Penggerebekan Swab Antigen Bekas di KNIA

PENAMPAKAN Pembangunan Rumah Mewah Tersangka Antigen Bekas, Dikenal Banyak Duit di Kampungnya

Para tersangka tes antigen bekas di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara, rupanya sedang membangun istana mewah di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan.

Editor: AbdiTumanggor
Tribunsumsel.com/Eko Hepronis
Foto pembangunan rumah baru Business Manager Laboratorium Kimia Farma untuk wilayah Medan, Picandi (PM) Mosko di Jl Merbau Griya Pasar Ikan Kelurahan Simpang Periuk, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Jumat (30/4/2021). Kini pembangunannya dihentikan karena PCM ditangkap Polda Sumut. (Tribunsumsel.com/Eko Hepronis) 

Selama hidup bersama Eli, Sepi merupakan pribadi baik dan dikenal warga sekitar rajin beribadah.

Selama menempuh pendidikan SMA Sepi tidak pernah meninggalkan shalat lima waktu.

"Selama bersama saya dia (Sepi) pribadinya baik, tidak pernah keluar rumah seperti anak-anak pada umumnya," ujarnya.

Aktivitasnya selama pulang sekolah pun selalu dihabiskannya menolong Eli seperti menyapu dan mengepel rumah, dan sekali-sekali pergi ke Pasar membeli kekurangan isi warung milik Eli.

"Paling sekali-sekali ke pasar kalau ada isi warung yang habis, anaknya baik di rumah inilah ngepel nyapu," ungkapnya.

Saparudin Sekdes Lubuk Besar bersama warga Desa Lubuk Besar Lainnya juga merasa kaget kalau Picandi bersama Sepi, Devi Jaya, dan Marzuki ditangkap polisi.

Saparudin menuturkan, Sepi yatim piatu sejak kecil.

Setahun terakhir ketika tamat sekolah langsung ikut Picandi bekerja di Medan, karena mereka masih ada hubungan keluarga.

"Dari kecil biaya pendidikannya (Sepi) dibantu uwaknya dosen, dari kecil dikenal memang baik selalu ibadah rajin, kami tidak menyangka sama sekali," ujarnya.

Saparudin mengungkapkan bila keempat tersangka yakni Picandi, Marzuki, Devi Jaya dan Sepi semuanya masih ada hubungan kekeluargaan.

"Hubungan Picandi dengan Marzuki saudara Ipar, hubungan Picandi  dengan Devi Jaya kerabat dekat, hubungan Picandi Sepi adalah keponakan," katanya.

Bahkan, sebelum bekerja di Medan, Marzuki berprofesi sebagai sopir angkot, kemudian sejak enam bulan lalu
diajak (Picandi bekerja di Medan).

Ia mengatakan Picandi asalnya warga Desa Lubuk Besar, setelah menamatkan pendidikan dia (Picandi) merantau dan pernah bekerja di Padang, setelah sukses ia membangun rumah di Lubuklinggau.

"Memang aslinya orang sini (Lubuk Besar) tapi membangun rumah di Lubuklinggau, kami tahunya di Griya Pasar Ikan Simpang Priuk itu," ujarnya. (Joy) 

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Eli Sedih Keponakannya Ditangkap Daur Ulang Stik Swab Antigen di Bandara Internasional Kualanamu, https://sumsel.tribunnews.com/2021/05/01/eli-sedih-keponakannya-ditangkap-daur-ulangstik-swab-antigen-di-bandara-internasional-kualanamu?page=all.
Penulis: Eko Hepronis
Editor: Prawira Maulana

(Tribun-medan.com/ Tribun Sumsel )

Baca juga: DAHSYAT! Pelaku Swab Antigen Bekas Raup Keuntungan Rp 1,8 M, Sudah Beroperasi Sejak Desember 2020

Baca juga: INILAH Peran Bisnis Manager Kimia Farma Medan di Balik Kasus Rapid Antigen Bekas Bandara Kualanamu

Lima Tersangka Kasus Tes Antigen Bekas Terancam 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Miliar, Ini Pasalnya

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved