TNI AD
Sinergitas TNI-Mahasiswa Perkuat Cinta Tanah Air, Apresiasi Wawasan Kebangsaan di Kampus
Tentara Nasional Indonesia (TNI) di berbagai Kampus dan Perguruan Tinggi memberikan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa.
TRIBUN-MEDAN.COM - Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjalin sinergitas dengan mahasiswa di berbagai Kampus dan Perguruan Tinggi dalam memberikan wawasan kebangsaan.
Sinergitas TNI-mahasiswa ini sekaligus untuk semakin mencintai Tanah Air Indonesia.
Hal ini pun mendapatkan respon positif dari berbagai kalangan, seperti halnya Dedi Siregar, Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Al-Wasliyah DKI Jakarta (PW GPA DKI Jakarta).
"Kami mengapresiasi langkah-langkah TNI menghadiri undangan ke kampus dan perguruan tinggi dalam memberikan, serta memperkuat nilai- nilai wawasan kebangsaan dan bela negara kepada mahasiswa seperti di Universitas Udayana," kata Dedi Siregar dalam keterangan persnya, Jumat (4/4/2025).
Dedi Siregar melihat, dari dulu-dulu juga TNI sering hadir di undang oleh kampus, organisasi kemahasiswaan, dan organisasi kepemudaan dalam rangka memberikan materi baik itu orientasi wawasan kebangsaan, pelatihan kedisiplinan bagi mahasiswa dan pemuda.
"Oleh sebab itu, jika ada pihak yang mengkait-kaitkan kehadiran TNI di kampus-kampus dengan UU TNI yang baru disahkan. Kami melihat itu pandangan yang sangat keliru dan tendensius,"ujarnya.
Dedi Siregar menjelaskan, langkah TNI hadir di tengah-tengah kampus memberikan pandangan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa harusnya ini patut didukung dan apresiasi.
Dedi Siregar juga menambahkan, bahwa Rektor Universitas Udayana, I Ketut Sudarsana, juga sudah memberikan klarifikasi.
Kata Dedi Siregar, Rektor menyatakan bahwa kerja sama kampusnya dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) Komando Daerah Militer IX/Udayana tak akan serta-merta membawa militerisme ke lingkup kampus.
"Kerja sama ini tidak bertujuan untuk membawa praktik militer ke dalam dunia kampus bahwa setiap bentuk kerja sama, perlu dilaksanakan dengan tetap menjaga kebebasan akademik, otonomi perguruan tinggi, dan prinsip-prinsip demokrasi."
"Maka dari itu, Kami juga melihat ruang kebebasan akademik sebagai pilar utama dalam pendidikan tinggi tetap terjaga dan TNI tidak masuk dalam konteks itu, yang ada justru pihak TNI membantu pihak kampus akademik dalam bentuk kerja sama yang tujuanya mencerdaskan anak bangsa dan memberikan wawasan kebangsaan,"pungkasnya.
Oleh karena itu, menurut Dedi, kerja sama antara perguruan tinggi dan TNI sebetulnya bukan lah hal baru.
Hal tersebut merupakan bagian dari upaya sinergitas lintas sektor dalam mendukung penguatan wawasan kebangsaan dan bela negara di lingkungan akademik.
“Sinergitas tersebut diharapkan dapat memberikan perspektif tambahan bagi mahasiswa dalam memahami aspek pertahanan negara, geopolitik, serta peran TNI dalam sistem demokrasi Indonesia,”jelas Dedi.
Lebih lanjut, Ketua PW GPA DKI Jakarta dan Wakil Ketua Umum PP GPA ini menjelaskan, pemahaman mengenai bela negara bukan hanya terkait aspek militer, tetapi juga mencakup kontribusi masyarakat sipil dalam berbagai bidang, termasuk ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi.
“Materi yang disampaikan TNI tentu saja tetap berbasis pada nilai-nilai akademik, inklusif, dan menghormati keberagaman pemikiran di lingkungan kampus. Tidak mungkin membatasi ruang diskusi, berpikir kritis, dan kebebasan berekspresi para mahasiswa dan dosen,”jelasnya kemudian.
(*/Tribun-medan.com)
| Momen Pangdam XXI/Radin Inten Mayjen TNI Kristomei Sianturi Pimpin Ziarah ke Makam Radin Inten II |
|
|---|
| Doa Bersama di Lampung, Mayjen TNI Kristomei: Harmoni dalam Keberagaman untuk Menjaga Kedamaian |
|
|---|
| RENANG MERDEKA 2025, Mayjen TNI Kristomei Sianturi: Semangat Nasionalisme di Tengah Laut Lampung |
|
|---|
| SOSOK Letjen TNI Novi Helmy Prasetya Kembali Berdinas di TNI Usai Selesaikan Penugasan di BUMN |
|
|---|
| Panglima TNI Perintahkan Kesiapan Pasukan dan Alutsista untuk Misi Kemanusiaan ke Myanmar |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.