Cuaca Ekstrem

5 Fakta Air Danau Toba Keruh Hingga Picu Kerugian Rp 10 Miliar

Penyebab air Danau Toba keruh pada pertengahan Juli 2025 karena dampak cuaca ekstrem. Lumpur yang ada di dasar naik.

Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/Dinas Lindup Samosir
KERUH- Air Danau Toba berubah menjadi keruh akibat cuaca ekstrem yang terjadi sejak 10 Juli 2025. Banyak ikan yang mati akibat cuaca ekstrem ini. 

Menurut Kadis Lindup Kabupaten Samosir, Edison Pasaribu, fenomena alam semacam ini terjadi lima tahun sekali.

"Ini fenomena alam atau siklus tahunan sekali dalam lima tahun," kata Edison.

Ketika kondisi cuaca kemarau dan disertai angin kencang, maka air Danau Toba keruh lantaran faktor naiknya lumpur dari dasar danau.

Baca juga: Gerhana Matahari Total 2 Agustus yang Menyebabkan Bumi Gelap, Ini Wilayah Terdampak

Oksigen Berkurang dan Ikan Mati

Dalam kondisi seperti sekarang ini, ikan yang ada di Danau Toba mati.

Penyebabnya, karena kadar oksigen di dalam air berkurang.

Ikan yang ada di Danau Toba kemudian naik ke permukaan untuk mencari oksigen.

Namun, karena kondisi cuaca yang cukup panas ditambah kurangnya kadar oksigen, ikan di Danau Toba tak bisa bertahan lama.

Bahkan, kondisi ini turut berdampak pada usaha perikanan masyarakat.

Baca juga: Apa Itu Badai Tropis Danas yang Kabarnya akan Melanda Kawasan Taiwan

Kondisi Parah Sejak 15 Juli 2025

Beerdasarkan pemantauan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Samosir, perubahan air Danau Toba sudah terjadi sejak 10 Juli 2025 kemarin.

Namun, kondisi semakin parah selama tiga hari berturut-turut, yakni dari tanggal 15 Juli hingga 17 Juli 2025.

Air yang ada di Danau Toba tidak lagi indah seperti sediakala.

Ditambah banyaknya ikan yang mati mengapung di sekitar Danau Toba.

Kondisi ini membuat pemandangan di sekitar Danau Toba, khususnya di kawasan Pangururan tampak kurang elok dipandang.

Untuk saat ini, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Samosir sudah menegaskan, bahwa kondisi sudah berangsur membaik.

Baca juga: Kenali Apa Itu Virus Hanta, Terdeteksi di 4 Provinsi dengan Jumlah 8 Kasus

Buih dan Kerugian Rp 10 Miliar

Karena hempasan angin dan naiknya lumpur di dasar Danau Toba, buih putih kecokelatan pun mulai tampak menutupi beberapa kawasan objek wisata andalan tersebut.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved