Berita Medan
PB PASI Buka Peluang Sumut Kembali Jadi Tuan Rumah Event Nasional dan Internasional
Kejuaraan yang berlangsung selama empat hari, sejak 15 hingga 18 November, digelar di Stadion Madya Atletik Sumatra Utara
Penulis: Aprianto Tambunan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN – Ajang 17th South East Asian (SEA) U18–U20 Athletics Championship 2025 resmi ditutup pada Selasa (18/11/2025).
Kejuaraan yang berlangsung selama empat hari, sejak 15 hingga 18 November, digelar di Stadion Madya Atletik Sumatra Utara, Sport Center Desa Sena, Kabupaten Deliserdang.
Sebanyak 10 negara turut ambil bagian, yakni Filipina, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, Timor Leste, Vietnam, serta Indonesia sebagai tuan rumah.
Ketua Panitia Pelaksana, Tigor Tanjung, menyampaikan rasa syukur atas kelancaran penyelenggaraan event internasional ini.
Menurutnya, seluruh rangkaian pertandingan berjalan baik dan seluruh peserta mengaku puas dengan pelayanan panitia maupun kondisi venue.
“Kita sangat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena kejuaraan ini berakhir dengan baik. Penyelenggaraan berjalan lancar dan sukses. Banyak peserta menyampaikan kepada saya bahwa mereka puas dengan pelayanan panitia serta jalannya pertandingan,” ujar Tigor.
Tigor menjelaskan bahwa edisi tahun ini menciptakan sejumlah catatan penting.
Salah satunya adalah fakta bahwa semua negara peserta berhasil membawa pulang medali, sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya.
“Ini menjadi sejarah baru. Pertama, kejuaraan ini diikuti 10 negara dan diselenggarakan di luar Pulau Jawa. Kedua, semua negara berhasil meraih medali.
Biasanya, dua negara terbawah itu pulang tanpa medali, tapi tahun ini semua dapat. Ini penting untuk memotivasi kawasan Asia Tenggara. Mereka bisa melihat bahwa dengan usaha, peluang untuk bersaing itu ada,” katanya.
Tigor berharap capaian ini bisa mendorong negara-negara peserta untuk mengirimkan lebih banyak atlet dan meningkatkan kualitas persiapan pada edisi mendatang, sehingga mutu kejuaraan semakin meningkat.
Lebih lanjut, Tigor menilai bahwa Stadion Madya Atletik Sumut sudah memenuhi persyaratan teknis untuk menjadi tuan rumah kejuaraan internasional.
Namun, ia tidak menampik adanya beberapa tantangan, salah satunya kondisi angin di sisi utara dan selatan stadion yang cukup terbuka.
“Secara sarana, kita mampu. Tetapi memang ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Area utara dan selatan stadion cukup terbuka sehingga anginnya keras.
Ada dua nomor perlombaan yang sebenarnya mencatatkan rekor nasional, tapi tidak bisa disahkan karena kecepatan angin melebihi batas toleransi, yaitu lebih dari 2 km,” jelasnya
| Raja-raja Karo akan Tabalkan Marga Ginting ke Wali Kota Medan, Rico: Penghargaan Tertinggi di Hidup |
|
|---|
| Wakil Rektor Universitas Darma Agung Medan Dituntut 3 Tahun Kasus Aniaya Satpam |
|
|---|
| Gerebek Sarang Narkoba di Kampung Lalang, Polsek Sunggal Amankan Tiga Pengedar |
|
|---|
| Cekcok Saat Mabuk Tuak, Pria Ini Tikam Rekan Sendiri, Kesal Kerap Diejek Saat Nyanyi dan Bicara |
|
|---|
| 9 Bulan Menjabat, Banjir Medan Masih Tak Tertangani Wali Kota, Rico Waas: Kami Masih Cari Solusi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Atlet-Sumut-Keisa-Sihotang-tengah-bersama-Deo-Thu-My.jpg)