Berita Nasional

Ada Gempa Politik, Reaksi Rocky Gerung Usai Tom Lembong dan Hasto Dibebaskan: Resonansinya di Solo

Mulanya, Rocky menyebut pembebasan Hasto dan Tom Lembong membuat gempa politik di Solo.

Istimewa
KASUS TOM LEMBONG - Pengamat politik, Rocky Gerung menyinggung terkait pengadilan pesanan sementara Anies membahas mengenai hukum yang tebang pilih dalam kasus Tom Lembong 

"Presiden Prabowo tentu membutuhkan dukungan PDIP dan pada saat yang sama tentu geng Solo akan kecewa tuh," kata Rocky.

Rocky menangkap adanya kegundahan publik atas sikap Prabowo yang kerap menunjukkan penghormatan berlebih terhadap Jokowi.

Salah satunya, saat Prabowo menyempatkan sowan ke kediaman Jokowi sebelum hadir pada penutupan Kongres PSI di Solo, Minggu (20/7/2025).

Bagi Rocky, Prabowo pun merasakan kegundahan itu didengarkan Prabowo sehingga bisa menunjukkan sikap yang tegas.

"Tentu beliau juga mengalami semacam pembelajaran politik karena kritik netizen, kritik warga negara, kritik bahkan dari asing itu menunjukkan bahwa Presiden Perbowo mendengarkan suara yang yang vokal untuk meminta supaya Anda sebagai Presiden Pak Perbowo otentikkan politik Anda supaya orang mengerti bahwa ini adalah era Presiden Prabowo bukan era Presiden Jokowi," jelas Rocky.

Rocky pun membaca posisi Jokowi saat ini melemah.

"Jadi sekali lagi kita mulai melihat bagaimana  posisi Presiden Jokowi pada akhirnya makin lama makin lemah, bukan karena dilemahkan oleh kalkulasi politik tapi dilemahkan oleh semacam perangai beliau yang tetap ingin cawe-cawe itu," jelasnya.

Setelah pembebasan Hasto dan Tom Lembong pun tidak akan membuat publik berhenti.

Menurut Rocky, isu selanjutnya yang akan disuarakan adalah Fufufafa dan dugaan ijazah palsu Jokowi.

Kedua isu itu sudah melekat di benak publik sehingga tidak akan lenyap sampai akhirnya dibuktikan.

"Jadi kelihatannya memang ada semacam kesadaran politik dari publik untuk menekan dan tekanan itu pasti akan berlanjut pada isu Fufufafa pada isu ijazah palsu itu," kata Rocky.

"Isu Fufufafa dan isu ijazah palsu itu adalah isu publik yang sudah menetap yang terkait dengan pengetahuan yang tak mungkin disebutkan atau semacam insight yang ada di benak masyarakat Indonesia bahwa Presiden Jokowi memang berperangai politik, perangai politik ya, berperangai politik  pembohong. Jadi itu yang terjadi," lanjutnya.

Reaksi Gibran

Keputusan Presiden Prabowo Subianto memberikan amnesti kepada Sekretaris Jenderal PDI Peruangan (PDIP), Hasto Kristiyanto dan abolisi kepada Tom Lembong memicu perhatian luas publik. 

Menanggapi hal tersebut, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyatakan keyakinannya bahwa langkah tersebut telah melalui perhitungan yang matang.

Pernyataan itu disampaikan Gibran di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (1/8/2025) di tengah sorotan publik terhadap pengampunan hukum.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved