Akibat video itu, persoalan kasus siswa yang duduk dilantai pun semakin viral. Di duga siswa tersebut di suruh ibunya untuk duduk di lantai sebelum ibunya datang.
Menanggapi hal itu, pendamping ibu siswa yang bermasalah Kamelia tersebut,Ria Sitorus membantah adanya setingan siswa tersebut duduk sendiri di lantai.
"Kalau memang begitu ( siswa di setting duduk di lantai) buktikan dengan video saja. Kita juga tidak tinggal diam,"jelasnya.
Ria membantah adanya setingan dalam kejadian ini.
"Kami bantah, tidak ada settingan dalam video ini. Secara logika bagaimana Kamelia (ibu siswa) ini menyuruh anaknya untuk duduk di lantai sementara dia datang dari luar. Itu contoh tidak masuk akal,"katanya.
Disinggung masalah kakak kandung Kamelia yang menyatakan settingan, dirinya tidak menjawab secara gamblang.
"Begini pastinya yang kita bahas dan permasalahkan itu, anak kita di dudukan di lantai oleh wali kelas. Tidak ada masalah lainnya," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Yani berstatus kakak dari Kamelia wali murid dari M buka suara, bersimpuh maaf, dan menangis atas kejadian yang viral menjadi sorotan nasional.
"Sekolah ini tidak pernah bersalah dan sangat membantu. Tidak milih-milih, dapat bantuan dari mana pun. Sekolah swasta ini bagus tidak pernah bermasalah dari dulu," katanya dari vidoe yang diterima Tribun-Medan.com, Senin (13/1/2025).
Awalnya anaknya duduk di bangku, itu kan ada CCTV. Pagi-pagi mamaknya manggil, disuruh duduk di bawah. Langsung divideokan mamaknya. Hentikan sosmed TikTok, Facebook sini hadapi semua. Kesalahanya bukan dari guru, tapi emang adekku yang gak tahu diri. Aku mohon maaf ini atas nama keluarga, aku malu ini sama keluarga. Tolong maaf saya dan keluarga," kata Yani menangis disaksikan puluhan wali murid lain.
Kasus ini menjadi sorotan publik, tak sedikit yang menghujat pihak sekolah dan guru. Bahkan Kamelia sudah mendapat bantuan uang dan dukungan dari pejabat hingga influencer.
Terbaru pihak Dinas Pendidikan menggelar audiensi dengan pihak yayasan, serta wali murid. Namun, Kamelia tak berani hadir, atau berhalangan datang untuk mengikuti audiensi.
Puluhan perwakilan wali murid, menyatakan yayasan sekolah Abdi Sukma mendapat bantuan 6 bulan dari dana Bos. Ada bantuan 235-450 dari Sofyan Tan.
"Mulai kelas 1-9 semua dapat bantuan, Pak. Jadi untuk SPP setahun itu terbayar karena ada bantuan lagi," ungkap wali murid lain.
Soal hukuman dari sekolah, wali murid lain terima jika karena anaknya tidak mengerjakan PR. Namun kalau dihukum gak bayar SPP gak sesuai.