Berita Viral

Bobby Nasution Disindir Anggota DPR Aceh, Sebut Gubernur Rasa Petugas Dishub

Kecaman terhadap Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution meluas setelah merazia kendaraan umum berpelat BL dari Aceh. 

(Kolase Tribun Medan/Serambi News)
GUBERNUR RASA DISHUB - Anggota DPRA, Muhammad Zakiruddin (kiri) kritik Gubernur Sumut, Bobby Nasution soal berhentikan truk pelat BL diganti ke pelat BK. Zakiruddin menyindir Bobby Nasution Gubernur rasa petugas Dishub. 

TRIBUN-MEDAN.com - Sikap Gubernur Sumater Utara, Bobby Nasution yang viral videonya saat berhentikan truk pelat BL minta diganti pelat BK mendapat respon dari warga Aceh, termasuk Anggota DPRA, Muhammad Zakiruddin.

Gubernur Bobby Nasution, viral saat memberhentikan kendaraan truk dengan pelat BL asal Aceh di kawasan Kabupaten Langkat, Minggu (28/9/2025).

Kecaman terhadap Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution meluas setelah merazia kendaraan umum berpelat BL dari Aceh. 

Kebijakan menantu Joko Widodo ini dinilai telah mengusik hubungan baik masyarakat Aceh dan Sumatera Utara.

Baca juga: GUBERNUR Bobby Viral Berhentikan Truk Pelat BL Diganti BK, Administrasi Umum Jelaskan Maksudnya

“Bobby Nasution sepertinya ada perhatian khusus dengan Aceh, kami sampaikan hati-hati dalam mengambil kebijakan karena akan berdampak luas terhadap masyarakat kita,” kata anggota DPRA, Muhammad Zakiruddin, Senin (29/9/2025).

Zakiruddin menilai Bobby Nasution telah mempertontonkan kualitas aslinya. 

Ia menganggap Gubernur tak selayaknya turun tangan langsung merazia kendaraan pelat luar daerah.

“Gubernur rasa petugas Dishub, dia tidak paham UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,” ucap Zek.

UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan mengatur razia harus dilakukan oleh polisi atau PNS terkait dengan mengenakan seragam. 

Baca juga: Presiden Prabowo Mulai Sadar Banyak Keracunan, Ogah Paksakan Target 82 Juta Penerima MBG

Lokasi razia juga harus dilakukan di tempat aman yang tidak mengganggu kelancaran lalu lintas.

“Dari video yang kita liat, truk dari daerah kami diadang oleh orang-orang yang tidak memakai seragam. Kami sedang mengkaji apakah ini bisa digugat,” tegasnya. 

Politisi PA ini memahami setiap kepala daerah bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat, salah satunya mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD). 

Namun sikap Bobby yang terlalu arogan menciptakan kemaraham publik Aceh. 

Seharusnya Pemerintah Provinsi SUmatera Utara lebih santun agar program yang dijalankan mendapat dukungan masyarakat.

Baca juga: BIRO Pers Kembalikan ID Pers Istana Wartawan CNN, Menyesal dan Janji Tak Akan Terulang Lagi

Zek yang juga memiliki latar belakang usahawan mengingatkan kalau Aceh dan Sumatera Utara tidak bisa dipisahkan secara perekonomian. 

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved