Berita Nasional

Cerita Megawati Tak Punya HP Sampai Sekarang, Alasan Presiden RI ke-5: Saya Orang yang Dicari

Pernah menjadi orang nomor satu di Indonesia, siapa sangka ternyata Megawati Soekarnoputri tidak memiliki HP alias ponsel.

KOMPAS.COM
TUNDA RETRET - Megawati Soekarnoputri . Megawati instruksikan kader PDI-P untuk menunda partisipasi dalam orientasi atau retret di Akademi Militer, Magelang, pada Jumat (21/2/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com -  Cerita Megawati tak punya handphone sampai sekarang.

Sebagai mantan presiden, Megawati Soekarnoputri ternyata tak punya HP sampai sekarang.

Pernah menjadi orang nomor satu di Indonesia, siapa sangka ternyata Megawati Soekarnoputri tidak memiliki HP alias ponsel.

Bahkan Megawati mengaku hingga sekarang ia tidak memiliki HP.

Megawati pun mengungkap alasan ia tak memiliki ponsel, padahal ia merasa merupakan sosok yang paling dicari.

Diketahui ponsel di zaman sekarang sudah bisa dijadikan barang yang menjadi kebutuhan.

Bahkan ponsel bak bisa menjadi barang yang sangat wajib dibawa kemana dan kapan saja.

Namun rupanya hal itu tidak berlaku bagi Megawati.

Ia pun sempat mempertanyakan perihal undang-undang tentang ponsel.

Saat berpidato dalam seminar peringatan 70 tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Blitar, Jawa Timur, Sabtu (1/11/2025) kemarin Megawati lantas terang-terangan mengaku tak memiliki HP.

Dengan nada bercanda Megawati lantas menilai banyak orang yang ingin tahu tentang dirinya namun tidak semua berniat baik.

“Saya selalu pikir ada undang-undang buat HP. I don’t have HP because, do you know why? Karena saya orang yang dicari. Do you understand what I mean? Everybody wants to know me, but not everybody is a good person. Jadi saya enggak punya HP, enggak. Kalau orang bilang ngintel, intel or spying,” ujar Megawati dilansir dari potongan video di Instagram Tante Rampong Official.

Dalam kesempatan itu, Megawati sempat menyinggung kebiasaan orang-orang yang terlalu sibuk dengan ponselnya, bahkan di momen-momen penting.

“Untuk apa kalian datang, hah? Kalau ininya (menunjuk telinga) enggak dipakai untuk mendengarkan sesuatu yang menurut saya sangat berarti. Hanya nampang? Sorry for my friend, this is not for you, this is for my people. Juga kalian boleh ngomong, sekarang juga di luar negeri banyak yang begitu, orang serius tidak banyak lagi,” kata Megawati.

Megawati mengaku prihatin dengan fenomena tersebut. 

Dia bahkan sempat berpikir perlu ada aturan yang mengatur penggunaan HP, terutama di acara resmi dan akademik.

Artikel sudah tayang di Sripoku.com

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved