Densus 88 Gunakan Robot Amankan 30 Kilogram Bahan Peledak di Rumah Mertua Terduga Teroris Abu Hamzah
Bom itu menewaskan istri terduga pelaku teroris, yang melakukan bom bunuh diri dengan cara meledakkan diri bersama anaknya.
Penulis: M.Andimaz Kahfi |
TRIBUN-MEDAN.com- Bom kedua meledak di Jalan Cendrawasih, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga,
Rabu (13/3/2019) dinihari.
Bom itu menewaskan istri terduga pelaku teroris, yang melakukan bom bunuh diri dengan cara meledakkan diri bersama anaknya.
Negosiasi antara Tim Densus 88 dengan istri terduga pelaku teroris selama 10 jam lebih, tidak menemui titik terang.
Istri terduga teroris AH, akhirnya nekad meledakkan empat bom yang berada dirinya. Hingga menewaskan dirinya bersama anak-anaknya.
Pasca kejadian, Tim Densus 88 masih terus bersiaga di sekitar lokasi TKP. Selain menangkap terduga teroris di Jalan Cenderawasih, Tim Densus juga melakukan penggeledahan di sebuah rumah di Jalan Kutilang, Kelurahan Aek Habil, Kecamatan Sibolga Selatan.
Sebuah rumah yang digeledah Tim Densus 88 tersebut, diduga terkait penangkapan satu teroris yang mengakibatkan terjadinya ledakan hingga dua kali di Jalan Cenderawasih.
Ledakan Bom Bunuh Diri hanya 300 M dari Pelabuhan yang akan Diresmikan Jokowi, INI VIDEONYA. .
Densus 88 Polri Tangkap Terduga Teroris di Sibolga, Jokowi Beri Apresiasi
BOM DI SIBOLGA, Brigjen Dedi Prasetyo: Masih Ada Bom yang Bahayakan Petugas
Kabar Terkini Bom Sibolga - Istri Terduga Teroris Ledakkan Diri saat Dua Anak Masih Bersamanya
Dua Kali Ledakan Satu di Antaranya Diduga Bom Bunuh Diri yang Tewaskan Istri Teroris Abu Hamzah
Dalam penggeledahan tersebut, seorang terlihat seorang petugas penjinak bom dari Tim Gegana memasuki rumah yang diketahui selama ini sebagai lokasi warung internet.
Tak hanya mengerahkan petugas, Tim Gegana juga menggunakan robot untuk melakukan penyisiran. Usai beberapa saat kemudian, terdengar ledakan benda yang mencurigakan.
Sudah Deal Bersama PSMS Medan, Aldino Herdianto Akan Berlabuh Klub Lain Jika Tidak Jelas Kontraknya
Polres Tanah Karo Tilang dan Wajibkan Pemilik Sepeda Motor yang Terjaring Balap Liar Bayar Pajak
Gugatan Soal Izin PLTA Batang Toru Ditolak, Walhi Daftar Banding
Warga terlihat berkerumun di sekitar lokasi. Untuk menjaga keamanan warga, petugas membatasi area TKP dengan pagar.
Salah seorang warga di lokasi, Hotman Sipahutar benarkan adanya penggeledahan yang dilakukan oleh Tim Densus 88 bersama Tim Gegana di TKP rumah milik Simanjuntak.
Pemko Medan Berharap Bantuan Pusat untuk Kembangkan RSUD Pirngadi
Dari 20 Orang Terkaya Indonesia hanya 3 Konglomerat Pembayar Pajak Tertinggi, Ini Daftarnya
Mantan Pemain Mitra Kukar Aldino Herdianto Sudah Deal dengan Northcliff, Pastikan Gabung PSMS Medan
"Ya kalau orang rumah anaknya bukan disini, dia tinggal itu rumah orangtuanya," kata Hotman, Rabu (13/3/2019)
"Orangtuanya bermasyarakat tapi anaknya yang kita tidak kenal," sambungnya.
Tak lama berselang setelah dilakukan penggeledahan, Tim Densus berhasil mengamankan yang diduga bahan peledak seberat 30 Kilogram.
Dalam penggeledahan itu, pemilik rumah tidak mengetahui kenapa ada bahan peledak sebanyak itu di dalam rumahnya.
Terdakwa Perampokan Ditolak Masuk ke Rutan Tanjung Gusta Setelah Dirawat Usai Keguguran
Prabowo Pukul Pengawal, AKBP Rahmat Hakim Minta Maaf ke Prabowo dan Warga Cianjur, TONTON VIDEO. .
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Dedi Prasetyo yang ditemui di kampus UMSU, membenarkan soal bahan peledak yang diamankan.
"Bahan yang di dapat sama seperti yang disita di Lampung dengan tersangka Rin. Jumlahnya juga lebih banyak," kata Dedi.
"Di Sibolga ada yang sudah terakit atau pun belum terakit. Bom itu dirakit dari potasium, pipa paralon, paku, mur dan baut. Biasa disebut dengan bom lontong. Daya ledaknya juga tergolong besar. Sasarannya aparat keamanan. Tapi ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan Pemilu," papar Dedi.

Lebih lanjut, Dedi menjelaskan dari tiga orang yang sudah diamankan masih terkait dalam jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
"Masyarakat harus tetap tenang. Percayakan pada aparat keamanan," jelas Dedi.
Untuk diketahui, Tim di lapangan masih menunggu hasil penyelidikan dari tim Laboratorium Forensik dan Inafis untuk mengetahui identitas korban yang meledakkan diri.
Namun tim belum bisa masuk ke lokasi. Karena mereka menduga masih ada bom aktif yang tersisa.
(mak/tribun-medan.com)