Gubernur Riau Ditangkap KPK
KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid, Uang Korupsi Lagi Dihitung, Dibela UAS
KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid bersama sejumlah pejabat Dinas PUPR Riau. KPK saat ini masih menghitung uang korupsi.
Dikutip dari laman Pemprov Riau, SE dengan Nomor 100.3.3.1/1606/SETDA/2025 itu ditandatangani Abdul Wahid pada 25 September 2025 atau sebulan sebelum dirinya terjaring OTT KPK pada Senin (3/11/2025) kemarin.
Dalam SE tersebut, Abdul Wahid meminta kepada seluruh jajarannya di lingkungan Pemprov Riau untuk tidak menerima gratifikasi dalam bentuk apapun dan mengatasnamakan Gubernur ataupun Wakil Gubernur Riau.
"Kepada seluruh pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau, agar tidak melakukan atau meminta sesuatu kepada siapapun dan dalam bentuk apapun dengan mengatasnamakan jabatan atau mengatasnamakan pimpinan (gubernur/wakil gubernur) terkait pungutan dan bentuk pemberian lainnya dalam jabatan di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau," demikian isi SE tersebut.
Ia menegaskan adanya aturan ini demi terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas dari praktik korupsi.
Selain itu, Abdul Wahid juga mengungkapkan terbitnya SE tersebut sebagai tindak lanjut atas terbitnya SE KPK Nomor 7 Tahun 2025 tentang Pencegahan Korupsi dan Pengendalian Gratifikasi.
"Langkah ini diambil Pemprov Riau untuk memperkuat upaya pencegahan korupsi, khususnya dalam pengendalian gratifikasi terkait segala bentuk pemberian yang menyalahgunakan wewenang jabatan."
"Fokus utama adalah memastikan bahwa pelayanan publik berjalan transparan, adil, dan bebas dari intervensi pungutan liar," ujarnya.
Profil Abdul Wahid
Abdul Wahid adalah Gubernur Riau Periode 2025–2030.
Ia lahir pada 21 November 1980 di Desa Belaras, Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.
Sebelum menjabat sebagai Gubernur Riau, Abdul Wahid ternyata 'kenyang pengalaman' di legislatif.
Abdul Wahid pernah menjabat sebagai Anggota DPR RI periode 2019–2024 mewakili dapil Riau II, dan anggota DPRD Provinsi Riau selama dua periode sejak 2009 hingga 2019.
Baca juga: Profil Irjen Waris Agono, Kapolda Tertua Jebolan Brimob, Peraih Satya Lencana Seroja
Adapun latar belakang pendidikannya, Abdul Wahid pernah menempuh pendidikan di SD Negeri Sei Simbar (lulus 1994).
Ia kemudian melanjutkan pendidikan di MTs Sei Simbar (lulus 1997), dan Pondok Pesantren Ashhabul Yamin, Agam (lulus 2000).
Setelahnya, ia melanjutkan pendidikan di bangku kuliah dan berhasil menyandang gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam dari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau tahun 2004.
Tidak cukup sampai disitu, Abdul Wahid kembali melanjutkan pendidikan dan meraih gelar Magister Sains Ilmu Politik dari Universitas Riau tahun 2021.
Baca juga: Profil Rahmansyah Sibarani, Eks Wakil Ketua DPRD Sumut Terekam Lempari Pendemo Pakai Batu
Kariernya dimulai sejak tahun 2002 sebagai Direktur PT Malay Nusantara Cipta dan bergabung dengan PKB.
Ia aktif di organisasi seperti HMI dan PKB, menjabat Wakil Sekretaris PC HMI (2002–2003) dan Wakil Sekretaris DPW PKB Riau (2002–2004 dan 2004–2009).
Abdul Wahid terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi Riau pada 2009 dan menjabat Ketua Fraksi Gabungan serta Ketua Fraksi PKB hingga 2019.
Dia juga Ketua DPW PKB Provinsi Riau sejak 2011 hingga kini.
Baca juga: SOSOK Farida Purba, ASN Ngaku Dipungli Hingga Diatensi Prabowo Dibereskan Bobby Nasution
Sebagai Gubernur Riau, ia memulai masa jabatan 2025–2030 dengan wakilnya SF Hariyanto.
Abdul Wahid dikenal juga karena latar belakang keras setelah ayahnya meninggal saat ia berumur 10 tahun, sehingga ia turut membantu mengelola kebun kelapa keluarga sejak kecil.
Selain karier politik dan bisnis, ia aktif dalam dunia usaha dan organisasi kemasyarakatan.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.