Gempa di Pinangsori
Pascagempa Taput, Wabup Deni Lumbantoruan Minta Warga Tetap Waspada
Gempa yang berkekuatan 5,5 Skala Richter menimbulkan sejumlah kerusakan di Kecamatan Pahae Julu. Soal data BMKG akan adanya kemungkinan gempa susulan.
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Tria Rizki
Pascagempa Taput, Wabup Deni Lumbantoruan Minta Warga Tetap Waspada
TRIBUN-MEDAN.com, TARUTUNG - Kemarin, Selasa (18/3/2025), Wakil Bupati Taput Deni Lumbantoruan menyampaikan turut berbelasungkawa bagi keluarga Kartini boru Manalu (70), korban meninggal dunia saat gempabumi.
Gempa yang berkekuatan 5,5 Skala Richter (SR) ini menimbulkan sejumlah kerusakan di Kecamatan Pahae Julu.
"Kita menyampaikan turut berbelasungkawa atas kematian korban gempabumi. Suaminya, yakni Pak Hutabarat sudah bisa kembali dan lukanya sudah mulai sembuh," terang Wakil Bupati Taput Deni Lumbantoruan, Selasa (18/3/2025) saat berada di Kecamatan Pahae Julu.
Selanjutnya, ia tuturkan soal data BMKG akan adanya kemungkinan gempa susulan. Ia meminta masyarakat agar tetap waspada.
"Dari data BMKG yang kita lihat, kekuatan gempa sudah semakin menurun. Masa shocknya sudah berlalu, namun kita belum pastikan apakah ada gempa susulan,"
"Saran kita kepada masyarakat, tetap waspada. Untuk tenda atau pengungsian belum untuk saat ini, tapi yang pasti masyarakat tetap waspada," terangnya.
Hingga kemarin, dirinya belum bisa melihat secara detail lokasi yang terdampak gempabumi karena akses menuju lokasi tersebut belum bisa dilalui.
"Ada beberapa lokasi yang terdampak di tempat kita ini, misalnya Lobu Pining yang belum bisa kita akses karena jalan ke sana tertimbun longsor pascagempa," tuturnya.
"Ada beberapa rumah yang terkena, misalnya seperti rumah terdekat dengan timbunan longsor di sini, ada yang retak namun karena konstruksinya kayu jadi relatif lebih aman," lanjutnya.
Ia juga memberikan pandangan baru soal bahan konstruksi rumah yang relatif tahan gempabumi.
"Ini juga menjadi pembelajaran bagi kita, kalau tak bisa bangun bangunan kokoh dari batuan, bisa juga membangun rumah dari kayu. Pasalnya, kayu lebih tahan terhadap guncangan," lanjutnya.
Ia berharap agar respon pemerintah lebih cepat kedepannya bila masyarakat terdampak gempabumi.
"Kita sudah koordinasi dengan Forkopimda. Kalau ini bisa cepat, untuk kedepannya akan lebih cepat lagi responnya. Kita berharap kedepannya, masyarakat tak lagi menunggu lama respon pemerintah terhadap soal seperti ini," pungkasnya.
(cr3/tribun-medan.com)
Kisah Lasmaida Sitompul, Rumahnya Rusak dan Ladangnya Dihantam Longsor Usai Gempa Bumi |
![]() |
---|
Tinjau Lokasi Terdampak Gempa di Taput, Bupati dan Wabup Harus Dibonceng Warga Pakai Sepeda Motor |
![]() |
---|
Diguncang Gempa, Akses Tarutung Menuju Sipirok Putus Tertimbun Longsor |
![]() |
---|
Kapolres Taput: Butuh 2 Jam Pembersihan Material Longsor, Jalan Lintas Tarutung-Sipirok Terputus |
![]() |
---|
Cerita Herianto Panggabean, Sejak 2006 Rasakan Gempa Bumi di Kecamatan Pahae Julu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.