Dari Dapur Desa ke Pasar Nasional, Kisah Ibu-ibu Indragiri Mengolah Pisang Jadi Berkah

Kisah KERISPATI menjadi bukti nyata bahwa semangat, inovasi, dan pendampingan dapat melahirkan wirausaha yang berdampak sosial. 

|
Penulis: Ayu Prasandi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/AYU PRASANDI
Marissa, salah satu anggota kelompok tani Tuna Sari menunjukkan produk KERISPATI di kegiatan Pertamina UMK Academy di Medan, Rabu (22/10/2025). 

Di balik lezatnya keripik KERISPATI, ada perjuangan lain yang jarang terlihat, yaitu mencari bahan baku utama, yaitu pisang roti.

"Ukurannya lebih kecil dari pisang kepok, teksturnya padat, dan memiliki rasa manis khas yang membuat hasil gorengan tetap renyah walau sudah dikemas berhari-hari," tutur Marissa.

Namun, pisang roti tidak tumbuh sepanjang tahun.

Di Desa Lamasari dan wilayah sekitarnya, masa panen biasanya hanya datang dua hingga tiga kali setahun.

“Kadang kami harus menunggu panen berikutnya, atau mencari ke desa lain yang jaraknya cukup jauh. Kalau stok pisang roti menipis, kami tidak mau menggantinya dengan jenis lain karena rasanya pasti berbeda," ungkapnya.

Keterbatasan bahan baku ini menuntut Marissa dan tim untuk lebih kreatif.

Mereka mulai menjalin kerja sama dengan kelompok tani di desa tetangga.

Kisah KERISPATI menjadi bukti nyata bahwa semangat, inovasi, dan pendampingan dapat melahirkan wirausaha yang berdampak sosial. 

Naik Kelas Lewat Pertamina UMK Academy

Perjalanan keripik pisang roti atau KERISPATI mencapai titik ini tidaklah mudah. 

Setelah dua tahun berjuang secara mandiri, pada tahun 2022 KERISPATI resmi menjadi UMK binaan Pertamina. 

Pendampingan dari Pertamina membuka peluang baru bagi pengembangan usahan, mulai dari manajemen keuangan, pengemasan, hingga strategi pemasaran.

Tahun 2025 menjadi tonggak penting. KERISPATI terpilih sebagai peserta Pertamina UMK Academy 2025, mewakili Provinsi Riau. 

Program ini menjadi kesempatan besar bagi pelaku usaha kecil untuk naik kelas melalui pelatihan tematik agribisnis, perizinan, sertifikasi, dan perluasan pasar.

“Pastinya kami bangga dan senang karena produk unggulan dari desa kami bisa dikenal lebih luas lagi,” ujar Marissa dengan semangat.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved