangi tubuh bayi. 

"Tidak diwadahi kardus. Kondisi sempat ada semut. Sehingga bayi nangis terus. Bayi masih ada tali pusar. Tidak ada bercak darah. Cuma bentul-bentul digigit semut," katanya. 

Baca juga: Maling di Taman Cadika Medan Curi 5 Sepeda Motor Pengunjung Sekaligus, Polisi Buru Pelaku

Lalu bagaimana bisa bayi tersebut teronggok di atap tersebut. Dadang juga garuk-garuk kepala dibuatnya. 

Namun, ia memasrahkan penyelidikan kasus temuan bayi tersebut kepada Anggota Polsek Tambaksari. 

"Itu yang masih bingung. Kalau naik atap pasti terdengar. Kalau lewat sini juga gak mungkin. Kalau. Loncat dari gang RT 5, di situ ada got selebar 30 cm. Kalau lompat pasti jebol," pungkasnya. 


Sementara itu, Ketua RT 05, Putut Handoko juga tak kalah bingung dengan pemilihan lokasi penemuan bayi yang berada di atap rumah warga tersebut. 

Lokasi penemuan bayi itu, terbilang ekstrem. 

Ketinggiannya hampir sekitar lima meter. 

Lagi pula, permukiman gang wilayah yang dipimpinnya, juga terbilang ramai. 

Tentu, mustahil ada orang lain tak dikenal sekonyong-konyong menaiki atap rumah warga untuk sekadar meletakkan bayi tersebut. 

Jikalau kemungkinan lain bahwa bayi tersebut bisa teronggok di atap tersebut, karena dilempar oleh si terduga pelaku, juga mustahil. 

Apalagi kondisi bayi tidak mengalami luka benturan atau semacamnya, akibat dari aksi pelemparan. 

"Bayi diletakkan di atas kain. Diletakkan aja. Tapi entah bayi dari hasil kelahiran, kalau memang itu anak manusia, kok tega banget. Tapi kalau anak kuntilanak, kok ya gak mungkin," katanya, dilansir dari TribunJatim.com.

Namun, terdapat jalan akses yang paling masuk akal, menurut Putut. Yakni, melalui loteng rumah SR. 

Loteng tersebut merupakan ruang terbuka, bukan kamar. Biasanya dipakai untuk menjemur pakaian. 

Untuk menuju ke loteng, terdapat tangga yang menghubungkan area ruangan paling belakang rumah SR. 

"Bayi ada di atap. Asbes. Ada (lantai 2). Di rumah itu (Rumah No 41) ada tangga di dapur, katanya dibikin jemuran gitu.

Iya rumah Bu SR. Itu dek lantai aja, bukan kamar. Tempat menaruh barang dan jemuran," katanya. 

Baca juga: Kronologi Maling Berpistol Curi Motor di Kosan Jalan Dr Mansyur Medan

"Tapi posisi bayi agak di atas genteng. 

Bukan pas di lantai buat jemuran itu. Tapi saya engga tahu, pelaku mau jalan lewat mana," tambahnya. 

Sementara itu, pemilik rumah SR mengaku dirinya memang memelihara banyak kucing di dalam rumah. 

Dan ia tak menampik bahwa salah satu kucingnya sempat menemani si jabang bayi di atap yang terus menerus menangis sampai tangisannya diketahui oleh para tetangga. 

"Iya saya memelihara. Saya suka kucing. Kucingnya diam, iya (mantau). Bayi nangis," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com di depan rumahnya. 

Mengenai kronologi kejadian penemuan bayi tersebut. SR mengaku dirinya sedang bepergian keluar pada malam itu. 

Sedangkan di dalam rumah ada anaknya yang berada di dalam kamar, dan sempat mendengar suara tangisan bayi tersebut. 

"Saya posisi di luar. Anak saya di kamar. Katanya dia takut. Suaranya kayak aneh. Iya (saya naik lihat ada kucing nungguin bayi)," pungkasnya

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved