Penggerebekan Swab Antigen Bekas di KNIA
PENAMPAKAN Pembangunan Rumah Mewah Tersangka Antigen Bekas, Dikenal Banyak Duit di Kampungnya
Para tersangka tes antigen bekas di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara, rupanya sedang membangun istana mewah di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan.
Pembangunan rumah itu sudah berjalan sejak setahun terkahir.
Setelah adanya kasus antigen bekas ini, pembangunan rumah tersebut dihentikan.
"Kami tukang dari Purwakarta, tugasnya cuma membuat relief saja, sementara yang lainnya kami tidak tahu," kata Antoni dan Cecep, tukang yang bekerja membangun rumah milik Picandi kepada Tribun Sumsel.
Menurut mereka, ibu Picandi tiba-tiba datang menemui mereka dan meminta untuk berhenti bekerja sementara waktu, pada Kamis (29/4/2021).
Pemberhentian sementara itu dengan alasan adanya musibah, menurut pihak Picandi.
Mereka mengungkapkan, mereka terakhir melihat istri Picandi saat perayaan ulang tahun anaknya.
Kemudian setelah itu, mereka tidak melihatnya lagi.
"Istrinya sudah pergi katanya ke Padang tapi kami juga tidak tahu kemana," paparnya.
Baca juga: MENTERI BUMN Mengutuk Oknum Petugas Kimia Farma yang Gunakan Suntik Antigen Bekas, Zero Tolerance
Baca juga: AMS XII Apresiasi Kinerja Kapoldsu Irjen Panca Simanjuntak Ungkap Kasus Tes Antigen Bekas
Baca juga: Selengkapnya Kasus Antigen Bekas Covid-19 di Sumut, 5 Orang Tersangka: Raup Keuntungan Rp 1,5 Miliar
Sementara itu, mereka terakhir bertemu dengan Picandi dua pekan lalu saat ulang tahun anaknya.
Selama bekerja dengan Picandi, mereka mengaku tidak ada masalah, termasuk pembayaran gaji selalu lancar.
Ketua RT 07 Perumahan Griya Pasar Ikan, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II mengatakan mendapat informasi kalau warganya itu ditangkap dua hari lalu.
"Tau dapat cerita dari kemarin dari warga hari ini baru jelas, sebagian warga memberi tahu saya, saya tanya tahu apa? kemudian memberi tahu melalui WA," ujarnya.
Selama 11 tahun tinggal di wilayah perumahan Griya Pasar Ikan Picandi sudah dikenal warga sekitar bekerja di Kimia Farma.
Namun, warga sekitar jarang bertemu secara langsung.
Picandi selama ini pulang ke Lubuklinggau paling lama hanya dua sampai tiga hari dan kemudian kembali pergi bekerja.