PDI P Sumut

Di Tengah Penderitaan Warga Samosir Dilanda Kemarau, Rapidin Distribusikan Air Bersih ke Desa-desa

Warga Dusun I Huta Lumban Unjur, Kecamatan Pangururan, antre mengambil air bersih dari truk tangki bantuan PDI Perjuangan, Sabtu (5/7/2025).

Editor: Arjuna Bakkara
Arjuna Bakkara
Seorang Pria Lansia mengambil air bersih dari truk tangki bantuan PDI Perjuangan, Sabtu (5/7/2025). Musim kemarau membuat sumur-sumur warga mengering sejak dua bulan terakhir. 

TRIBUN-MEDAN.COM, SAMOSIR-Debu mengepul pelan di jalanan tanah Huta Lumban Unjur, Dusun I, Desa Parhorasan, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Sabtu (5/7/2025).

Angin kering yang berhembus menyapu wajah anak-anak yang duduk lesu di beranda rumah.

Musim kemarau yang datang lebih panjang dari biasanya membuat sumur-sumur warga mengering, aliran air desa tersendat, dan krisis air bersih menjadi momok yang menyesakkan dada warga di dataran tinggi Danau Toba.

Di tengah kehausan itu, sebuah truk tangki berlogo PDI Perjuangan melintasi jalan sempit desa, membawa secercah harapan.

Truk itu mengangkut air bersih yang selama lebih dari sebulan terakhir secara bergilir didistribusikan dari desa ke desa oleh tim bantuan yang diinisiasi oleh Ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Utara, Drs. Rapidin Simbolon, MM.

Rapidin yang juga anggota Komisi XIII DPR RI, juga Anggota DPRD Sumut Dra Sorta Siahaan memastikan penyaluran terus berlangsung setelah mendengar jeritan warga yang makin merana akibat kekeringan.

sumur-sumur warga mengering sejak dua bulan terakhir.
Warga ntre mengambil air bersih dari truk tangki bantuan PDI Perjuangan, Sabtu (5/7/2025).

Tim distribusi membuka keran besar tangki air, membiarkan air mengalir ke jeriken, drum, dan ember warga yang telah antre sejak pagi.

Bagi Nining Boru Situmorang (54), bantuan ini adalah penolong di tengah musim paceklik air yang menyiksa.

“Kami sudah sebulan lebih hidup dengan satu ember untuk tiga orang. Kalau tidak hujan, kami terpaksa ke sungai. Tapi sekarang sungai pun kering,” katanya dengan suara bergetar, mata berkaca-kaca.

Musim kemarau tahun ini memperparah kehidupan sehari-hari warga. Anak-anak yang biasanya bisa mandi setiap hari kini hanya bisa membersihkan diri seadanya.

Banyak keluarga bahkan terpaksa membeli air bersih dari luar desa dengan harga yang semakin melambung seiring naiknya permintaan.

mengering sejak dua bulan terakhir.
Warga mengambil air bersih dari truk tangki bantuan PDI Perjuangan, Sabtu (5/7/2025). Musim kemarau membuat sumur-sumur warga mengering sejak dua bulan terakhir.

Rapidin menegaskan bahwa bantuan ini bukan sekadar menyuplai air.

“Ini tentang menjawab jeritan warga yang tidak punya akses air layak untuk mandi, memasak, bahkan sekadar minum,” ujarnya sambil mengamati proses distribusi.

Distribusi air bersih ini sudah berlangsung lebih dari sebulan dan dilakukan secara berkelanjutan.

Truk-truk tangki terus bergerak dari desa ke desa, menyentuh wilayah paling terdampak kekeringan. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved