Rakyat Miskin Dimintai Uang Jaminan

RSUD Amri Tambunan Dinilai 'Mengisap Darah' Rakyat Miskin, Berobat Harus Ada Jaminan Rp 1 Juta

RSUD Amri Tambunan dinilai ingin 'mengisap darah' rakyat miskin di Kabupaten Deliserdang dengan uang jaminan Rp 1 juta

Penulis: Indra Gunawan | Editor: Array A Argus
HO / Tribun Medan
Pengendara mobil masuk ke area RSUD Amri Tambunan yang saat ini mulai menerapkan biaya berbayar untuk pelayanan Covid-19 Kamis, (10/2/2022). 

TRIBUN-MEDAN.COM,DELISERDANG- Manajemen RSUD Amri Tambunan dinilai ingin 'mengisap darah' rakyat miskin yang butuh pengobatan.

Sampai sekarang, rakyat miskin di Kabupaten Deliserdang yang ingin berobat diwajibkan menyetor uang jaminan Rp 1 juta.

Kondisi ini membuat rakyat miskin kebingungan.

Mereka pun berharap belas kasihan Bupati Deliserdang, Ashari Tambunan.

"Kami kira setelah diberitakan, tidak ada lagi diminta uang Rpp 1 juta. Ternyata sampai sekarang masih ada," kata Kepala Desa Bakaran Batu, Kecamatan Lubukpakam, M Irwan Tanjung, Kamis (23/6/2022).

Baca juga: DPRD Minta Bupati Deliserdang Evaluasi Direktur RSUD Amri Tambunan Karena Minta Duit Warga Miskin

Irwan mengatakan, dirinya merasa sedih ketika ada warganya yang miskin ingin berobat, tapi malah dimintai uang jaminan Rp 1 juta.

Sebagai warga miskin, tentu masyarakat tidak punya uang sebanyak itu.

Alasan kenapa rakyat miskin datang ke RSUD Amri Tambunan, pastilah ingin mendapat keringanan dari pemerintah.

Bukan malah mendapat aturan yang bikin ngedrop kesehatan masyarakat. 

"Kadus saya kemarin bawa pasien ke rumah sakit. Terus saya tanya juga soal Perbup uang jaminan Rp 1 juta itu," kata Irwan.

Baca juga: Warga Miskin Dimintai Uang Rp 1 Juta Berobat ke RSUD Amri Tambunan, DPRD: Jangan Bebani Masyarakat

Irwan mengatakan, dirinya sempat menghubungi Humas RSUD Amri Tambunan, Sri Rezeki. 

"Saya telepon Humas, enggak ada lagi uang jaminan itu katanya. Tapi nebus obatnya di luarlah Pak, karena belum tau bisa unregister atau tidak. Ya kalau seperti itu, sama saja kan, informasi yang saya dapatkan katanya beli di luar juga warga kita itu jadinya," kata M Irwan Tanjung

Kepala Dusun V Desa Bakaran Batu, Sri Supriati menjelaskan warganya yang sakit itu atas nama Gio Alfarizky yang masih berusia sekitar dua tahun.

Pada Selasa (21/6/2022) kemarin, anak ketiga pasangan suami istri Suherman dan Eka Rahmayani itu panas tinggi dan kejang.

Baca juga: WARGA Tak Mampu Harus Bayar Uang Jaminan Rp 1 Juta di RSUD Amri Tambunan bila Ingin Dirawat

Karena sudah kejang-kejang, orangtua sang anak membawa buah hatinya ke RSUD Amri Tambunan.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved