Berita Viral

Rezeki Kepsek SMAN 1 Cimarga Usai Berdamai Siswa Merokok, Diberi Hadiah Umrah Gratis

Dalam video itu terdapat 10 orang yang menyampaikan pesan umrah gratis untuk Kepsek Dini Fitria. 

|
(KOMPAS.COM/RASYID RIDHO)
DIFASILITASI - Gubernur Banten Andra Soni mempertemukan Kepala SMAN 1 Cimarga dengan siswanya dengan difasilitasi Gubernur Banten Andra Soni di ruang kerjanya, Rabu (15/10/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com - Kepala Sekolah atau Kepsek SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Dini Fitria mendapatkan hadiah umrah gratis dari pondok pesantren atau Ponpes Darussofa, Jumat (17/10/2025). 

Hadiah umrah gratis itu didapat usai Dini Fitria viral insiden menampar muridnya yang ketahuan merokok dalam sekolah tapi justru dilaporkan polisi.

Rezeki buat Dini Fitria itu terungkap lewat  Instagram @unikinfold yang dikutip Tribunbanten.com.

Dalam video itu terdapat 10 orang yang menyampaikan pesan umrah gratis untuk Kepsek Dini Fitria. 

Baca juga: SOSOK Jean Calvijn Simanjuntak, Baru Menjabat Kapolrestabes Medan, Anggotanya Salah Tangkap

Salah satu perwakilan pondok pesantren Darussofa bersama para kiyai memberikan umrah gratis kepada Dini Fitria yang akan berangkat pada Juli 2026 nanti.

"Assalamualaikum Wr-Wb.

Alhamdulillah hari ini pondok pesantren Darussofa dan PT Madinah Darussofa Amanah, bersama para kiyai dan ustad, InsyaAllah memberikan umrah gratis untuk Ibu Dini Kepsek SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten.

InsyaAllah bulan Juli 2026 berangkat menunaikan haji. 

Dan ingat seorang guru adalah memberikan kemuliaan kepada seluruh anak muridnya.

Seorang murid akan berhasil mendapatkan ridho dari gurunya.

Baca juga: VIRAL Tugu Ikan Gabus Bekasi yang Terlihat Unik, Ini Fakta Sebenarnya

Seorang murid akan hancur kalau tidak mendapatkan ridho gurunya. 

Ridho guru InsyaAllah berkah ilmunya.

Sekali lagi kami ucapakan terima kasih kepada Ibu Dini Kepsek yang luar biasa, mendidik anak muridnya dengan amanah. 

InsyaAllah umrah bersama Madinah Darussofa Amanah. Wassalam Wr-Wb. 

Takbir, Allahuakbar."

Terkait tawaran umrah ini, Dini mengaku bersyukur karena banyak pihak yang memberikan dukungan kepadanya setelah peristiwa viral yang melibatkan SMAN 1 Cimarga kemarin. 

Dia menyebut momen tersebut sebagai bentuk keajaiban dan pertolongan Allah. 

"Alhamdulillah. Saat saya difitnah itu, tak banyak yang bisa saya lakukan. Saya tidak bermedsos juga, tapi saya yakin, orang yang dizalimi doanya akan dikabulkan Allah," ujar Dini.

Dia bercerita, dalam masa-masa sulit itu, dirinya hanya bisa berdoa, berserah diri. Keyakinan itu, kata Dini, kini terjawab melalui berbagai bentuk dukungan yang datang tanpa disangka.

"Saat itu, saya hanya meminta keajaiban untuk menepis segala fitnah. Alhamdulillah, pertolongan Allah datang dari segala penjuru," katanya

Sebelumnya, Kepsek SMAN 1 Cimarga viral di media sosial lantaran melakukan kekerasan kepada siswa hingga dilaporkan orang tua siswa.

Baca juga: Bupati Toba Besuk Pelajar Korban Keracunan di RS Balige, Pastikan Evaluasi Program Makanan Bergizi

Adapun hal itu dilakukan Dini Fitria karena merasa kesal dibohongi siswa yang ditegurnya merokok di halaman sekolah.

Dengan kejadian tersebut, Dini bahkan  Dini sempat dinonaktifkan oleh Gubernur Banten, Andra Soni, imbas insiden penamparan terhadap siswa ILP (17), yang ketahuan merokok di dalam lingkungan sekolah.

Kepsek Dini dan siswa ILP sendiri sudah sepakat berdamai setelah saling memaafkan di ruang kerja Andra di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang, Rabu (15/10/2025).  

Kini Dini akhirnya kembali aktif menjabat di sekolah.

Terlihat dari unggahan Instagram @kepoin_trending, terlihat Kepsek Dini Fitria berjalan memasuki SMA Negeri 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, pada Kamis, (16/10/2025).

Sejumlah guru juga tampak berdiri menyambut kedatangan Dini di depan ruangan.

Meski telah kembali ke SMAN 1 Cimarga, Dini tak menampik jika dirinya masih merasa waswas setelah peristiwa yang membuatnya viral.

"Saya sudah memaafkan, perasaan waswas masih tetap ada," kata Dini, dilansir dari Kompas.com.

Diakui Dini, setelah peristiwa penamparan itu, sejumlah guru kini serba khawatir dalam bersikap.

Mereka takut langkah mendisiplinkan siswa bisa dianggap sebagai bentuk kekerasan atau mempermalukan.

"Guru sekarang banyak yang takut menegur karena khawatir kena bully atau dilaporkan. Kalau Bapak, Ibu lihat kenapa murid-murid banyak yang gondrong, itu karena guru khawatir kalau dipotong rambutnya malah viral," kata Dini.

Menurutnya, kondisi tersebut berpotensi membuat pendidikan karakter kehilangan rohnya.

Padahal, menurut dia, guru memiliki peran penting dalam menanamkan kejujuran dan kedisiplinan sejak dini.

"Saya marah kemarin bukan karena rokoknya, tetapi karena kebohongannya. Kalau bohong dibiarkan, nanti turunannya bisa mencuri, korupsi, berontak. Maka itu harus dididik sejak dini," kata dia.

Dalam kesempatan itu, ia mengakui tindakan emosionalnya terhadap siswa saat itu merupakan bentuk kasih sayang yang khilaf.

Namun, ia berharap kejadian itu menjadi momentum untuk memperbaiki sistem pembinaan di sekolah.

"Saya ingin ada coaching untuk para pendidik supaya jelas batasan antara menegur dan mempermalukan. Jujur, kami butuh batasan. Tidak mungkin seorang guru membunuh karakter muridnya," ujar Dini.

Meski sempat menjadi sorotan nasional, Dini memilih menjadikan peristiwa tersebut sebagai bahan introspeksi.

Ia berjanji tetap mengabdi dan berjuang untuk pendidikan karakter di sekolahnya.

(Tribun-Medan.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved