Berita Viral

Fakta Fenomena Prostitusi di IKN, PSK Jual Diri Sampai 10 Kali Sehari, Capek Tapi Duitnya Lumayan

Praktik prostitusi ini ternyata juga berkembang pesat bersamaan dengan gegap gempita pembangunan mega proyek IKN

Istimewa
Ilustrasi sejumlah Pekerja Seks Komersial alias PSK kini mendapatkan lahan baru di Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur. 

TRIBUN-MEDAN.com - Fenomena prostitusi berkedok open BO di Ibu Kota Nusantara (IKN) Sepaku Kalimantan Timur menjadi sorotan belakangan ini.

Praktik prostitusi ini ternyata juga berkembang pesat bersamaan dengan gegap gempita pembangunan mega proyek IKN yang digadang-gadang sebagai simbol masa depan Indonesia.

Di tengah gemerlap pembangunan, ada sisi kelam yang diam-diam terselip.

TribunKaltim melakukan liputan khusus terkait prostitusi di IKN.

Hasilnya, fenomena open BO bukan sekedar isapan jempol semata.

Sudah Ada sejak Lama

JUAL DIRI DI IKN - Foto ilustrasi seorang PSK mengaku jual diri di IKN. Ada yang sampai dapat delapan pelanggan.
JUAL DIRI DI IKN - Foto ilustrasi seorang PSK mengaku jual diri di IKN. Ada yang sampai dapat delapan pelanggan. (Kolase Tribun Medan)

Praktik prostitusi di wilayah ini sejatinya sudah ada sejak lama melalui aplikasi daring. Ini juga diakui oleh para pekerja proyek di IKN.

Dari pengakuan para pekerja proyek hingga pantauan langsung di lapangan, bisnis esek-esek ini tumbuh subur mengikuti denyut pembangunan mega proyek yang tiada henti.

Sasaran mereka pun beragam, mulai dari pekerja konstruksi IKN yang jauh dari keluarga, hingga warga sekitar Kecamatan Sepaku, lokasi utama proyek IKN di Kaltim.

Berikut hasil laporan khusus praktik prostitusi di IKN Kaltim.

Pengakuan Pekerja Proyek soal Protitusi di IKN

Pada Selasa pagi (7/5), Tribun Kaltim memulai perjalanan dengan tujuan untuk melakukan investigasi dari kota ke Kecamtan Sepaku, tempat proyek IKN dilaksanakan.

Setelah kurang lebih 2,5 jam menempuh perjalanan yang melelahkan, saat beristirahat di sebuah cafe yang dekat dengan Istana Negara Garuda sedikit informasi mulai didapat .

Di antara obrolan ringan para pengunjung, terdengar canda tawa soal "cewek-cewek cantik" yang bisa diajak bertemu.

Saat berbincang dengan tiga pekerja konstruksi yang tengah berteduh, topik hangat seputar layanan "open BO" mencuat ketika saya bertanya soal ketersediaan "teman kencan."

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved