Berita Viral
ALIBI Codeblu Soal Kabar Peras Toko Kue Rp 600 Juta, Istri Sebut Kerja Sama: Per Konten Rp 43 Juta
Food vlogger Codeblu alias Willian Anderson buka suara setelah dikabarkan melakukan pemerasan terhadap toko kue sebesar Rp 600 juta.
TRIBUN-MEDAN.com - Food vlogger Codeblu alias Willian Anderson buka suara setelah dikabarkan melakukan pemerasan terhadap toko kue sebesar Rp 600 juta.
Sebelumnya, dugaan pemerasan tersebut pertama kali diungkap akun Instagram @ssc_politik yang menerima aduan dari beberapa korban.
"Kronologinya tuh gini, ada sebuah akun di Instagram nama akunnya adalah @ssc_politik," kata konten kreator Yusril Kim.
"Terbaru, mereka speak up nih guys soal kasus ada seorang reviewer makan yang dituduh mencoba untuk melakukan pemerasan," lanjut dia dikutip dari tribun-jatim.com.
Melalui tayangan di kanal YouTube YUSRIL KIM pada 27 Februari 2025, Yusril memaparkan kronologi kasus ini.
Di mana Codeblu diduga meminta uang sebesar Rp330-Rp650 juta jika video review negatif toko kue tersebut mau diturunkan.
"Terus dia tawarkan takedown video, dengan syarat harus kerja sama dengan dia, dan harga kerja samanya enggak tanggung-tanggung Rp650-330 juta," jelasnya.
Baca juga: Markas Timnas Indonesia Berpeluang Pindah ke JIS, Alternatif Masalah Rumput SUGBK yang Tak Selesai
Baca juga: 6 Ekor Lembu Mati Tertabrak Bus di Jalinsum, Sopir Minta Pertanggungjawaban Pemilik Hewan Ternak
Akun Instagram @ssc_politik menyebutkan bahwa modus pemerasan tersebut dilakukan dengan kedok kerja sama melalui FND konsultan.
Yusril menjelaskan bahwa Codeblu menawarkan layanan kerja sama dengan tarif fantastis sebagai syarat untuk menurunkan video review negatif yang sebelumnya diunggah.
Istri dari food vlogger Codeblue, Rosa, pun buka suara setelah suaminya dituding melakukan pemerasan.
Tak terima suaminya dituding melakukan pemerasan karena percakapan yang beredar di media sosial, Rosa menjelaskan awal mula kegaduhan.
"Pemerasan itu tidak terjadi dan tidak benar sama sekali," kata Rosa, dikutip dari akun TikTok Codeblu, Minggu (2/3/2025).
"Rp350 juta itu untuk delapan konten yang which is satu konten Rp43 jutaan," jelasnya, mengutip Kompas.com.
Ia menjelaskan bahwa harga tersebut adalah sangat wajar bagi influencer dengan followers akun lebih dari 1 juta.
"Dan Rp43 juta itu normal untuk influencer yang followers-nya di atas satu juta. Rp43 juta untuk dua sosmed," ungkap Rosa.
"Nah, itu negosiasi batal, uang tidak kita terima sama sekali, sepeserpun," tegasnya.
Begitu juga dengan tarif Rp600 juta Codeblu yang ikut viral di media sosial.
"Rp600 juta itu kalau misalnya ngikutin rate cardnya Codeblu. Sedangkan kita over sudah didiskon," papar Rosa.
Video permintaan maaf yang Codeblu buat sebelumnya juga ditujukan atas kesalahannya memberikan teguran karena mendapat sumber yang tidak benar.
Tapi bukan meminta maaf untuk tudingan melakukan pemerasan, karena menurut Rosa, hal itu memang tidak terjadi.
"Kalian bisa lihat sendiri di videonya Codeblu itu, tidak ada disebutkan 'Saya minta maaf karena pemerasan.' Ya karena memang tidak terjadi pemerasan," kata Rosa tegas.
Rosa mengatakan, semua tudingan terhadap suaminya tidak benar.
"Kalian cuma tahu Codeblu pemerasan, Codeblu jahat, Codeblu matiin rezeki orang, tapi gue kan yang tinggal sama dia," kata Rosa.
"Dia orang baik, suka bantu, suka nolong," lanjutnya.
Diketahui, tudingan tarif ratusan juta untuk menghapus review makanan ini berawal dari percakapan yang tersebar di media sosial.
Dalam tangkapan layar percakapan tersebut, Codeblu diduga meminta uang tebusan Rp350 juta hingga Rp600 juta.
Uang ini untuk menghapus video review atas salah satu toko kue yang sebelumnya juga ramai di kontennya.
Namun hal ini sempat juga dibantah oleh Codeblu yang menantang untuk melaporkannya jika terbukti benar pemerasan.
"Gue tidak pernah terima fee take down video. Enggak pernah mau, dan enggak akan pernah," ungkap Codeblu.
"Ini pure kerja sama, campaign. Kalau enggak sanggup bayar enggak usah," ucapnya tegas.
Adapun permasalahan ini bermula dari ulasan Codeblu pada 15 November 2024, tentang salah satu toko kue dan roti yang diduga memberikan nastar berjamur ke sebuah panti asuhan.
Saat itu Codeblu mengaku mendapat informasi tersebut dari seseorang yang diduga bekerja di toko kue tersebut.
Tak hanya memberikan komentar terkait nastar berjamur, Codeblu juga menyinggung buruknya kondisi dapur di toko tersebut.
Akibatnya, banyak netizen ikut mengkritik toko kue tersebut.
Menanggapi viralnya tudingan tersebut, pihak toko kue brand CT mengeluarkan pernyataan berisi bantahan pada 17 November 2024.
Toko kue tersebut memberikan klarifikasi bahwa tidak ada bukti adanya pengiriman makanan tak layak konsumsi ke panti asuhan.
"Menanggapi isu yang beredar terkait tuduhan bahwa perusahaan kami telah mendistribusikan produk kadaluarsa dan berjamur ke Panti Asuhan, perusahaan melakukan tinjauan internal dan tidak menemukan bukti tersebut," tulis toko kue tersebut di akun media sosialnya.
Toko kue pun mengatakan bahwa semua produk yang didistribusikan telah melewati proses pemeriksaan yang ketat agar aman dikonsumsi.
"Produk yang dikeluarkan dalam program CSR tersebut telah melewati proses Quality Control dan merupakan produk yang baik serta aman untuk dikonsumsi," lanjut mereka.
Pihak toko kue pun meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi.
Mereka mengungkap bahwa hal itu dilakukan oleh mantan pegawai yang melakukan dugaan korupsi.
Kemudian pada Januari 2025, Codeblu membuat video yang berisi teguran lagi kepada toko kue tersebut setelah menerima laporan dari beberapa orang.
Codeblu sempat menyatakan bahwa tujuannya hanya untuk memberikan edukasi kepada para pemilik usaha.
"Gue cuma menyalurkan ini ada orang mau suaranya didengar udah gue salurkan, selalu begitu," kata Codeblu.
Namun langkah Codeblu dinilai menjatuhkan produk usaha orang lain
Setelah polemik semakin meluas, ia akhirnya mengunggah video permintaan maaf.
Ia mengakui bahwa informasi yang diterimanya berasal dari sumber yang bermasalah.
Permintaan maaf tersebut disampaikan Codeblu di Instagram-nya.
"Minta maaf kepada brand CT," kata Codeblu dalam video yang diunggahannya di Instagram, dikutip Kompas.com, Sabtu (1/3/20225).
Codeblu merasa bersalah karena menyebarkan berita palsu yang didapatnya dari sumber yang bermasalah.
Akibatnya, pihak CT mengalami kerugian.
"Saya telah menyebarkan berita palsu yang didapat dari sumber yang bermasalah hingga menimbulkan kerugian bagi pihak CT dan masyarakat Indoesia, meresahkan banyak orang," ujar Codeblu.
Codeblu minta maaf dan berjanji tak akan mengulangi kesalahannya tersebut.
"Saya minta maaf sepenuh-penuhnya dan tidak akan saya ulangi lagi hal serupa di masa yang akan datang," tutur Codeblu.
Hanya saja unggahan Codeblu ini justru menuai kritik pedas dari netizen yang memenuhi kolom komentarnya.
"CT apa sih? Cut Tari? Caca Tengker sebut yang jelas dong," tulis seorang netizen.
"Video permintaan maaf terburuk yang pernah saya lihat sebagai seseorang yang suka mengulas makanan, Anda memberi nama buruk pada food influencer," tulis netizen lainnya.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| POLISI Tangkap Pemasok Narkoba ke Onad Leonardo, Barang Bukti Sabu, Alat Hisap, dan Ekstasi |
|
|---|
| BUDI ARIE Sebut Ada Pihak yang Benturkan Prabowo dengan Jokowi Lewat Isu Proyek Kereta Cepat Whoosh |
|
|---|
| PENAMPAKAN Komet 31/Atlas Melintas di Tata Surya, BRIN Tepis Isu Soal Alien: Usianya 7 Miliar Tahun |
|
|---|
| DASCO AHMAD Ogah Tanggapi Soal Keinginan Budi Arie Gabung Gerindra: Saya Belum Dengar Langsung |
|
|---|
| VIRAL Video Bus Harapan Jaya Ugal-ugalan, Tabrak 2 Mahasiswi hingga Tewas |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.