Galian C Ilegal

Tanah Galian C Ilegal Diduga Dipakai Bangun Jalan Tol Tebingtinggi, Disinyalir Libatkan Oknum Aparat

Penulis: Anugrah Nasution
Editor: Array A Argus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Truk pengangkut tanah saat memasuki tol Tebingtinggi untuk menghantar tanah penimbunan junction tol Tebingtinggi, /Anugrah Nasution.

Tol Tebingtinggi - Siantar merupakan sub bagian dalam proyek pembangunan Jalan Trans Sumatera yang membentang sepanjang 2.755 KM menghubungkan Lampung dan Aceh.

Pembangunan jalan tersebut diperkirakan menelan biaya mencapai Rp 572 triliun.

Sekretaris Perusahaan Hutama Marga Waskita Ergi Pradipta mengatakan, dua tol baru akan difungsikan saat lebaran 2023 yakni Tebingtinggi - Indrapura sejauh 20 kilometer dengan progres pembangunan 97 persen.

Serta Tebingtinggi - Serbelawan sejauh 30 kilometer dan Serbelawan - Pematangsiantar 28 km.

Baca juga: Warga Dusun Cempedak Sergai Protes, Jalan Hancur dan Banyak Debu Akibat Aktivitas Galian C Ilegal

Selain itu pengerjaan junction tol Tebingtinggi sejauh 7,74 kilometer juga masih dikebut yang dimana telah terealisasi hingga 69,82 persen.

"Sesuai amanah dari Dirjen Bina Marga, tol Tebingtinggi - Inderapura dan Tebingtinggi - Siantar akan difungsionalkan gratis saat lebaran," kata Ergi.

Saat ditanya mengenai adanya penggunaan material pembangunan tol yang menggunakan material tak berizin, Ergi menyebutkan akan melakukan pengecekan terlebih dahulu.

"Untuk itu kami akan cek dulu," tutupnya.

Beredar kabar, mulusnya aktivitas galian C ilegal ini karena diduga disokong sejumlah mafia, preman hingga disinyalir oknum aparat penegak hukum.

Kabar berkembang di lapangan, tak sedikit oknum penegak hukum yang diduga mencari 'cuan' dari penjualan tanah galian C ilegal ke proyek tol ini.(cr17/tribun-medan.com)

Berita Terkini