Sumut Terkini
Ketua Ikatan Penjual Pakaian Bekas Tanjungbalai Angkat Suara Rencana Menkeu Tertibkan Monza
Pasar Monza yang ada di Tanjungbalai merupakan tempat masyarakat mencari makan dan menjadi solusi masyarakat
Penulis: Alif Al Qadri Harahap | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.COM, TANJUNGBALAI- Menteri Keuangan (Menkeu) Republik Indonesia, Purbaya Yudhi Sadewa telah memberikan statemen terkait larangan import bal pakaian bekas (Balpres).
Menanggapi hal tersebut, ketua ikatan penjual pakaian bekas (Ipabas) Tanjungbalai, Haji Mulia Simatupang mengaku bahwa pakaian bekas atau Monza bukanlah perusak pasar pakaian bekas di Indonesia.
Menurutnya, import barang dari China dengan harga murah yang merusak UMKM.
"Menurut saya, Monza ini tidak ada hubungannya dengan UMKM. Sebab, pangsa pasar antara UMKM dan Monza berbeda. Yang merusak itu, banyak barang baru dari cina," kata Haji Mulia Simatupang, Senin (3/11/2025).
Lanjutnya, pasar Monza yang ada di Tanjungbalai merupakan tempat masyarakat mencari makan dan menjadi solusi masyarakat untuk mencari pakaian murah namun berkualitas.
"Bapak Presiden, kami ini tinggal di ujung Sumatera, kami tidak memiliki kebun, kami tidak memiliki lahan pertanian. Tanjungbalai ini juga merupakan wilayah di daerah pesisir, tapi kami tidak memiliki laut, wisata juga tidak ada disini. Dari Monza inilah kami makan," ungkapnya.
Ia mengaku, meskipun di Tanjungbalai ada nelayan, rata-rata hanyalah buruh nelayan yang memiliki penghasilan minim.
"Bapak Prabowo, perhatikanlah kami disini. Kami tidak bisa ujuk-ujuk beralih usaha seperti ini. Modal kami tidak ada pak. Apalagi yang kami tau, saat ini Sumatera Utara menjadi salah satu daerah dengan inflasi yang juga Sumatera Utara ini merah," katanya.
Katanya, apabila terjadi pelarangan terhadap Monza atau pakaian bekas, setidaknya ada lebih dari seribu orang pedagang pakaian bekas yang akan terdampak.
"Bagaimana mereka menafkahi keluarga mereka. Bagaimana anak kami mau sekolah kalau kami tidak bekerja," katanya.
Katanya, untuk Kota Tanjungbalai, tidak ada UMKM yang berkecimpung terkait tekstil. Sebab, masyarakat di Kota Tanjungbalai masih bergantung pada monza.
"Saya rasa monza ini sudah ada dimana-mana. Mungkin sudah jutaan orang yang bergantung di seluruh Indonesia. Kalau kami di cekek, kami hanya pasrah. Kami tidak bisa melawan," ungkapnya.
Ia berharap, pemerintah melakukan evaluasi terhadap peraturan yang melarang adanya thrifting atau pakaian bekas masuk ke Indonesia.
"Kalau alasannya virus, mungkin kami deluan yang sudah terkena virus. Tapi nyatanya sudah 30 tahun saya jualan saya tidak terkena virus," katanya.
Kendati begitu, ia tidak menampik bahwa penghasilan pakaian bekas tersebut tidak masuk ke negara.
| 4 Warga Sumut Nyaris Dikirim ke Kamboja Secara Ilegal via Batam, Tergiur Gaji 400 USD |
|
|---|
| Siapkan 4 Ribuan SK untuk PPPK Paruh Waktu, Pemkab Pastikan tak Ada Kenaikan Gaji |
|
|---|
| Personel Tinggalkan Polres Binjai Naik Betor usai Purnabakti, 2 Orang Naik Pangkat |
|
|---|
| Volume Air Danau Toba Diperkirakan Menyusut, Di Kawasan Tongging Surut Hingga 8 Meter |
|
|---|
| Klarifikasi Polres Tapteng soal Kerusuhan 2 Kubu di Pandan, Bantah Polisi Jadi Provokator |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.