Berita Nasional

Jokowi Masuk Daftar Tokoh Terkorup Dunia 2024, Ternyata Begini Cara OCCRP Dapatkan Datanya

Meski nampak santai menanggapi dirinya masuk daftar tokoh terkorup 2024, Jokowi meminta supaya OCCRP membuktikan hal tersebut.

Kolase Tribun Medan
Jokowi tertawa 

TRIBUN-MEDAN.com - Nama Joko Widodo alias Jokowi mendadak viral belakangan ini lantaran masuk di daftar tokoh terkorup 2024 versi Organisasi jurnalisme Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).

Meski nampak santai menanggapi dirinya masuk daftar tokoh terkorup 2024, Jokowi meminta supaya OCCRP membuktikan hal tersebut.

Ia meminta agar organisasi tersebut membuktikan penilaian terhadap dirinya itu.

"Yang dikorupsi apa. Ya dibuktikan, apa," kata Jokowi sambil tertawa saat ditemui di rumahnya di Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng), pada Selasa (31/2/2024).

Kendati demikian, dia mengungkapkan banyak sekali framing yang merugikan dirinya tanpa bukti yang jelas.

"Ya apa, apalagi? Sekarang kan banyak sekali fitnah, banyak sekali framing jahat. Banyak sekali tuduhan-tuduhan tanpa ada bukti. Itu yang terjadi sekarang kan," papar Jokowi.

Disinggung soal kemungkinan ada muatan politis, Jokowi meminta hal itu ditanyakan langsung kepada pihak yang tergabung dalam OCCRP.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menekankan, saat ini siapa pun bisa menggunakan kendaraan apa pun untuk menfitnah dirinya.

"Ya ditanyakan aja, tanyakan aja. Orang bisa pakai kendaraan apa pun lah. Bisa pakai NGO, bisa pakai partai, bisa pakai ormas untuk menuduh, untuk membuat framing jahat, membuat tuduhan jahat-jahat seperti itu," jelasnya.

Klarifikasi OCCRP

Terkait hal itu OCCRP langsung buka suara dan memberikan klarifikasi.

"Kami ingin mengklarifikasi proses seleksi kami dan mengatasi beberapa kesalahpahaman," tulis pengumuman terbaru OCCRP di situsnya sebagaimana dikutip, Rabu (3/1/2025).

OCCRP lantas membocorkan cara mereka bisa mendapat data sehingga bisa membuat daftar tokoh terkorup 2024.

Rupanya OCCRP memasukkan nama Jokowi sebagai tokoh terkorup karena banyak menerima kiriman email.

"Kami membuat pengumuman umum untuk nominasi dan menerima lebih dari 55.000 kiriman, termasuk beberapa tokoh politik paling terkenal beserta individu yang kurang dikenal," tulis OOCRP.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved