Yasonna Laoly Blak-blakan Siap Mundur dari Menteri jika Ternyata Bukan Ronny Sompie yang Salah

Yasonna Laoly Blak-blakan Siap Mundur dari Menteri jika Ternyata Bukan Ronny Sompie yang Salah

Editor: Salomo Tarigan
Kompas.com
Yasonna Laoly Blak-blakan Siap Mundur dari Menteri jika Ternyata Bukan Ronny Sompie yang Salah. 

Yasonna Laoly Blak-blakan Siap Mundur dari Menteri jika Ternyata Bukan Ronny Sompie yang Salah

T R I B U N-MEDAN.com - Yasonna Laoly Blak-blakan Siap Mundur dari Menteri jika Ternyata Bukan Ronny Sompie yang Salah.

//

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menyatakan keterlambatan informasi soal keberadaan eks caleg PDI-P Harun Masiku yang buron hingga saat ini, merupakan kesalahan sistem imigrasi.

Nikita Mirzani Jawab Terkait Rencana Polisi Jemput Paksa lewat Kuasa Hukumnya

Inilah Nama-nama 14 Anggota DPRD Sumut Periode 2009-2014-2019 yang Ditetapkan KPK sebagai Tersangka

Menurut Yasonna, hal tersebut merupakan tanggung jawab Ronny Sompie sebagai Dirjen Imigrasi.

Ia pun mengatakan siap mundur dari jabatannya jika ternyata Ronny tidak salah,

 "Kalau enggak salah, saya yang mundur dari menteri. Karena saya yakin salah," kata Yasonna di DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (30/1/2020).

5 Fakta Penyanyi Dangdut Buka Baju dan Lepas Bra di Atas Panggung, Begini Penjelasan Polisi

India vs Pakistan Memanas, PM India Narendra: Tentara Kami Bakal Melumat Pakistan dalam 10 Hari

Yasonna mengatakan dirinya sudah sering meminta agar sistem di keimigrasian diperbaiki.

Sebab, persoalan keterlambatan informasi kerap terjadi.

"Karena masalah Masiku memang sistem kami yang sedang dalam apa itu kok. Sudah berapa tahun saya menyuruh pergantian sistem," ujarnya.

"Desember saja saya rapat sudah suruh, marah-marah sama mereka. Karena lambat. Sering down," imbuh Yasonna.

Terbongkarnya Prostitusi Anak di Apartemen Kalibata, Musdalifah Ungkap Modus Baru Berpakaian Sopan

Oleh karena itu, Yasonna memutuskan membentuk tim independen untuk mengusut penyebab keterlambatan informasi tersebut.

Rencananya, tim itu terdiri dari Unit Cyber Crime Markas Besar Polri, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Sandi dan Siber Nasional (BSSN), serta Ombudsman.

Ia meyakini ada kesalahan sistem sehingga informasi kepulangan Harun terlambat diketahui.

"Makanya saya bilang bentuk tim independen. Lebih fair. Tadi saya ketemu BSSN. Dia mau di belakang, sudah mengirimkan ahli. Saya bilang, oke masuk. Bareskrim Cyber," kata Yasonna.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved