Berita Viral

SETELAH Nyatakan Bakal Gabung Gerindra, Ketum Projo Budi Arie Dorong Kader Gabung Parpol

Ketua Umum Projo Budi Arie memastikan bahwa akan masuk Partai Gerindra. Dia menyebutkan bahwa Projo tidak akan menjadi pratai politik. 

|
TRIBUNNEWS/IMANUEL NICOLAS MANAFE
MENTERI DICOPOT - Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi saat berbincang dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Studio Tribunnews, Jakarta, Kamis (14/8/2025). Budi Arie dicopot dari jabatannya sebagai Menteri Koperasi pada Senin (8/9/2025) sore. 

"Standing Projo jelas tidak akan jadi partai kalau Pak Jokowi tidak menghendakinya. Karena Projo ini ada, karena Pak Jokowi."

"Kalaupun Projo harus berubah menjadi partai politik, maka itu harus sekehendak Pak Jokowi," jelasnya.

Baca juga: FANTASTIS Penghasilan Safitri Usai Dicerai Suaminya Baru Lulus PPPK, Raup Rp233 Juta Per Minggu

Baca juga: REAKSI Tak Biasa Desta Usai Andre Taulany Ramai Dijodohkan dengan Natasha Rizky: Lo Izinin Nih?

Dia mengungkapkan setelah kunjungan Projo ke kediaman Jokowi di Solo, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu, berubahnya organisasi relawan tersebut untuk menjadi partai politik, semakin kecil.

"Pertemuan sebelumnya kami masih yakin nunggu momentum (Projo berubah menjadi partai). Tapi dalam pertemuan itu, malah semakin galau beliau," kata Freddy.

Meski peluang Projo menjadi partai semakin kecil, Freddy mengungkapkan Jokowi memiliki syarat tertentu jika organisasi relawan yang mendukungnya itu berubah menjadi parpol.

Pertama, Jokowi ingin agar Projo nantinya bertransformasi menjadi parpol yang bersifat 'Super Tbk'.

Adapun branding partai Super Tbk sebenarnya sudah tersemat di Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sejak kongres yang digelar di Solo, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.

Lebih jauh, Freddy mengatakan 'partai Super Tbk' yang dimaksud Jokowi yakni adanya transparansi hingga ketua umum harus dipilih oleh seluruh anggota.

"Kalau memang saya harus berpartai, saya tidak mau partai yang saya ada, saya bangun, seperti partai-partai konvensional."

"Saya mau itu harus menjadi partai Super Terbuka yaitu dari sisi transparansi lalu ketua umumnya dipilih oleh seluruh anggota partai," kata Freddy

Tak sampai di situ, dari sisi operasional, Jokowi juga ingin agar Projo tidak membangun kantor-kantor, tetapi cukup aktif terkait kepengurusannya secara online.

Freddy menuturkan langkah tersebut diinginkan Jokowi demi menghemat operasional Projo.

Jokowi, kata Freddy, khawatir jika operasional Projo membengkak ketika menjadi partai, maka para kader akan mencari cara untuk menutupi biayanya melalui korupsi.

"Memungkinkan tidak, kantor-kantor itu dibuat secara online karena diskusinya demi menghemat operasional partai."

"Karena kalau partai-partai konvensional, maka akan terjebak kembali dengan hal yang sama yaitu biaya operasional besar. Lalu nanti akan terjebak mencari anggaran-anggaran dari APBN," jelasnya.

Baca juga: Marak Bangunan llegal, Satpol PP Medan Hentikan Paksa Proyek Bangunan dan Ruko hingga Disegel

Baca juga: Ade Jona Prasetyo Kembali Pimpin PBSI Medan Periode 2025–2029

(*/tribun-medan.com)

Artikel sudah tayang di tribunnews.com

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved