Breaking News

Berita Viral

SISWA SPN Dipecat Usai Divonis NPD, Sahroni Curiga Karena Unsur Balas Dendam,Sempat Diculik di Barak

Anggota DPR RI Ahmad Sahroni curiga jika ada unsur balas dendam di balik pemecatan Valyano Boni Rapahel dari Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jawa Ba

Editor: Liska Rahayu
Screenshot TV Parlemen by Tribun Jabar
CURIGA ADA BALAS DENDAM - Anggota DPR RI Ahmad Sahroni curiga jika ada unsur balas dendam di balik pemecatan Valyano Boni Raphael dari Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jawa Barat. Salah satu mengenai unsur balas dendam kepada Vaylano terkait sosok ayahnya purnawiraman kepolisian AKBP Bonifacius Surano. 

"Bisa saja ini terjadi dalam aspek, saya gak tahu apa anak ini dibenci oleh pihak dengan benci pada orang tuanya maka anak lah yang menjadi tumbal dalam proses yang ada," kata Ahmad Sahroni.

Dikeluarkan Karena Dua Alasan

Kepala SPN Polda Jabar Kombes Dede Yudi Ferdiansyah menjelaskan Valyano Boni Raphael dikeluarkan karena dua alasan.

Pertama karena tidak mengikuti jam pelajaran lebih dari ketentuan SPN Polda Jabar.

Kedua, Valyano Boni Raphael juga ternyata pernah mengikuti pendidikan Kodiklat TNI AL tahun 2023 lalu.

 Tapi Valyano Boni Raphael dikeluarkan karena terindikasi sakit.

Ia dinilai telah berbohong karena tidak mengaku pernah mengikuti pendidikan militer ketika penelusuran mental kepribadian (PMK).

"Saat pengisian Litpers atau PMK, penelusuran mental kepribadian, yang bersangkutan ini tidak pernah mengikuti pendidikan militer ataupun latihan militer. Jadi di sini disebutkan tidak pernah ada. Ini kami sampaikan ada surat dari Kodiklat Angkatan Laut bahwa adanya dikeluarkan kehilangan sebagai siswa, status sebagai siswa kembali ke masyarakat dan dikembalikan ke orang tua dengan alasan menderita sakit dan tidak mengikuti pelajaran selama 69 hari. Ketidakhadiran melebihi 10?ri jumlah seluruh jam pelajaran," jelasnya.

Valyano Boni Raphael merupakan anak dari AKBP Bonifansius dan Veronica Putri Amalia.

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi II DPR RI, Veronica Putri Amalia mengakui anaknya memang pernah dikeluarkan dari TNI AL.

Ia mengungkap saat itu anaknya memang mengalami depresi.

"Status anak kami dikeluarkan dari TNI betul depresi karena saya yang memaksa anak kami waktu masuk TNI, jadi tidak sesuai hati nurani karena dia ingin masuk polisi," katanya.

Menurutnya Valyano Boni Raphael gagal lolos polisi karena buta warna.

"Anak kami tidak bisa masuk polisi karena anak kami buta warna parsial dan bisa masuk TNI dengan jalur menembak."

"Depresinya anak kami karena memamg tidak sesuai dengan keinginan hati nuraninya dia," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved