Berita Viral

PERMINTAAN MAAF Pendakwah Gus Elham Yahya Lecehkan Bocah Perempuan, Cium dan Kokop: Saya Khilaf

Pendakwah Gus Elham Yahya bikin geram warganet karena mencium dan mengkokop bocah perempuan. 

kolase Instagram MT Ibadallah
GUS ELHAM KOKOP BOCAH: Inilah sosok dan profil Gus Elham Yahya (kanan), pendakwah yang viral karena mencium dan kokop bocah perempuan (kiri). MUI tanggapi aksi Gus Elham tersebut. 

Sekretaris MUI Jatim KH Hasan Ubaidillah menyebut sejak viralnya Gus Elham, banyak masyarakat yang bertanya kepada MUI tentang hal tersebut.

"Secara institusional MUI Jatim memang belum mendapatkan laporan terkait persoalan ini. Akan tetap kita punya program halo MUI, memang dalam beberapa hal terkait persoalan yang viral, MUI senantiasa mendapatkan pertanyaan," ungkap KH Hasan Ubaidillah.

Menurut KH Hasan, perbuatan Gus Elham itu memang perlu dikoreksi karena telah menjadi polemik di tengah masyarakat.

"(Ada aduan) adanya seorang pendakwah seorang gus di Kediri itu viral mencium anak kecil perempuan di tengah-tengah pengajian yang dilakukan. Ketika ini menjadi polemik di masyarakat, berarti ini ada sesuatu yang tentunya kita bisa koreksi bersama, kita jadikan perhatian bersama," imbuh KH Hasan Ubaidillah.

Diungkap KH Hasan Ubaidillah, aksi Elham menciumi para bocah perempuan itu memang tidak wajar dan tidak patut ditiru.

"Masyarakat punya standar kepantasan umum, standar etika dan keadaban yang memang secara umum dipegangi masyarakat. Ketika ada reaksi dari tontonan seorang pendakwah seorang gus mencium istilah jawanya mengkokop anak kecil walaupun itu atas pengawasan orangtua, tentu masyarakat menilai itu tidak patut dan tidak wajar dalam acara berbalut agama. Ini jadi perhatian kita bersama," ujar KH Hasan Ubaidillah.

Namun MUI Jatim mengapresiasi permintaan maaf dari Elham seraya berharap kejadian serupa tak terulang lagi.

"Apa yang telah disampaikan tadi berupa permintaan maaf karena kekhilafan, kelalaian, itu tidak terulang lagi di masa mendatang. Karena media itu merupakan kontrol secara umum oleh masyarakat terhadap hal yang tidak sesuai norma, etika, dan keadaban dan akhlak publik," ungkap KH Hasan Ubaidillah.

(*/tribun-medan.com)

Artikel sudah tayang di tribun-bogor

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved