Perebutan Tahta Keraton Solo

LDA Dapuk KGPH Hangabehi sebagai Pakubuwono XIV, Dualisme di Keraton Solo

sebelumnya, adiknya, KGPAA Hamengkunegoro, telah menyatakan diri sebagai Pakubuwono XIV

|
Tribun Solo
DINOBATKAN PB XIV - Putra dalem tertua Sinuhun Pakubuwono XIII, KGPH Hangabehi atau yang juga dikenal KGPH Mangkubumi, ditemui Jumat (7/11/2025). Ia dinobatkan menjadi Pakubuwono XIV. 

TRIBUN-MEDAN.com - Pihak Lembaga Dewan Adat (LDA) mendapuk KGPH Hangabehi menjadi Pakubuwono XIV, penerus takhta Keraton Solo, Kamis (13/11/2025) di Sasana Handrawina. 

Saat proses penobatan KGPH Hangabehi menjadi PB XIV penjagaan kawasan sekitar Keraton Solo ketat, ada penjagaan dari aparat TNI-Polri. 

Padahal, sebelumnya, adiknya, KGPAA Hamengkunegoro, telah menyatakan diri sebagai Pakubuwono XIV sesaat sebelum pemberangkatan jenazah mendiang Pakubuwono XIII.

Putra Pakubuwono XII, KGPH Suryo Wicaksono, mengungkapkan ketegangan terjadi saat putri tertua Pakubuwono XIII, GKR Timoer Rumbay, masuk ke Sasana Handrawina.

Baca juga: USAI Presiden Turun Tangan, Propam Polda Gercep Periksa Penyidik, Kejati Dukung Kedua Guru Ajukan PK

Acara ini dianggap bertentangan dengan kesepakatan antara putra-putri dalem.

“Di mana Gusti Timoer dan adik-adiknya menyerbu Handrawina, tempat acara kita. Mereka mengatakan acara ini bertentangan dengan komunikasi internal mereka sebelumnya. Saat ini masih terjadi perdebatan antara Gusti Rumbay dan Gusti Moeng,” ungkap KGPH Suryo pada Kamis (13/11/2025). 

Dalam pertemuan tersebut hadir pula Maha Menteri KG Panembahan Agung Tedjowulan.

Baca juga: KONDISI Mahasiwi Unpak Bogor Jatuh dari Lantai 3 Saat Nyender di Pembatas Besi, Videonya Viral

Raja Ad Interim
 
Seperti telah diketahui, Tedjowulan merupakan raja ad interim berdasarkan surat yang dikeluarkan oleh Menteri Kebudayaan, Fadli Zon.

“Saya mengikuti rapat yang diselenggarakan oleh Panembahan Agung Tedjowulan selaku pihak yang mendapat amanah dari pemerintah berdasarkan surat dari Kemenbud tanggal 10 kemarin. Dalam rapat tersebut, agendanya adalah pembacaan surat Kemendagri tanggal 10 November 2025 oleh Gusti Wandansari di depan para sentono dan putra-putri dalem PB XII dan PB XIII. Yang kedua, menjelaskan pembacaan surat Kemenbud tanggal 10 November 2025 tersebut,” jelasnya.

Dalam forum tersebut, KGPH Hangabehi, atau yang juga dikenal sebagai Gusti Mangkubumi, diangkat sebagai Pangeran Pati atau calon raja.

Baca juga: DETIK-DETIK Siswa FN Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta, Lepas Seragam Tenteng Senjata Mainan ke Masjid

Tak lama berselang, ia dinobatkan sebagai Pakubuwono XIV.

“Lalu, kemudian pada saat itu ada pelantikan putra PB XIII, yaitu Gusti Mangkubumi, sebagai Pangeran Pati atau calon raja. Sekitar seperempat jam kemudian dilakukan penobatan PB XIV yang disaksikan oleh para sentono, kerabat, maupun para sesepuh keraton. Namun, setelah penobatan tersebut selesai, terjadi geger,” tuturnya.

Ketegangan Warnai Penobatan KGPH Hangabehi

Ketegangan mewarnai prosesi penobatan KGPH Hangabehi sebagai Pakubuwono (PB) XIV di Sasana Handrawina, Keraton Kasunanan Surakarta, Kamis (13/11/2025).

Putra Pakubuwono XII, KGPH Suryo Wicaksono, mengungkapkan bahwa momen memanas terjadi saat GKR Timoer Rumbay, putri tertua mendiang PB XIII, memasuki lokasi acara bersama adik-adiknya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved