Deli Serdang Terkini
PDIP Deli Serdang Tanggapi soal Partisipasi Pemilih yang Kecil di Pilkada 2024
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Deli Serdang ikut memberikan tanggapan terkait kecilnya partisipasi pemilih di saat Pilkada.
Penulis: Indra Gunawan | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN. com, LUBUKPAKAM - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Deli Serdang ikut memberikan tanggapan terkait kecilnya partisipasi pemilih di saat Pilkada.
Sekretaris DPC PDIP Deli Serdang, Antoni Napitupulu berpendapat sangat menyayangkan kecilnya partisipasi pemilih ini. Secara pribadi ia berpendapat idealnya partisipasi pemilih saat di Pilkada bisa diatas 75 hingga 80 persen.
Pada saat Pilkada pemilih untuk Calon Gubernur dan Wakil Gubernur hanya 32,4 persen sedangkan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati hanya 32,25 persen
"Ya kita pun sangat menyayangkan kenapa bisa kecil. Kalau saya melihat dari setiap pelaksanaan Pilkada cenderung seperti itu. Ideal memang 75 sampai 80 persen kalau bisa cuma dengan kondisi seperti itu kayaknya nggak mungkin. Sudah beberapa kali kita melaksanakan pilkada gak pernah sampai segitu," ujar Antoni Napitupulu, Jumat (20/12/2024).
Antoni yang juga merupakan anggota DPRD Sukut ini berpendapat untuk bisa sampai diangka 60 persen saja pemilih sudah bisa dikategorikan hebat. Dalam hal partisipasi yang kecil ini ia pun tidak setuju kalau pihak yang disalahkan dan harus bertanggungjawab hanyalah penyelenggara. Disebut banyak yang ikut bersalah dalam hal ini termasuk partai politik.
"Yang bertanggung jawab saya menilai steakholder semua kepentingan. Bukan hanya penyelenggara, Parpol juga. Kalau kita PDIP sudah melaksanakan peran itu dengan melakukan konsolodasi yang kami buat. Kalau hanya penyelenggara yang bertanggungjawab nggak bisa juga. Bukan hanya penyelenggara yang punya kepentingan," kata Antoni.
Antony mengatakan partisipasi pemilih di Pemilu Legislatif dan Pilkada tidak dapat disamakan. Karena dari jumlah calon saja sudah berbeda jauh. Untuk di Pilkada calon 2 atau 3 dan terbatas namun saat Pileg ada jumlah ratusan calon.
"Kalau turun ke Dapil masing-masing terasa hidup di tengah tengah masuarakat bahwa ada pemilihan. Sosialisasi juga kan lebih dekat. Kpu kan sudah membuat sosialisasi tapi mungkin ditengah-tengah masyarakat belum tentu tersampaikan ke semua masyarakat. Kalangan bawah bisa tidak sampai," ucap Antoni.
Disebut Antoni saat Pileg bukan hanya dari Caleg di tingkat Kabupaten dan Provinsi saja yang datang tapi juga Caleg DPR RI. Pada momen ini Caleg pun mensosialisasikan diri sampai ke tingkat bawah. Dalam hal ini partainya pun sudah melakukannya lebih dahulu sampai tingkat ranting di konsolidasikan.
"Kalau itu artinya bisa juga terjadi (banyak uang bertebaran) taoi masyarakat nggak cerita mulu uang. Faktor alam bisa juga mempengaruhi, nggak bisa datang ke TPS pemilih itu. Sudah banjir gimana mau datang, karena yang dipikirkan pun rumahnya yang sudah kena banjir.
(dra/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Cerita Ustaz di Desa Medan Estate Salat Subuh Gelap-gelapan di Masjid karena Trafo Listrik Dicuri |
![]() |
---|
Penggerebekan di Hotel Berujung Pemerasan, Polisi Tangkap Dua Pria di Deli Serdang |
![]() |
---|
Kronologi Trafo Listrik di Medan Estate Hilang, Warga Curiga saat Tak Dengar Suara Adzan Subuh |
![]() |
---|
Delimas Plaza Tinggal Kenangan, Pemkab Deli Serdang Tolak Permohonan Pengelola Perpanjangan HGB |
![]() |
---|
Uji Coba Jalan Satu Arah, Satpol PP dan Dishub Jaga Jl Diponegoro Lubuk Pakam 15 Jam dalam Sehari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.