Kecelakaan Bus ALS

Satu Keluarga Korban Kecelakaan Bus ALS Disemayamkan Terpisah, Diratapi Bergantian oleh Kerabat

Kerabat yang datang silih berganti tak kuasa membendung duka, menyentuh peti, seolah ingin meyakinkan diri bahwa mereka benar-benar telah pergi.

|
Penulis: Arjuna Bakkara | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ARJUNA
Suasana duka menyelimuti kediaman almarhum Saruden Nainggolan di Lingkungan I Uruk Nagodang, Kelurahan Sipolha Kecamatan Pematang Sidamanik, Rabu (7/5/2025). Tangis haru pecah saat jenazah beliau dan sang istri tiba di rumah duka, disambut isak keluarga yang tak kuasa menahan kesedihan.  

Tangannya gemetar menahan emosi, menyaksikan anak dan cucu keluarga yang kini dilanda duka mendalam.

Charles Damanik suami dari Desrita, tampak berdiri terpaku.

Wajahnya bingung, hatinya koyak.

Ia seperti tak tahu harus ke mana menemani jenazah istrinya yang dicintai, atau berpamitan kepada kedua mertuanya yang telah ia anggap sebagai orang tua sendiri.

Menurut Hasudungan, pemakaman pun dijadwalkan terpisah.

Desrita akan dimakamkan lebih dahulu pada Jumat (9/5/2025), sedangkan kedua orang tuanya baru akan dikebumikan sehari setelahnya, Sabtu (10/5/2025), setelah prosesi adat Batak dilaksanakan.

Tragedi ini bermula dari kunjungan keluarga Desrita ke rumah pariban (adik dari ibu) bermarga Sidabukke, sebuah silaturahmi yang berujung maut.

Dalam satu perjalanan penuh niat baik, tak ada yang menyangka itu akan menjadi perjalanan terakhir mereka bersama.

"Tapi beginilah kejadiannya,"ucap Hasudungan.

Meliaki Sinaga dan Karmina Gultom Dimakamkan Satu Liang 

Jenazah Meliaki Sinaga (74) dan Karmina Gultom (74) tiba di rumah duka di Desa Negeri Dolok, Kecamatan Dolok Parmonangan, Kabupaten Simalungun pada Rabu (7/5/2025) siang.

Keduanya merupakan korban meninggal dunia akibat kecelakaan bus ALS di Padang Panjang, Sumatera Barat.

Putri Meliaki Sinaga yakni Saluran br Sinaga menyampaikan bahwa sebelum kecelakaan terjadi, ia masih tersambung dengan saluran telepon sang ayah yang saat itu sedang menumpangi bus ALS malang. 

KORBAN BUS ALS: Jenazah Meliaki Sinaga (74) dan Karmina Gultom (74) tiba di rumah duka yang ada di Desa Negeri Dolok, Kecamatan Dolok Parmonangan, Kabupaten Simalungun pada Rabu (7/5/2025) siang - TRIBUN-MEDAN - ALIJA MAGHRIBI
KORBAN BUS ALS: Jenazah Meliaki Sinaga (74) dan Karmina Gultom (74) tiba di rumah duka yang ada di Desa Negeri Dolok, Kecamatan Dolok Parmonangan, Kabupaten Simalungun pada Rabu (7/5/2025) siang - TRIBUN-MEDAN - ALIJA MAGHRIBI (TRIBUN MEDAN/ALIJA MAGRIBI)

"Selasa pagi, jam 8 masih komunikasi sama orangtua. Lalu ada teriakan penumpang. Telpon terputus. Itulah informasi yang saya tahu. Aku lah waktu itu yang nelpon orangtua," kata S br Sinaga. 

S Br Sinaga menyampaikan niat kedua orangtuanya menumpangi bus ALS adalah untuk menemui anaknya (saudara S Br Sinaga) yang saat ini tinggal di Tangerang, Banten. 

"Orangtua rencana ke Tangerang nengok cucu," kata S br Sinaga. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved