KPK Minta Warga Laporkan Temuan Korupsi Bansos, Jati Diri Pelapor Akan Dirahasiakan

Saat itu, Berliana sempat mengambil jatah BST senilai Rp 600 ribu dari kantor pos.

• Istri Kades Dapat Bansos Rp 600 Ribu, Pejabat Pemkab Deliserdang Ini Terkejut

Begitu uang dipegang, datang oknum perangkat desa bernama Pasu Hutasoit.

Oknum tersebut merampas uang dari Berliana.

Plt Kades Hutasoit I, Viktor Silaban yang sempat dikonfirmasi kala itu membenarkan jika anggotanya mengambil uang dari Berliana.

Alasannya, penarikan uang itu lantaran nama Berliana double. Kendati demikian, kasus ini juga tak ada kejelasannya.

• Terima BST Rp 600 Ribu, Sutan Syahril Pasaribu: Pergi ke Sana, Pergi ke Sini, Capeklah

Selanjutnya, kasus pemotongan dana BST juga terjadi di Desa Sumberejo, Kecamatan Pagar Merbau, Kabupaten Deliserdang.

Saat itu, warga bernama Robi Mustafa (32) mengaku didatangi seorang Kepala Dusun bernama Nirwansyah.

Tanpa tedeng aling-aling, Nirwansyah mengambil uang dari Robi.

Kemudian, Nirwansyah memotong jatah BST Robi hingga Rp 450 ribu.

Atas temuan ini, penyidik Sat Reskrim Polres Deliserdang lantas turun tangan.

Penyidik memanggil dan memeriksa Kepala Desa, Kepala Dusun dan Bendahara Desa.

Sayangnya, kasus ini juga tidak ada kabarnya lagi.

• Cairkan Dana BST di Kantor Pos Medan, Warga Rela Antre Sejak Pukul Enam Pagi

Picu Polemik
Penyaluran bantuan selama pandemi Covid-19 ini kerap memicu polemik dan konflik.

Baru-baru ini, keributan terjadi di Desa Sihorbo, Kecamatan Siempat Nempu, Kabupaten Dairi.

Warga protes lantaran penenentuan penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) dianggap tidak transparan dan sarat indikasi korupsi.

• Warga Khawatir Penumpukan Penerima BST Bakal Memperluas Zona Penyebaran Covid-19