Kapal Tenggelam
Nazer Djoeli: Kami Lalai sebagai Anggota Dewan karena tak Tahu Kondisi Danau Toba
Prediksinya itu dikarenakan masih banyak kendala dan tidak bertanggungjawabnya pemerintah dalam mengelola tempat pariwisata.
Penulis: Satia |
Laporan Wartawan Tribun Medan/Satia
TRIBUNMEDAN.com, MEDAN - Ketua Komisi A DPRD Sumut, A Nazer Djoeli berang, lantaran rencana menjadikan kawasan Danau Toba sebagai destinasi internasional bakalan kandas.
Prediksinya itu dikarenakan masih banyak kendala dan tidak bertanggungjawabnya pemerintah dalam mengelola tempat pariwisata.
"Mau apapun namanya, Monaco Of Asia atau Geopark Kaldera Toba, kalau tidak dirawat dan dijalankan, untuk apa kita galang wacana itu," ucapnya kepada Tribun-Medan.com di Kantor DPRD Sumut, Senin (1/7/2018).
Baca: Polisi Harus Usut Nahkoda KMP II yang Meninggalkan Korban Minta Tolong sesaat Kapal Tenggelam
Baca: Ratna Sarumpaet Teriak di Posko: Semua Mayat Harus Diangkat, Jangan Ada yang Menghentikan Pencarian!
Baca: Video Kapolres Goda Ratna Sarumpaet, Lalu Tertawa Sebut: Ibu Ini Sumbu Pendek Juga Ya Bu?
Dia menyampaikan, sebelumnya Menteri Luhut Pandjaitan akan mesosialisaikan kawasan Danau Toba sebagai destinasi berkelas mancanegara.
Ia mengatakan, pencapaian Danau Toba untuk meraih destinasi mancanegara, belum bisa diraih, masih banyak yang harus dilakukan untuk Sumut.
"Kita hanya mimpi untuk mencapai Monaco Of Asia atau Geopark Kaldera Toba, kalau pemerintah masih mementingkan dirinya sendiri," ucapnya.
Anggota DPRD Sumut ini mengakui pihaknya belum tahu tidak adanya pegawai yang mengepalai urusan pelabuhan (Syahbandar) di Danau Toba.
"Itu dia, kami lalai dalam menjalankan tugas, kami kira itu sudah ada, ternyata tidak ada di sana," ucapnya.
Petugas Syahbandar ternyata sampai saat ini belum ada dijumpai hampir seluruh kawasan Danau Toba.
Sebelumnya, dirinnya bersama dewan lainya hanya melakukan pemanggilan terhadap bagian lingkungan Provinsi Sumut.
"Kami kemarin hanya bahas keramba apung yang ada di Danau Toba, kami tidak tahu kalau itu belum ada," ucapnya.
Baca: Anies Baswedan Mengaku Terkejut Saat Mendagri Menyebutnya Gubernur Indonesia
Baca: Ribuan Masyarakat tak Dapat C6, PDIP Adukan Dugaan Kecurangan ke Bawaslu Sumut
Baca: Denny Siregar Lontarkan Kalimat Menohok Ini setelah Harga BBM Nonsubsidi Naik
Setelah musibah karamnya kapal motor (KM) Sinar Bangun di perairan Danau Toba, ke depannya Nazer Djoeli akan meminta pemerintah menempatkan petugas penyelamat (SAR) pada tiap-tiap pelabuhan.
"Ini lah sebuah pelajaran berharga bagi kami, untuk tetap terus mengedepankan keselamatan dengan meminta menempatkan petugas penyelamatan di Danau Toba atau pun seluruh pelabuhan di Indonesia," ucapnya.
Selama ini, ia beranggapan pihak Dinas Pehubungan (Dishub) Provinsi Sumut, yang menjalankan peran, ternyata tidak semua ada di bawah naungan Kementerian Pariwisata.
"Kami akan juga menekankan kemeterian untuk membuat petugas dan peraturan bagi wisatwan yang datang berlibur dengan menempatkan petugas keamanan," ucapnya.
Sebelumnya, Nazer Djoeli berharap waktu pencarian korban KM SInar Bangun ditambah sampai dua pekan.
Alasannya masih banyak keluarga yang menanti keberadaan korban hilang tenggelam kapal motor (KM) Sinar Bangun di perairan Danau Toba.
Baca: Tragedi KM Sinar Bangun, Warga Medan Menggelar Andung-andung Tao Toba, Lihat Foto dan Videonya
Baca: Video Kapolres Goda Ratna Sarumpaet, Lalu Tertawa Sebut: Ibu Ini Sumbu Pendek Juga Ya Bu?
"Kita meminta pencarian korban ditambah sampai dua minggu lah, kan kasihan mereka (keluarga) masih menunggu keberadaan keluarganya yang hilang," ucap Nazer kepada Tribun-Medan.comsetelah RDP dengan pemerintah Provinsi Sumut.
"Pemerintah coba untuk menghibur para keluarga, dengan memberikan waktu tambahan sampai dua pekan ke depan, kan kasihan mereka kalau ditinggal begitu saja," ucapnya.
Baca: Bupati Samosir Rapidin Simbolon Mengaku Bersalah dalam Tenggelamnya KM Sinar Bangun
Baca: Ratna Sarumpaet Teriak di Posko: Semua Mayat Harus Diangkat, Jangan Ada yang Menghentikan Pencarian!
Kemudian ia juga meminta kepada pihak kepolisian untuk segera melakukan penyelidikan kepada Nahkoda Kapal KMP Sumut II, Dony Silalahi yang saat itu melintas dekat dengan karamnya Sinar Bangun.
"Kami juga minta kepada Kepolisian untuk segera melakukan penyelidikan, kenapa Nahkoda KMP II itu meninggalkan korban yang terlihat mengapung di perairan Danau Toba," ucapnya.
Video yang viral beberapa pekan lalu, di mana terlihat, para korban terapung di perairan Danau Toba.
Postingan video itu akhinya menjadi perdebatan di dunia maya, mengapa sang Nahkoda KMP II yang diketahui bernama Dony Silalahi meninggalkan para korban dan tidak menyelamatkan mereka.
"Kami sekali lagi menegaskan kepada pihak berwajib untuk segera melakukan penyelidikan terhadap Nahkoda KMP II yang diduga sengaja membiarkan penumpang KM Sinar Bangun mengapung di Danau Toba," ucapnya.
Baca: Begini Sosok Kapten yang Tega Biarkan Korban KM Sinar Bangun, Kata Biadap dari Hotman Paris
Baca: Mengerikan Kapten KMP Sumut II Ini, Tinggalkan Korban KM Sinar Bangun saat Minta Pertolongan
Dalam peraturan yang telah ditetapkan nomor 17 tahun 2008 pasal 224, Nahkoda harus mampu memberikan pertolongan dan kemanan kepada penumpang yang ada di perairan.
Pria berkulit putih ini, juga meminta kepada seluruh pemerintahan setempat agar membuat tim penyelamat (rescue) ditiap-tiap pelabuhan yang tersebar di Danau Toba.
"Ada tujuh Kabupaten/Kota yang tersebar di Danau Toba, semuanya juga harus menempatkan tim penyelamat, dari SAR atau Polisi Air untuk melakukan penyelamatan awal yang lebih efisien," ucapnya.
Selama ini, ia menilai tidak ada penempatan tim-tim penyelamat di tiap-tiap pelabuhan yang ada di sekitaran Danau Toba.
Kemudian Tribun-Medan.com menanyakan kepadanya, apakah selama menjadi Dewan di Komisi A yang bertugas melakukan pengawasan kepada Instansi di Pemeritahan Sumut, pernah melakukan pengawas mengenai keamanan pada tiap-tiap pelabuhan.
"Kami kemarin itu hanya melakukan tinjauan keramba apung yang ada di Danau Toba, belum ada melakukan pengawasan di sana," ucapnya.
Ia langsung mengatakan, ke depannya akan meningkatkan kenyamanan bersama baik itu tempat umum dan lokasi pariwisata.
"Kita akan buat perda tentang keamanan dan kenyamana terkait keselamatan wisatawan yang berkunjung ke Sumut," ucapnya.
Politisi Partai Nasdem ini juga mengupyakan, pemerintah agar membuat sebuah asuransi kepada para wisatawan yang datang berlibur, apalagi sampai mengalami kecelakaan.
(cr19/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/nezar_djoeli_20150917_222423.jpg)